* typo adalah sebuah bonus.
Happy reading yorobun.. Maaf kalau makin gajelas. Hehehe..
Pagi hari ditanggal 17 tepatnya hari dimana grup Doyoung mengadakan rangkaian konser tour di Jakarta. Dian tetap masuk kerja sesuai jadwal dan rencananya Dian akan pulang lebih awal.
Pekerjaan Dian dihari itu bisa dibilang cukup santai dan dia sudah optimis bisa datang tepat waktu ke venue konser. Bahkan tiket pesawat dan oleh-oleh untuk Doyoung pun sudah dibeli.
Di jam makan siang, Dian sudah menghubungi kakaknya agar segera pulang dan bersiap mengantarkan Dian ke bandara. Sembari menunggu makanan yang dipesannya datang Dian memilih untuk melihat sosial media yang sedang ramai memperbincangkan tentang kedatangan member grup yang akan konser malam ini.
Sebenarnya Dian sudah tahu, karena Doyoung selalu memberinya kabar.
"Mbak, surat dokter yang lu minta udah siap. Yakin cuma 2 hari aja?" bisik Ryan yang tiba-tiba berada disampingnya.
"Bisa nggak lo kalo datang pake salam dulu? Gue kaget bego." kata Dian dan menghadiahi semuah pukulan dilengan Ryan.
"Dih, kek mau masuk ruangan aja lu pake salam segala."
"Seenggaknya lo tandai kehadiran lo, jangan kek setan tiba-tiba nongol. Lo tadi bilang apa?" ujar Dian sewot
"Cukup cuma 2 hari aja?"
"Klo lebih dari 2 hari mamad sama Pak Hari bisa nanyain terus kalo tiba-tiba ke rumah dan emak gue bilang kalo gue nya ke Jakarta kan bisa panjang urusannya."
"Iya juga sih, terus ini lu bawa apa sama gua dulu mbak?"
"Bawa dulu aja, berapa duit itu?"
"350 mbak."
"Nipu gue lu? Mbak Wulan kemaren surat dokter 4 hari 200 kenapa gue cuma 2 hari 350."
"Gue kasih rincian deh ya, surat dokternya 2 hari 200 terus buat parkir, buat biaya antri soalnya antriannya panjang banget dan itu lama gua nunggunya, belum lagi buat gue makan sama jajan, dan asal lu tau sebenernya itu dokter nggak mau kasih surat dokter tanpa prosedur pemeriksaan karena alasan kode etik, tapi gue rayu tuh dokter biar mau kasih." jelas Ryan.
"Kan nama dokternya Adriansyah, kenapa lu ngerayu? Lu belok?"
"Kebanyakan liat series BL lu anying, pengen nangis gue ngobrol sama lu mbak, astagfirullah." ujar Ryan sok sedih.
"Ya kan tadi lu bilang ngerayu dokternya."
"Wes pokoknya gitu lah, percuma juga jelasin panjang lebar kalo otak lu mode konslet gini."
"Yaudah, eh btw nanti sekalian absenin gue ya pas pulang. Abis ini gue balik soalnya, mau langsung ke bandara."
"Asal nih makanan gue lu bayarin."
"Iye nyantai aja, tapi awas aja kalo sampe gue tanya Nana absensi pulang gue bolong satu gue mutilasi ditempat lu."
"Anjir, ngeriii."
Setelah makan siang dan berbincang santai, mereka berdua kembali ke lantai 3 tempat meja kerja mereka berada dan kemudian melaksanakan sholat dhuhur berdua.
Selepas sholat berjamaah dengan Ryan, Dian langsung beberes meja dan menumpuk berkas-berkas yang tadi dikerjakannya. Setelah selesai dan memastikan mejanya bersih dan rapi, Dian mengganti alas kakinya dan bersiap keluar.
Diujung tangga lantai 1 Dian berpapasan dengan Pak Hari, MM (Manager Marketing) atau atasan Dian.
"Baru istirahat mbak Dian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Friend | Kim Doyoung
Fanfiction[Slow Update] Gimana jadinya kalau fans dan idol yang sama-sama bermulut pedas jadi teman?. Dian yang judes dan Doyoung yang galak. "Lu mending minggat dari bumi aja deh Doy." Dian. "Heh! Dian! Katanya mau bawain Salak kalo kesini, nggak tau diri...