Bab 1

209 30 1
                                    

PERINGATAN!
Out of Character (OOC), Original Characters (OC), EYD yang bakal berantakan, ALTERNATE UNIVERSE (AU), Bahasa yang mungkin kurang Baku.
.
.
.
.
.
.
⚜️⚜️

Pagi hari yang cerah, hari baru, minggu baru di sebuah kota bernama Flevance. Pada hari itu banyak sekali orang-orang dengan kesibukan mereka masing-masing, berlalu-lalang ditengah kota, tidak terkecuali seorang wanita muda berambut indigo, Edelweiss Elizabeth namanya.

Wanita dengan ukuran tubuh yang jauh berbeda dari wanita pada umumnya, ia terbilang kecil dan pendek layaknya anak SMP. Tingginya hanya sebatas dada pria dewasa, ia baru saja meninggalkan kediamannya dan hendak berangkat kerja.

Wanita itu mendatangi sebuah bangunan, pada dinding bagian luarnya bercat putih berpadu dengan sedikit sentuhan kayu pada beberapa sisi dan sudut bangunan itu, pintunya berlapis kaca dengan masing-masing sisinya terdapat dua buah jendela besar berbentuk persegi empat. Tak lupa pada terasnya tersedia beberapa meja juga kursi kayu berpadu dengan besi berwarna putih.

Ketika memasuki bangunan tersebut, yang didapati terlebih dahulu adalah aroma segar roti yang baru saja dipanggang, juga bercampur dengan wangi dari kopi. Ya, tempat itu adalah sebuah Bakery & Coffee Shop.

Ia membuka pintu tersebut lalu menyambut dengan ramah para pekerja disana yang juga membalasnya, "Selamat pagi, Nona Edelweiss."

"Un! Bagaimana pagi ini? Apakah kalian baik-baik saja melayani pelanggan hari ini? Hehe~" tanya wanita itu.

"Tentu saja nona, itu adalah bagian dari pekerjaan kami." Jawab salah satu pekerja.

Elizabeth pun menggangguk senang lalu mengambil Apron berwarna hitam dan mengenakannya, mendatangi salah satu kasir kosong yang menjadi tempatnya.

Edelweiss Elizabeth, wanita berumur 26 tahun merupakan pemilik dari "Eden Bakery & Coffee shop" tersebut. Ia telah menjalankannya kurang lebih dua tahun setelah kelulusannya dari Universitas. Wanita yang terbilang muda untuk menjalankan bisnisnya sendiri, walaupun begitu ia sangat menikmati pekerjaannya.

Tak memiliki keluarga, hidup seorang diri, setelah ibunya meninggal dunia 4 tahun yang lalu, ia memiliki seorang ayah namun sangat disayangkan karena dia menceraikan ibunya tepat setelah kelahirannya.

Elizabeth harus menghabiskan kesehariannya seorang diri dan hidup mandiri, berkat didikan ibunya yang hanyalah Singlemother, Elizabeth dapat menghadapi pahitnya dunia nyata sendirian.

Pukul 12.00..

Waktu berjalan dengan cukup cepat hingga pada waktu makan siang, Elizabeth segera mengemaskan barang-barangnya lalu berpamitan dengan para pekerjanya untuk pergi ke suatu tempat.

Wanita itu berjalan-jalan kecil ditengah kota, walaupun tempat tersebut terbilang ramai, udara disana sangatlah bersih, tak terkecuali lingkungannya. Sembari mencicipi roti isi yang dibuatnya di Bakery, Elizabeth memasuki sebuah toko bunga langganannya.

"Eli-chan! Apa kabarmu?" Sapa seorang wanita pemilik toko bunga itu.

"Aku baik-baik saja, Lili-san! Aku pesan yang seperti biasanya yaa~" jawab Elizabeth.

"Mau mengunjungi makam Ibumu lagi yaa, hehe, baiklah. 1 buket bunga Edelweiss segera datang!"

"Terima kasih banyak Lili-san, sudah selalu membantuku. Ah, ini kuberikan." Elizabeth menaruh sebuah keranjang berisikan berbagai jenis roti diatas meja kasir.

Lukisan | Law x Elizabeth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang