Sendiri

112 6 2
                                    

Entah sejak kapan, aku lebih menyukai kesendirian dibanding keramaian.
Mungkin sudah lama, hanya saja aku enggan mengakui.
Terlalu berbeda dari orang sekitar
Maka kupaksakan untuk menjadi sama.

Tapi usiaku bertambah seiring aku mengerti bahwa tidak apa-apa menjadi berbeda.
Tidak akan ada yang lebih terpengaruh dari kejujuranku menjalani hidup daripada diriku sendiri.
Kadang ingin juga seperti yang lain
Tapi kelelahan batin yang berulang tak ingin kutanggung.

Mungkin aku yang melemah, tak kuat lagi menahan topeng untuk tetap di tempatnya.
Maka kuputuskan untuk melepasnya sekaligus.
Biarkan dunia mengenal aku yang apa adanya.
Jika tidak suka, mereka bisa menjauh.
Aku sadar, sempurnaku belum tentu sama dengan mereka.
Dan itu sebabnya tidak ada satupun yang sempurna di muka bumi ini.

Termasuk jiwa-jiwa kita yang lemah.
Tak peduli seberapa sering pun dikuatkan, akan selalu ada waktunya menjadi rapuh.
Siklus yang berulang, bahagia dan sedih, perencanaan sang pencipta tak pernah meleset bahkan sejengkal pun.

Self ReminderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang