🌻🌻🌻
6 bulan telah berlalu dari kejadian itu, persahabatan ku dan jennie rengang. Aku tidak pernah bertukar kabar lagi dengan nya, bahkan selama 2 bulan tersisa saat kami masih sekolah, kami tak saling sapa.
Namun aku masih beberapa kali mengobrol dengan joy dan bertukar pesan dengan yeri maupun roje. Mereka bertiga sepertinya bimbang untuk memilih siapa di antara aku dan jennie, tapi aku sudah beberapa kali meyakinkan kepada mereka bahwa aku tidak apa apa sendiri.
Hubungan ku dengan seulgi lebih dari hilang nya persahabatan dengan jennie. Aku dan jennie masih bertemu saat di sekolah, namun aku tak pernah lagi berhubungan dengan seulgi.
Tidak pernah bertukar kabar melalui pesan maupun telpon, terakhir kali aku melihat nya pun saat konser 6 bulan yang lalu.
Aku sudah pasrah bahwa kami hanya takdir yang jalan nya hanya di pertemukan, bukan di persatukan.
Sekarang sudah 4 bulan aku lulus sekolah, belum ada tujuan ingin melanjuti study ku kemana. Dulu aku dan ke empat teman ku berencana kuliah di inggris.
6 bulan yang lalu roje sudah memberi ku persyaratan pendaftaran universitas yang selama ini kami incar, namun aku menolak nya. Yeri kecewa karena aku tidak memenuhi janji ku untuk kuliah bersama.
Oh iya, mereka juga sudah tahu bahwa aku menyukai seulgi. Aku memberitahu mereka sehari sesudah selesai nya konser itu.
Jennie tidak merespon apapun, termasuk roje, yeri, dan joy. Mereka semua hanya diam, mungkin karena tidak tahu harus berkata apa.
Karena mereka semua benar benar mengira bahwa aku memiliki perasaan kepada jennie.
Dan begitulah persahabatan kami hancur.
"Irene sayang ini udah lewat empat bulan dari kamu lulus SMA, sekarang bunda tanya kamu mau lanjut kemana?" Bunda duduk di ranjang ku, sambil menatap ku penuh kasih.
Aku menyenderkan pungungku di kepala ranjang, "gatau bunda" ucap ku sambil menghembuskan napas kasar.
Bunda lalu mengelus rambutku, "bunda denger jennie lanjutin kuliah nya di inggris, bukan nya kamu juga rencana nya mau bareng dia?"
Aku tak menjawab, aku yakin bunda sudah tahu bahwa persahabatan ku dengan jennie hancur.
"Kalau ada masalah, masalah nya di selesai baik baik jangan malah lari dari masalah. Itu nama nya tidak dewasa, irene paham kan?" Aku menganguk lalu memeluk bunda dengan sangat erat, menyenderkan kepala ku di bahu bunda.
Bunda menepuk-nepuk pungungku, "seulgi memang cantik, baik, pinter. Nggak heran kamu sampe suka sama dia selama 3 tahun" bunda ku tertawa.
Aku melepaskan pelukan dengan wajah terkejut, aku kira bunda hanya sekedar tahu bahwa persahabatan aku dan jennie rengang. "Kok bunda bisa tau?" Tanyaku
Bunda tertawa sambil mengelengkan kepala nya, lalu merapihkan rambutku yang berantakan sambil berkata. "Apa sih yang nggak bunda tau tentang putri cantik bunda yang satu ini"
Aku berdecak sebal sambil memutar bola mataku malas, lalu aku menatap bunda serius "bunda nggak marah kalau aku..." aku terdiam sebentar sebelum melanjutkan ucapanku. "Kalau aku suka sama seulgi? Maksud ku bukan suka sama cowo tapi malah sama cewe?" Aku bertanya hati hati.
Bunda mengelengkan kepala nya, sambil tersenyum hangat. "Bunda kecewa karena kamu nggak pernah cerita sama bunda selama 3 tahun"
Aku terharu, lalu memeluk bunda lagi.
•
•
•
•