6.

28 5 8
                                    

Awas typo!! 

Happy reading yorobun.

















Keesokan paginya, Dian berencana check out hotel setelah makan siang. Lagipula para member juga akan kembali ke korea.

Setelah membersihkan diri dan memakai make-up tipis Dian segera keluar kamar untuk sarapan di restoran hotel.

"Sesekali memanjakan diri sendiri setelah bekerja keras selama ini. Urusan nanti nggak ada duit bodo amat, yang penting makan enak dulu." monolog Dian

Betapa terkejutnya Dian saat membuka pintu sudah ada Doyoung yang menunggunya didepan.

"Selamat pagi." sapa Doyoung menggunakan bahasa Indonesia.

"Selamat pagi juga." balas Dian.

Dian sedikit terkekeh dengan sapaan itu karena teringat saat dikantor, setiap kali masuk pak satpam dan OB kantornya akan mengucapkan salam seperti itu bahkan saat dirinya masuk keruanngannya dilantai 3.

"Mau sarapan bareng?" tanya Doyoung.

"Bukannya kamu harus kembali ke korea hari ini?" Dian bertanya balik.

"Penerbangannya malam hari, jadi masih ada waktu sampai nanti malam." ujar Doyoung.

Belum sempat Dian menjawab, ponsel Dian berdering.

Mamad Thanos is calling. (Ini real sih, aku namain kontak Kepala Kredit aku kek gini wkwkwk.)

'Mampus lupa belum ijin.' batin Dian.

Dian berdehem dan mengisyaratkan untuk Doyoung Diam.

"Halo.. Iya bapak?"

"Mbak Dian hari ini kok belum datang ke kantor ?"

"Maaf pak, hari ini saya ijin karena sakit. Saya juga sudah menghubungi HRD."

"Loh sakit apa? Kemarin bukannya masih sehat?"

"Sepertinya salah makan waktu makan siang bareng sama temen-temen toko pak. Soalnya dari kemarin malem sampe sekarang demam tinggi terus muntah-muntah juga." Ingatkan Dian untuk ikut casting karena aktingnya benar-benar profesional.

"Oalah, yasudah kalau begitu. Cepet ke dokter, biar cepet sembuh terus bisa kerja lagi."

"Baik pak, ini saya mau berangkat ke dokter."

"Iya iya, wes semoga cepet sembuh. Telponnya saya matiin."

"Baik pak." panggilan berakhir dan Dian merasa lega.

"Anjirr gila, bisa-bisanya gue lupa nggak ijin ke Thanos bikin jantungan aja kalo dia yang nelpon." monolog Dian yang membuat Doyoung bingung.

"Dian kenapa?"

"Oh, gapapa heheh." balas dian sambil tersenyum.

"Dian cantik kalau senyum."

"Aduh gila, gimana nih anjir gue jadi baper." ujar Dian salah tingkah.

"Kamu juga lucu pas pipinya merah." Doyoung tersenyum senang melihat reaksi Dian.

"Allah, manusia ini nggak baik buat kesehatan jantung hamba. Pengen nangis kalo kayak gini ceritanya."

"Hahaha, kamu kenapa begitu? Dasar pendek." ujar Doyoung menepuk pelan kepala Dian dan berjalan lebih dulu.

Seketika Dian berubah menjadi mode garang karena dia anti dikatai pendek. Bukannya menyangkal kenyataan bahwa dirinya memang pendek tapi tolong tidak usah diperjelas lagi.








Unexpected Friend | Kim Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang