+ 4 .

103 23 17
                                    

seminggu sudah berlalu , tiada lagi sticky note atau makanan dikirimkan kepada serim .

serim memandang jauh ke luar tingkap kelasnya . rasa sunyi menyelubungi dirinya .

allen sudah tidak mahu berkawan dengannya lagi . sakit hati sahaja kalau berkawan dengan serim .

serim memandang allen disebelahnya .

" allen ... " panggil serim .

allen memandang serim .

" hmm ? "

" aku nak mintak maaf kat kau . aku tak layan kau baik - baik sebelum ni . " kata serim .

allen mengeluh berat .

" tak pelah , serim . " jawab allen .

allen hanya melembutkan hatinya kepada serim . buat apa nak merajuk lama lama . lagipun dia pun tak ada kawan lain selain serim .

" pintu lokar aku dah sunyi . " kata serim tersenyum tawar .

" kenapa ? bukan ke kau lagi suka kalau tak ada sticky note ? " tanya allen . setahu dia , serim menyampah dengan sticky note yang selalu dikirimkan itu .

" tak tahulah , weyh . aku just ... hmm ... "

" kau kenapa ni ? rindu ? " tanya allen .

serim mengumam bibirnya . dengan perlahan , serim mengangguk dengan pertanyaan allen tadi .

allen membuka kocek begnya . semua sticky note yang pernah dikirimkan kepada serim , disimpan di dalam kocek itu .

serim membaca setiap kandungan sticky note itu .

" allen ... "

" ha ? "

" kau kena tolong aku cari pengirim sticky note ni . "

── 🕊️ ──

serim datang awal ke sekolah . dia ingin mencari siapa pengirim sticky note yang selalu mengirimkan sticky note kepadanya .

serim memerhati dari jauh lokar miliknya .

tiba - tiba seorang lelaki nerd mendekati lokar serim .

" kau ! tunggu ! "

── 🕊️ ──








𝘀𝘁𝗶𝗰𝗸𝘆 𝗻𝗼𝘁𝗲𝘀 » 박세림 .Where stories live. Discover now