4. Pov(?)

13 2 0
                                    

Happy reading guys❤️
.

.

"Fan, pssttt Fanny." bisik Lingga yang duduk didepannya, Fanny pun menoleh lalu menunjukkan ekspresi 'apa?', Lingga menggerakkan dagunya menunjuk ke arah pintu,  reflek Fanny langsung melihat ke arah pintu dan menemukan seonggok daging yang -sialnya- tampan bernama Hanifan Malik.

Mata Fanny berkedut, ingin emosi. Belum lama pelajarannya selesai, belum lama juga guru mapel keluar dari kelas,dan sekarang oknum penuh wajah culas itu sudah berdiri dengan sok keren dipintu kelasnya!!
"Jangan sampai aku mati muda.." gumam Fanny mengeluh
Hanifan masuk dan langsung menghampiri Fanny.

Puk

Susu kotak rasa coklat sekarang berada di meja Fanny,
"Selamat istirahat jam pertama pacarnya Hanifan ganteng." ucap Hanifan dengan senyum merekah.

Hening

Muka Fanny sudah memerah,tidak bukan karena tersipu atau baper, tolong buang pikiran itu jauh-jauh.
Fanny merasa emosi dan malu!!
Abaaaangg!! Ini orang depan Fanny kenapaa?! Selamat istirahat pertama?! Ucapan jenis apa ituuu.. - yup inner Fanny sedang menangis frustasi sekarang. Harusnya dia biarkan saja titisan setan itu menjadi budak kelasnya!

"Hm? Jangan lupa diminum ya? Gua sempet-sempetin lho buat beli ini di minimarket." ucap Hanifan, yang sekarang bertopang dagu dimeja Fanny sambil tersenyum lebar menatap Fanny tentu saja.
"Dan jarak ke minimarket itu 7 kilo,Fan capek akang." tambahnya yang membuat Fanny semakin ingin mengubur diri dibelakang sekolah.

"Harap untuk kelas XII IPA 1 untuk diam jadi patung sementara daripada kalian iri dengan ke-uwu-an yang jarang terjadi di ruangan penuh dosa ini." suara itu memecah hening kelas, itu Danish wakil ketua kelas sok handsome dan itu membuat Fanny melirik sinis padanya,tentu saja Danish langsung keluar kelas sebelum diamuk mulut sadis Fanny. Fanny melihat ke Hanifan lagi.

"Han, aku udah bilang jangan macem-macem." lirih Fanny penuh penekanan,
"Duhh udah berani panggil nama gua, candu banget, panggil nama gua lagi dong." Hanifan malah cengengesan
"Han.." ucap Fanny sambil menginjak kaki Hanifan, entah sejak kapan kaki Fanny bertengger disana, membuat Hanifan meringis
"Hehe iya iya,Fan cuma semacem doang kok ini. " jawab Hanifan lirih
"Udah pergi sana." ucap Fanny cuek, Hanifan langsung berdiri dan tersenyum
"Siap, selamat istirahat manis!" ucap Hanifan sambil mengusak kepala Fanny, sebelum Fanny bersiap melempar susu kotaknya, dia sudah lari terbirit keluar dari kelas IPA 1.

Fanny menghela nafas lega.
"Eh Fan,kalian beneran jadian?"
Oke, Fanny kembali menahan nafas
.

.
Kantin terlihat padat dan ramai di jam istirahat pertama dan satu-satunya istirahat di hari Jumat.

"Fanny tuh dia cantik ya baik anjir."
-/
"Hanifan itu sebenarnya ganteng anaknya juga asik."
-/

"Cuman katanya Fanny tuh diem,tenang,dan cuek orangnya "
-/
"Minusnya, Hanifan itu gila,nekat, untung keren."
-/

"Tapi temenya lumayan juga tuh."
-/
"Untung temenya ganteng."
-/
"Siapa?"

"Rahma Narania/Agung Bahari"
Ucap mereka bersamaan

Bak slowmotion mereka menoleh kebelakang masing-masing. Betapa terkejutnya saat melihat satu sama lain, dibelakang Rahma adalah Agung dan dibelakang Agung adalah Rahma. Iya,sebuah kebetulan mereja berada dikantin dan saling membelakangi.
Fanny memiringkan kepalanya untuk melihat siapa dibelakang Rahma,tapi malah matanya bertemu dengan mata pria genit bernama Hanifan.

LILAC (Cinta Masa Muda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang