"Kau..siapa?" Balas pria itu, ia tampak risih dengan kehadiran Elizabeth.
"Ga-gawat! Aku keceplosan!" Batin Elizabeth, demi menghindari hal yang jauh lebih memalukan, ia pun kemudian melebarkan senyuman, "Maaf atas kelancangan saya. Perkenalkan, saya Edelweiss Elizabeth. Saya pemilik Eden bakery & coffee shop ini."
"Saya melihat, anda sering mengunjungi tempat ini. Pertama-tama, saya sangat berterima kasih akan hal itu dan untuk membalasnya, anda mendapatkan discount 35% untuk semua pemesanan kopi selama satu bulan." Jelas Elizabeth seraya menuliskan kupon discount yang telah dipersiapkannya untuk jaga-jaga.
Pria itu tak berselang lama kembali menatap bukunya lagi, mengabaikan Elizabeth yang tengah berbicara.
"Dia mengabaikanku?!"
"Ehem! Permisi, dapatkah anda memberitahu nama beserta alamat e-mail anda, tuan?" Tanya Elizabeth, ia tahu ia diabaikan tetapi dirinya harus dapat menangani hal ini, pelanggan adalah Raja!
Tatapannya hanya ditujukannya pada buku yang ia genggam namun pria itu tetap membalas wanita disampingnya dengan suara kesal, "Kau sangat mengganggu, bawa ini dan tinggalkan aku. Aku tidak bisa memahami ini kalau kau terus berada disini." Pria itu meletakkan kartu namanya diatas meja lalu kembali memfokuskan dirinya.
"Baiklah, terima kasih tuan–uh.." Elizabeth mengambil kartu tersebut dan membacanya,
"Dr. Trafalgar Law, ahh seorang Dokter ya. Baiklah, kuponnya akan segera diantarkan pada anda, maaf atas ketidaknyamanannya." Ucap Elizabeth dengan senyumannya yang terus terpasang pada wajahnya, lalu meninggalkan pria itu sendirian.
Disela kepergian Elizabeth, pria itu mengangkat sedikit wajahnya dan melirik wanita itu sekilas lalu kembali membaca lagi.
"Nona, a-apa anda baik-baik saja??" Tanya Shachi yang terlihat khawatir,
"Huh? Aku baik-baik saja kok, memangnya ada apa?" Balas Elizabeth.
"Aku melihatnya dari sini, orang itu dingin sekali. Dia bahkan tidak melihat anda saat berbicara dan sibuk sendiri, sangat tidak sopan!"
"Aahh tentang itu, yah memang sih tapi mau bagaimana lagi? Mungkin dia memang sedang sibuk dan aku mengganggunya hehe~" Elizabeth justru terkekeh, membuat Shachi heran akan bosnya,
"Anda tidak merasa sakit hati diperlakukan seperti itu?! Hati anda terbuat dari apa sih, nona Elizabeth!? Hiks!"
Elizabeth hanya tertawa kecil dan menepuk-nepuk bahu Shachi lalu kembali pada mejanya. Menuliskan kupon untuk pria yang ditemuinya barusan.
Beberapa menit berlalu dan pria itu, Trafalgar Law berdiri dari bangkunya dan mengemaskan barang bawaannya tanpa disadari oleh Elizabeth hingga lonceng pintu berbunyi saat pria itu membukanya barulah Elizabeth melihatnya pergi.
"A-ah! Dia pergi! Kuponnya ketinggalan!" Ucap Elizabeth yang panik,
"Ahh, saya rasa anda tidak perlu panik nona. Dia pasti akan datang lagi besok, dia datang kesini hampir setiap hari loh.." Ucap Shachi dengan senyuman seraya mengangguk-anggukkan kepalanya dan baru disadarinya dia berbicara sendiri. "Lah? Dia tidak ada!?"
Diluar..
"Permisi! Tuan Dokter!" Elizabeth mengejar pria itu yang jaraknya sudah hampir setengah jauh dari Eden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan | Law x Elizabeth ✔️
RomanceEdelweiss Elizabeth adalah seorang wanita berumur 26 tahun yang telah lama melajang karena kesibukan akan pekerjaannya sebagai pemilik Bakery & Coffee Shop bernama Eden yang cukup populer di kota Flevance. Akibat terus melajang dan umurnya yang kian...