04. Jake, I'm coming!

12 6 15
                                    

Chapter 4 : Jake, I'm coming!

Chapter 4 : Jake, I'm coming!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kilatan cahaya matahari kuning-kejinggaan yang terbit dari timur kini semakin menyilaukan mata bagi siapa yang melihatnya. Pagi hari yang baru kini telah datang menyambut hangat para umat manusia, tentu saja setelah sang bulan pergi berkelana ke-belahan dunia lainnya untuk menyanyikan lullaby sebelum tidur bagi para manusia dibelahan dunia yang dikunjunginya. Tidak mau kalah dengan sang matahari yang sudah siap sedia menyambut hangat umat manusia, deburan ombak kecil datang menyapu hamparan bibir pantai dengan semangat. Bersiap sedia menyambut kumpulan manusia yang pasti akan mendatanginya.

Suasana pagi baru yang begitu menyegarkan mata.

Banyak dari penduduk sekitar ataupun pengunjung yang menginap dipenginapan sekitar mulai berdatangan menuju pantai. Kibasan angin sepoi-sepoi dan udara sejuk yang dapat membuat bulu kuduk meremang tidak menjadi hambatan bagi para pelancong untuk tidak menikmati keindahan sunrise dipantai yang begitu epic. Tidak sedikit juga dari para pengunjung yang ada mencelupkan kedua kaki mereka kedalam air asin dengan ombak-ombak kecil menyapu bibir pantai. Suasana yang cocok bagi kalian penikmat sunrise, apalagi suasana se- aesthetic tersebut bisa kalian jepret dan memasukkannya kedalam instastory.

Selain itu, udara pagi bersih yang begitu high quality dapat menyegarkan paru-paru. Terbukti dari banyaknya pengunjung yang sudah siap dengan pakaian olahraga mereka. Baik olahraga sejenis Yoga, peregangan kecil, jogging menyusuri pantai atau yang paling sempurna adalah bersepeda bersama keluarga maupun kekasih sembari menikmati indahnya pantai. Selain itu, juga ada beberapa pengunjung - terutama anak-anak - yang sudah bersiap dengan pakaian renangnya. Entah itu jenis pakaian renang tertutup maupun terbuka.

Semuanya menikmati suasana pagi yang begitu indah, tidak terkecuali Narelle yang berjalan sendirian dibibir pantai. Ternyata sang duyung yang berubah menjadi manusia itu ternyata sudah sadar, tentu saja sadar dari pingsan lebay karena bernafas menggunakan udara.

Narelle berjalan dan berlari kecil ditepi pantai menggunakan kedua kaki barunya, meski percobaan menggunakan kedua kaki barunya memakan waktu cukup lama. Perempuan ber- hoodie terbalik itu sedang berlari kecil dibibir pantai sembari menendang-nendang deburan ombak yang membuat air asin itu muncrat dan sedikit membasahi hoodinya. Senyum bahagia diwajahnya semakin melebar dan jangan lupa dengan tawa kegembiraannya yang begitu nyaring bak orang sinting, yang bahkan bisa membuat siapa saja mendengarnya menjadi merinding.

"Kekeke~" Tawanya bak psychopath.

Narelle berjongkok tepat dihadapan deburan ombak tenang yang membasahi kakinya. Hal itu lantas membuat kedua kaki Narelle geli dan perempuan itu reflek mundur serta terduduk diatas tanah. Sampai-sampai hoodie yang menutupi bokong sintalnya basah terkena ombak.

Narelle: Cinta Antara 2 Makhluk Yang Berbeda Dunia. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang