Part one: First Meet You.
***
"Nah, begitulah legenda cerita tentang nelayan dan putri duyung didaerah ini. Bagaimana? Legenda yang mengagumkan, bukan?"
Tanya seorang wanita yang mungkin umurnya sudah masuk kepala 3. Wanita itu menatap satu-persatu anaknya dengan tatapan berbinar serta sebuah senyuman lembut. Namun, beberapa detik kemudian, senyuman itu berubah menjadi cebikkan kecemberutan. Ditatapnya kesal kedua anaknya yang ternyata sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Kalian dengerin bunda, engga sih? Bunda capek-capek cerita, kalian ternyata engga dengerin sama sekali." Wanita itu terlihat kesal.
"Dengelin khok. Bunda celitain tentang puteli duyung, 'kan?" Seorang anak perempuan yang memakai baju renang tanpa lengan sedang asik bermain pasir pantai. Membuat istana pasir dengan peralatan bermainnya.
"Jake, kamu dengerin bunda, gak?"
Jake, anak lelaki yang sedang bersandar di pohon itu, mengangkat pandangannya. Ditatap bundanya yang tidak jauh darinya dan adiknya. Bahunya mengangkat sesaat, artinya dirinya tidak tahu. Sedari tadi, anak berumur 7 tahun itu asik dengan kegiatan menggambar pemandangan pantainya. Hingga beberapa detik kemudian, Jake memilih menunduk, lalu melanjutkan mengoreskan pensil di buku gambar, tidak lupa ditambah dengan cat-cat berwarna supaya gambarnya lebih menarik.
"Cih, kalian menyebalkan!" Tyana berdecih kepada anaknya sendiri. Dirinya duduk di gazebo yang lurus tertuju pada lautan pantai milik penginapan yang baru saja mereka pesan.
Vanuatu, adalah destinasi wisata yang baru saja mereka injaki malam tadi. Negara kepulauan ini memiliki wisata bahari yang indahnya bukan main. Negara ini juga mendapat predikat sebagai negara paling bahagia di seluruh dunia. Alasannya karna masyarakat disana tidak luput dari kebersamaan sosial sesama, saling menjaga dan menghormati sesama.
Disini; tepatnya disalah satu resort berkelas di Vanuatu, satu keluarga cemara ini menghabiskan waktu berliburnya didaerah berpantai. Sang ibu; Tyana, sedang mengawasi kedua buah hatinya yang sedang sibuk pada kegiatan bermainnya. Anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun; Jennie, sibuk dengan peralatan membuat istana pasirnya, sedangkan kakaknya Jennie, Jake, sibuk dengan kegiatan menggoreskan cat-cat air ke kertas gambar.
"Kenapa, bee?" Tanya seorang lelaki, lengkap dengan se- plastik minuman kaleng dingin. Lelaki yang diyakini sebagai ayah dari kedua anak tersebut, mengernyitkan dahinya kalau melihat ekspresi kecemberutan sang istri.
"Anak lo noh. Seru-seru gue ceritain dongeng, malah sibuk sendiri!"
"Tapikan, anak kamu juga," Kekeh lelaki dengan tubuh atas topless. Dirinya berjalan mendekati gazebo yang diduduki sang istri. Meletakkan se- plastik minuman kaleng instan dingin itu didekat mereka. Lalu, tangan kekar itu merengkuh pinggang sang istri dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narelle: Cinta Antara 2 Makhluk Yang Berbeda Dunia.
Romance'Narelle: cinta antara 2 makhluk yang berbeda' 🍁🍁🍁 'Kami itu nyata.' 'Mungkin kalian tidak akan percaya pada sebuah mitologi kuno tentang kami.' 'Karna pada dasarnya, keberadaan kami tetap menjadi sebuah kepercayaan kuno yang tidak boleh diseruka...