WARNING ⚠⚠⚠
Konten mengandung unsur dewasa 🔞🔞🔞
Harap bijak dalam membaca!!!
.
.
.
Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤"AW"
Rintih Win ketika punggungnya terbentur ke dinding. Siapa lagi pelakunya kalau bukan tuan muda Bright Vachirawit Chivaree.
Bright menarik tangan Win dari taman tempat dia duduk bersama para tante-tante tadi. Kemudian membawanya pergi menuju kamar mandi yang letaknya di belakang Villa, lumayan jauh dari taman tampat pesta Nani.
Bright dengan kasar membanting tubuh Win ke dinding, membuat punggung Win terbentur keras ke dinding dan menimbulkan rasa sakit.
Tanpa ada rasa penyesalan, Bright menghimpit tubuh Win ke dinding. Keduanya kini begitu dekat, bahkan hampir tak ada jarak.
Bright meletakkan kedua tangannya ke dinding, tepat di sisi kanan dan kiri wajah Win. Matanya menatap Win tajam, dengan kobaran emosi yang menyala-nyala di setiap helaan nafasnya.
"M-mass." rintih Win ketakutan.
Matanya tak berani menatap balik tatapan Bright. Bright begitu menyeramkan saat ini. Win melihat ke segala arah, yang penting tidak ke arah matanya Bright. Kedua tangannya terus bergerak di dada Bright. Dia berusaha untuk mendorong tubuh si tuan muda agar menjauh darinya.
"DIAM!" bentak Bright kasar.
Matanya mulai memerah, hembusan nafas panas menerpa pipi dingin Win. Win merasa dirinya akan segera diterkam oleh manusia buas dengan emosi yang membara di depannya.
Jantungnya berdegup semakin kencang, entah karena takut atau karena orang yang mengapitnya sekarang adalah Bright.
"Mas! Lepasin!"
Win terus berusaha mendorong tubuh Bright. Namun Bright tidak mendengarkan rintihan Win, dia malah semakin menekan tubuh Win ke dinding. Membuat Win tidak bisa berkutik lagi. Akhirnya Win pasrah, dia memilih diam dan menerima perlakuan Bright padanya.
Sempat hening sesaat. Win diam karena tubuhnya sudah terkunci oleh tubuh Bright. Sedangkan Bright masih tetap menatap wajah Win dengan amarah. Sampai akhirnya perlahan Bright mulai mengendalikan emosinya. Dia melihat wajah Win mulai ketakutan. Akhirnya dia menarik sedikit tubuhnya dari tubuh Win.
"Kemana?" tanya Bright memecah keheningan. Matanya menatap tajam ke wajah lembut Win yang terlihat ketakutan di depannya.
"M-maksud mas?" jawab Win dengan gugup. Dia masih ketakutan dengan sikap Bright.
"Kemana? Kemana lo pergi? Semingguan ini, lo... " Bright tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia membuang muka ke arah lain. Sepertinya Bright semakin kacau.
Win masih tak berani menatap wajah Bright. Dia membuang pandangannya ke sembarang arah.
"Kenapa?" tanya Win lemah, tanpa melihat wajah si tuan muda di depannya.
"Kenapa? Lo tanya kenapa? Lo gatau gue...gue.... Ck! Jawab aja! Lo kemana semingguan ini!"
"Bukan urusan mas!" jawab Win ketus.
"WIN!" teriak Bright keras. Dia bahkan mencengkram erat kedua bahu Win yang bergetar.
Matanya semakin merah, amarahnya semakin memuncak. Bright tidak terima dengan jawaban Win yang seolah menganggap Bright bukan orang yang penting bagi Win.
"Lepasin Mas! Sakit." rintih Win kesakitan.
"Jawab Gue! Lo kemana semingguan ini! Gue stres nyariin lo Win!" teriak Bright yang mulai lepas kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Driver AU 🔞⚠ [Completed ✅]
FanfictionBright yang sedang mabuk tak sengaja salah masuk kamar. Dia tidak tau kalau ada orang lain yang tidur di kamar lamanya. Bright yang mabuk dan tidak bisa mengendalikan gairahnya, malah melampiaskannya pada lelaki yang sedang tertidur pulas di kamar...