1. Pindahan Check

14 1 2
                                    

Di hari Kamis pagi yang cerah ini, terlihat keluarga kecil yang terdiri dari satu anak laki laki, satu anak perempuan dan sepasang suami istri memasuki sebuah rumah mininamlis tapi tetap terkesan modern.

Karena kepentingan pekerjaan sang Ayah, mau tidak mau keluarga tersebut harus rela pindah dari Kota Bandung ke Kota Jakarta.

"Aku merindu... Kuyakin kau tau
.. tanp- bangsat!"

Satria Putra Narendra, lelaki bertubuh tinggi tersebut harus menghentikan nyanyian merdunya ketika sebuah bantal mendarat ke wajah tampannya, tidak tahu apa ini merupakan aset berharga untuk memikat para wanita.

Beruntung kedua orang tuanya sudah terlebih dahulu turun dari mobil, kalau tidak habis sudah mulut Satria digosok cabai oleh Ibunya.

"Tau berisik ga si lo?"

Shanum Putri Narendra, gadis berwajah manis namun terlihat jutek dengan perawakan yang bisa dibilang imut itu sangat jengah mendengarkan nyanyian yg berasal dari kembarannya tersebut.

Satria dan Shanum adalah saudara kembar tidak indentik, Satria lahir duluan setelah itu disusul oleh Shanum.

"Udah udah kalian ini... bukannya turun dari mobil malah ribut disini"

Hana Narendra, Wanita usia 40 tahunan berwajah bak bidadari itu kembali ke mobil untuk melerai kelakuan kedua anaknya yang sedari tadi beradu jotos.

"Gimana suka ga sama rumah barunya?"

Ruri Narendra, Pria yang tak kalah tampan dari anak lelakinya tersebut memperkenalkan rumah baru yang akan ia dan keluarga kecilnya tempati.

"Suka dong Yah" ujar Shanum

"Yaudah kalo gitu kalian masuk ya kamar kalian ada di lantai dua, tapi inget gausah berebut Ayah udah cantumin nama kalian di pintu kamar"

"Siap Ayah" ujar kedua kakak beradik itu

Grasak

Grusuk

Bugh

"Awshh... Woi santai dong kamar lo gabakal terbang juga kali" sewot Satria yang sudah nyuksruk ke lantai secara tidak elit.

"Elah lemah banget lo, baru juga disenggol sama gue" balas Shanum dengan wajah yang menyebalkan.

Bagaimana tidak jatuh, kecil kecil begini tenaga Shanum patut diperhitungkan, apalagi posisi Satria sedang tidak siap akan serangan mendadak.

Tanpa ba bi bu Satria langsung mengejar Shanum yang sudah melesat terlebih dahulu ke kamar dan segera menutup pintu kamar rapat rapat.

"AWAS YA MANEH!!" Teriak Satria didepan pintu kamar Shanum.

>>><<<

*Kamar Satria*

"Baju udah rapih cek, kasur udah rapih cek, kaca bersih bening seperti tanpa kaca cek saatnya saya bilang-"

"Sempoa"

Sahut Shanum sambil meragakan tangannya seperti pesulap Demian yg ada di tv.

Wajah tampan Satria yang tadinya berbinar mendadak berubah menjadi masam tak kala Shanum dengan tanpa permisi masuk kedalam kamarnya.

"Diem gue masih bete sama lu" kesal Satria

"Yaudah maafin gue deh, baperan amat lu kaya perawan yang minta dikawinin"

"Gue gadein juga lu" batin Satria berbicara

"Ngapain lo kesini pasti ada maunya kan?"

"Dih gaboleh gitu niat gue kesini itu baik mau membantu abang gue"

"Nah ini kalo udah keluar embel embel 'abang' pasti ada maunya, dah cepet lo mau apa?"

"Hehehe peka banget lu bang" ucap Shanum sambil nyengir

"Haus gue bang pengen martabak" lanjut Shanum

"Bego kok dipelihara, haus tuh minum bukan makan"

"Ayolah bang, Ibu sama Ayah lagi belanja bulanan kalo nunggu mereka pulang pasti masih lama"

"Yaudah si tinggal g*food aja"

"Tapi lu yang bayar ya, lagi bokek gue"

Dengan senang hati Shanum memesan Martabak telur spesial kesukaannya.

Kini mereka sudah berada di ruang tamu, Satria yang sedang fokus menonton sinetron kesukaannya merasa terganggung dengan suara kecapan makan yang berasal dari Shanum.

Ya Shanum dengan tidak tahu dirinya memakan semua martabak yang sudah dibayar oleh Satria tanpa memperbolehkan kembarannya tersebut mencicipi secuil saja.

"Makan tuh gausah bersuara, kalo kata guru ngaji gue dulu kaya kuda tau ga" protes Satria

"Brisik lu ah"

"Brisik li ih" jawab satria sambil menye menye

"Heh diem lu"

"Hih diim li"

Seketika ide jahil pun muncul di pikiran Satria.

Kalian tahu Shanum itu paling benci kalau Satria sudah meniru gayanya.

"Apa lo liat liat?!"

"Ipi li liit liit?!"

"Ngajak ribut lo?!"

"Ngijik ribit lo?!"

"Diem ga lo!"

"Diim gi li"

Habis sudah kesabaran Shanum.

Satu

Dua

Tiga

"AAAA IBUUU KEPALA SATRIA MAU COPOT!!!"

°•°•°•°•°•°•°•°•

Uhuk uhuk

Bedebu banget Wattpad gue

HAI GUYS!!!

Gimana gimana kabarnya?

Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya gue memutuskan Comeback dengan Cerita 'SASHA'

Cerita ini dibuat karena kehaluan gue yang pengen punyak kakak

Kalo kalian punya pengalaman seru sama kakak kalian boleh dong bagi bagi ceritanya siapa tau bisa dapet inspirasi hehe

Next ga nih?

Jangan lupa ramaikan kolom komen sama votenya yaa🤗

S A S H ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang