1. Gara-gara Fio

30 5 0
                                    

Rutinitas Bunda Rissa yang sekarang akan segera dilakukan, berjalan menaiki tangga untuk segera membangunkan Fiona putrinya. Hanya diketuk pintunya saja, sangat tidak mempan untuk membangunkan si Fiona, berbeda dengan Flora yang sudah rapi dan siap untuk turun tangga.

Kamar Flo dan Fio sangat luas, yang mungkin bisa digunakan untuk bermain sepak bola. Meskipun satu kamar mereka tetap menggunakan dua kasur yang berbeda untuk mereka tempati, yang sebenarnya satu kasur saja cukup untuk ditempati mereka berdua. Tapi tetap saja tidak mau, bukan tanpa alasan, mereka tidak mau karena jika mereka satu kasur mereka pasti tidak akan bisa tidur dengan tenang.

Bunda Rissa mulai membuka gorden kamar putrinya yang sedari tadi sengaja tidak dibuka Flora karna tidak ingin terjadi perang dunia dengan adik kembarnya.

Gorden yang dibuka Bundanya membuat Fio menggeliatkan tubuhnya. Bunda Rissa pun mengelus pipinya membangunkan Fio dengan lembut.

"Fio, bangun sayang, siap-siap berangkat sekolah gih" ucap Bunda lirih.

Fio kemudian duduk dan berusaha membuka matanya yang sangat berat itu secara perlahan.

Flora yang sudah turun kebawah langsung menuju meja makan yang sudah tersedia nasi goreng buatan Bunda kesukaannya. Karena Bunda memang tidak memiliki ART, Bunda lebih memilih untuk mengurus pekerjaan rumahnya sendiri, lagi pula kedua putrinya juga cukup membantunya terutama Flora.

Flo hanya tersenyum melihatnya namun tetap merasa senang meskipun tidak diperlihatkan. Ia mengambil nasi goreng yang cukup banyak dan memakannya dengan lahap.

Di meja makan tidak ada sosok Ayah, karena Ayahnya memang belum pulang dari luar kota, tepatnya di Bogor.

Dan Sam kakaknya pun belum duduk di kursinya, seperti biasa Sam masih berada di kasur kesayangannya itu.

Bundanya kini sudah duduk didepan Flora, sambil menunggu kedua anaknya yang belum juga keluar dari kamarnya.

5 menit setelahnya Fio turun dan menyapa dengan hangat.

"Pagi Bunda, pagi Kak Flora.." dengan senyum masih menghiasi wajahnya.

"Pagi sayang, sarapan dulu nih udah Bunda siapin." Sambut Bunda dengan ramahnya pula.

Dan "Pagi" jawab Flora singkat, dengan tetap memakan nasi goreng Yang ada dipiringnya, dan segera menghabiskannya.

Tak lama, Sam turun tanpa sapa dengan wajah dinginnya dan segera duduk di kursinya, Sam hanya memakan satu pasang roti tawar karna Sam tidak terlalu menyukai nasi goreng, yang berbeda dengan Flora.

Flora yang sudah selesai dan sudah merasa sangat kenyang karena memakan nasi goreng cukup banyak, hanya menunggu Kakak dan adiknya yang masih menyantap makanannya masing-masing.

Karena bosan menunggu, Flora akhirnya mengucapkan sesuatu,

"Buruan dong makannya, lama banget deh." Cetus Flora.

Sam yang memakan roti segera melahap suapan terakhirnya.

"Sabar Flora sayang, kan kamu tau adikmu Fio seperti apa." Ucap Bunda menenangkan Flora.

Flora hanya mendengus kesal mendengar itu.

"Sebentar lagi kak, ini suapan terakhir" ucap Fio terburu-buru.

Flora langsung menggenggam tangan Bundanya dan "Berangkat dulu Bund," ucap Flo sembari mencium tangan Bundanya diikuti Fio dan Sam.

"Hati-hati dijalan sayang" ucap Bunda dengan tangan melambai karna Flo dan Fio serta Sam yang mengantar sudah berjalan dengan mobilnya.

Di sepanjang perjalanan, Flo hanya menyibukkan diri dengan ponselnya yang sedang melihat tok tok, eh salah maksudnya tik tok, hehee.

Sementara Fio selaku mengikuti nyanyian yang terdengar dari Tik tok Flo, yang membuat telinga Flo mau meledak karna suaranya yang sangat nyaring, namun tetap cuek dan tidak menghiraukan.

Hingga saat di depan minimarket, Fio meminta Sam untuk menghentikan mobilnya.

"Kak Sam, berhenti bentar dong aku mau beli permen," dengan wajah memelas namun tetap imut.

"Ga usah kak, ini udah siang, ntar telat," sahut Flo dengan menepuk bahu Sam, memberi isyarat supaya tidak berhenti.

"Bentar doang kak Flo yang cantik, ga sampe 5 menit kok," jawab Fio kembali dengan raut memelas, juga merayu dan memohon dengan kedua tangan yang disatukan.

Dan Sam yang bingung hanya menggelengkan kepala dan menghembuskan nafasnya, dan akhirnya Sam pun menghentikan mobilnya.

Flo kini hanya mendengus kesal dan menatap Fio sinis, dan seketika Fio berlarian memasuki minimarket yang ada di samping kiri mobilnya.

"Cepetan ga pake lama," teriak Flo dengan wajah tetap sinisnya dan kembali menatap ponsel yang ia genggam.

Sehabis Fio membeli permen, Fio kembali bergegas dan berlari menuju mobilnya yang sudah menunggu selama 10 menit.

"Katanya 5 menit" ucap Sam dengan muka datarnya yang dingin. Dan Fio hanya meringis kuda karena ia merasa dirinya cukup lama di dalam. Karena ternyata Fio tidak hanya membeli permen, melainkan juga membeli berbagai macam Snack.

"Assalamualaikum pak Ridwan" ucap Fio ngos-ngosan, dan dibuntuti Flo yang ikut berlari serta Sam yang hanya berjalan santai.

"Dari mana saja kalian?" Tanya Pak Ridwan tegas.

"Gara-gara lo ni, Lo harus selesaiin dan kita harus masuk!" ucap Flo dengan jari menunjuk kepada Fio.

"Maaf Pak tadi saya beli snack dulu, Bapak mau satu?" Jawab Fio lembut dengan sogokannya.

"Malah nyogok kamu ini" jawab Pak Ridwan dengan tangan yang mengambil 2 Snack yang ada di dalam totebag yang dibawa Fio.

"Yaudah sana masuk!" Ucap Pak Ridwan dengan nada yang lebih tinggi.

"Makasi Pak" ucap Fio manis dan kegirangan.

Sam yang dibelakangnya sedikit tersenyum, juga diikuti oleh Flo yang cuek, sedikit melebarkan bibirnya yang manis.

Fio dan Flo pun segera berpamitan dengan Sam kakaknya.

Dan Fio pun segera menarik tangan Flo untuk segera memasuki area sekolah dan bergegas dengan cepat untuk memasuki kelas sebelum bel sekolah berbunyi.

Sam yang sudah bisa pulang karena adiknya sudah masuk, segera memasuki mobilnya kembali, dengan mengucapkan "untung saja tidak ada kawan-kawan Flo dan Fio yang melihat."

Kini Sam pun menyetir mobilnya dengan tenang tanpa celoteh dari Fio dan Flo.

Kini Sam sudah wisuda, tepatnya di bulan lalu, dengan jurusan yang diambilnya adalah akuntansi, namun Sam belum ingin bekerja, ia masih ingin dirumah untuk bersantai dengan tenang.

Oke, bersambung dulu

Gimana ceritanya?
Mudah-mudahan suka ya🤗

Makasi buat yang udah mampir..
Semoga ga sekedar mampir doang ya, hehee

Aku bakalan seneng banget kalau kalian bisa baca cerita aku sampe selesai❤️🤗

Sebelum lanjut, kita saling kenal dulu yuk😉

Spam daerah dan asal pengguna kalian ya😊

Jangan lupa votenya😊

Makasi😊🤗

#Salam hangat Vivian❤️

Kembar tapi Beda (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang