"Satria bangun"
"Bangun woi!"
"BANGSAT BANGUN WOI!"
Bugh
"Anjir lu yang bangsat, bangunin orang ga kira kira lu mau diamuk warga?!" amuk Satria sambil mengelus pantatnya yang baru saja mendarat dengan kasar ke lantai kamarnya.
"Noh liat udah jam berapa sekarang, lu mau ganti kelamin jadi cewe?" kesal Shanum, Satria ini bukannya berterimakasih karena dirinya sudah menyelamatkan dari dosa malah ngomel.
Ya sekarang hari Jum'at, berhubung hari ini mereka masih menjalani libur semester jadilah Satria harus menjalankan perintah agamanya untuk melaksanakan Sholat Jum'at di masjid sekitar rumahnya.
Jam sudah menunjukan pukul 12.30, tanpa basa basi Satria langsung bersiap.
Sementara diruang tamu Shanum sedang asik memakan camilan sambil menonton TV.
"Misi calon ahli surga mau jum'atan"
"Calon penghuni neraka yang ada"
"Hiii... Serem banget ni rumah siang siang masa udah ada setan yang ngomong"
"Apa lo bilang?!"
Karena takut terkena amukan Shanum, Satria langsung ngibrit pergi keluar rumah.
Sesampainya didepan pagar rumah ia baru ingat kalau ia belum pernah Jum'atan disini, seingatnya kemarin saat ia akan menuju kerumah ada satu masjid namun jaraknya lumayan jauh dan ia sedang malas memakai kendaraan.
"Yaudahlah terobos aja"
Saat sedang jalan ia tak sengaja melihat kumpulan bocil bersarung dan berkopiah yang ia yakini akan menuju Masjid.
"Gua ikutin aja kali ya"
Kumpulan bocil itu memasuki sebuah gang yang sangat berlika liku dan akhirnya Satria sampai disebuah masjid, pas sekali sholat jum'at akan dimulai.
Selesailah kegiatan sholat jum'at hari ini.
"adem bener hati ini kalo beres jum'atan, markitpul mari kita pulang"
Satria lupa tadi ia datang dari arah mana, sedari tadi ia hanya mengelilingi jalan sekitaran masjid.
"Loh perasaan tadi gue udah lewatin rumah ini, gawat gue kesasar mana gabawa hp lagi"
Beruntung ia melihat kumpulan bocil yang tadi.
"Eh tong, lu pada mau kemana?" panggil Satria dengan so akrabnya.
"Kita bang?" saut salah satu kumpulan bocil yang terlihat seperti ketua dari perkumpulan bocil tersebut, karena dia berdiri paling depan.
"Bukan gue nanya sama semut yang lagi baris"
"Oh kirain" jawab si bocil sambil melanjutkan perjalanannya.
"E-eh mau pada kemana?" cegah Satria yang merasa panik.
"Apasi bang katanya tadi ngomong sama semut, kita lagi buru buru ni"
"Dih pejabat lu? palingan lu mau main layangan kan?"
"Nah tu tau, lanjut jalan gengs"
"E-eh bentar"
"Apalagi si bang?!"
"Lu pada mau bantuin gue ga? Gua beliin layangan deh"
"Boleh, tapi beli lima ya bang layangannya"
"Banyak amat, gaada satu aja"
"Yaudah kalau gamau"
"Y-yaudah lima kan?"
"Nah gitu dong, kenapa bang?
"Gue mau pulang kerumah, lu tau ga rumah gue dimana?"
"Lah mana kita tau, orang abang yang punya rumah"
"Iya juga ya hehe" Satria hanya menyengir, kenapa ia jadi oon begini.
"Abang ini penduduk baru ya disini?"
"Iyah baru kemarin pindah"
"Yaudah ayo bang"
Satria pun mengikuti kumpulan bocil itu dibelakang, tapi mereka malah berhenti disebuah warung yang menjual makanan tak lupa ada layangan disitu.
"Loh kok malah ke warung, rumah abang bukan diwarung"
"Tadikan abang udah janji mau beliin kita layangan, yaudah beliin bang"
"Elah banyak tingkah lu pada, yaudah cepet ambil inget ya Cuma lima"
"Abang gaakan ikut main layangan di lapang? Seru loh bang"
"wih boleh juga ide lu tong"
Dari pada gue gabut dirumah mending main layangan aja Ucap Satria dalam hati.
Dan berakhirlah Satria yang malah ikut ikutan bermain layangan bersama kumpulan bocil tersebut.
"woi itu ada layangan jatoh cepet kejar!" teriak salah satu bocil
Dengan semangat empat lima Satria mengejar layangan tersebut, sampai ia melihat ada seorang gadis yang sepertinya ia kenal yang sedang berkacak pinggang dengan raut wajah yang sangat kesal.
"Bagus ya lo malah ngejar layangan bukannya pulang!" Shanum tidak habis pikir dengan tingkah laku Satria, padahal usianya hampir menginjak 17 tahun tapi kelakuannya masih seperti anak 7 tahun.
"Eh lu ngapain disini num?!"
"nam num nam num, pulang lo ibu udah masak dari tadi gara gara lo gue disuruh nyari lo!"
Karena merasa kesal dengan brutal Shanum menarik rambut Satria sampai kerumah.
"IBUUU TOLONG RAMBUT SATRIA BOTAK"
>>>><<<<
Jangan lupa vote sama komennya yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
S A S H A
Novela JuvenilSasha Putri Narendra "Apa lo liat liat?!" Satria Putra Narendra "Ipi li liit liit?!"