Di tengah malam di sebuah jalan yang sepi, hujan turun dengan derasnya tak menyurutkan semangat pemuda itu untuk menghabisi musuhnya, sebut saja dia Zephyr sosok pemuda yang saat ini sedang memukuli musuhnya dengan membabi buta sampai musuhnya lemah tak berkutik dan tak berdaya. Seringai tipis muncul di bibir tipisnya, serta sorotan mata tajamnya mengisyaratkan betapa bahagianya dia malam ini, emosi yang beberapa jam lalu ditahannya akhirnya dapat tersalurkan saat menghabisi musuhnya. Tawanya menggelegar saat musuhnya menghembuskan nafas terakhirnya. Dia tak sendiri, dia di temani oleh 3 orang sahabatnya yang merupakan anggota dari geng yang pimpinnya. Teman-temannya hanya menatap ngeri ke arah Zephyr yang saat ini tengah tertawa terbahak-bahak karena sudah membuat musuhnya kehilangan nyawa.
"Zephyr, lo masih waras kan?"
Ucap Gio, salah satu teman Zephyr yang saat ini masih merinding karena melihat aksi Zephyr tadi. Tak hanya Gio, Alvan dan Dion dua sahabat Zephyr yang saat ini berada di situ juga merasakan hal yang sama seperti Gio. Meskipun ini bukan kali pertama mereka melihat kebrutalan Zephyr, namun tetap saja hal itu masih membuat mereka bergidik ngeri.
"Lo tau jawabannya"
Zephyr hanya menjawab pertanyaan temannya dengan ketus, kemudian melangkahkan kakinya mendekati teman-temannya yang sedari tadi hanya berdiri di atas trotoar sambil menyaksikan kebrutalan Zephyr. Saat menghabisi musuhnya Zephyr hanya melakukanya seorang diri sedangkan teman-teman hanya menonton aksinya. Zephyr melarang mereka ikut menghabisi musuhnya, karena pantang baginya untuk menghajar seseorang dengan kroyokan.
"Itu si Fino udah koid?"
Tanya Dion kepada teman-temannya sambil menatap kearah jasad Fino, musuh mereka yang tadi di habisi oleh Zephyr.
"Yaiyalah, lo nggak liat tadi sebrutal apa tadi si Zephyr mukulin dia. Zephyr jasadnya mau di buang kemana?"
Alvan bertanya kepada Zephyr yang saat ini sedang menatap jasad musuhnya itu.
"Mayatnya pengen gue bakar. Dan lo semua tenang aja, biar gue suruh si Ridwan yang beresin semuanya. Sebenernya tadi gue pengen motong daging-dagingnya terus ngasih potongan dagingnya ke Gaskar. Tapi nggak jadi, gue takut peliharaan kesayangan gue itu diare gara-gara makan daging si cecenguk."
Gaskar yang di maksud merupakan Singa jantan peliharaan kesayangan Zephyr yang di besarkan seperti anak sendiri. Zephyr menemukan Gaskar saat sedang berpetualang di daerah Afrika. Di sana dia melihat anak Singa yang kakinya sedang terjerat tali pemburu. Karena merasa iba dia akhirnya menyelamatkan Singa kecil itu dan memeliharanya sampai hewan itu besar sekarang.
"Yaudah kalo gitu, btw kita kapan pulang nih? Dari tadi badan gue di guyur hujan, gue takut masuk angin. Si Nani anak pembantu gue yang cantik lagi nggak ada, jadi nggak ada yang ngerokin gue."
Ucap Gio yang sedari tadi menggigil kerena kedinginan, padahal dia sudah memakai jaket sebanyak tiga lapis. Tapi tetap saja itu tidak membuat dirinya merasa hangat, bahkan dia merasa tubuhnya akan membeku saat ini juga. Lebay memang tapi begitulah Gio, dia tidak terlalu tahan dengan cuaca dingin.
"Alah badan doang yang gede berotot tapi nggak tahan sama hujan. Lemah banget sih lo"
Dengan semangatnya Alvan mengejek Gio yang saat ini tengah menahan emosinya mati-matian untuk tidak menghabisi sahabatnya itu, jika Alvan bukan sahabatnya sudah di pastikan bahwa Alvan hanya akan tinggal nama saja.
Zephyr hanya memutar kedua bola matanya malas saat melihat tingkah sahabat-sahabatnya itu. Sorot lampu mobil menyinari wajah mereka, pintu mobil itu terbuka kemudian keluarlah sosok pria dengan jas rapi menghampiri mereka, dia adalah Ridwan salah satu orang kepercayaan Zephyr. Saat Zephyr habis membuat onar dan menghabisi nyawa seseorang maka Ridwan lah yang akan membereskannya. Ridwan sangat setia kepada Zephyr karena Zephyr pernah menolongnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEPHYR
Teen FictionSetiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni kebahagian tetapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian ya...