[Bukan] Calon Menantu

17 8 1
                                    

Selamat pagi, siang, sore, malam untuk kamu dari aku yang selesai makan mie:vNgomong-ngomong, Haappy reading yaaaawww*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi, siang, sore, malam untuk kamu dari aku yang selesai makan mie:v
Ngomong-ngomong, Haappy reading yaaaawww*


~

~~

"Gue kira lo kesini karena masih kangen sama gue."

Putri menatap tak percaya, sepercaya dirikah seorang Aming? Dengan perasaan kesal Putri menghentakan jalannya dan menuju kursi taman. Aming masih mengikuti Putri dengan tawa yang menyebalkan.

Keduanya duduk di bangku taman. Malam ini taman tak begitu ramai, hanya beberapa orang yang datang. Keduanya terdiam, tak terlibat percakapan.

Putri menatap Aming dengan ragu, dia masih teringat kejadian di rumah Aming. Siapa itu Arya? Apakah Kakak Aming? Atau Adiknya Aming? Apakah Kakak atau Adiknya Aming seperti dalam foto yang berada di ponsel Aming? Aahhh iya ponsel Aming. Putri mengambil ponsel bercasing hitam itu dalam kantong celana tidurnya.

"Nih ponsel lo," kata Putri sembari menyerahkan ponsel itu pada pemiliknya.

Aming mengambil ponsel itu dan memasukannya pada saku celana. "Kayaknya lo beneran kangen sama gue deh."

Putri menarik napas kesal. "Untuk sekarang bisa gak sih percaya dirinya di pending dulu?"

"Gue curiga alasan lo ngembaliin ponsel cuman akal-akalan aja mana sampe dibawain makanan segala lagi."

"Ck, ini tuh cuman titipan Mamah doang."

"Halaah bohong gak percaya gue."

"Heh KW gue gak peduli mau lo percaya atau enggak, bodo amat!"

"Lo tuh kenapa sih manggil gue KW mulu? Panggilan kesayangan ya?"

"AAAKHHHH BISA GILA GUE LAMA-LAMA."

Aming tertawa kembali. "Bukannya panggilan kesayangan gue itu baby ya?"

"Tau ah, fiks ngeselin."

Putri membuang muka, lama-lama menatap Aming membuat dia kesal sampai ubun-ubun. Lebih menarik menatap orang yang sedang ribut tak jauh dari tempat Putri duduk, sepertinya mereka pasangan kekasih.

"Put, coba panggil gue Aming gitu kaya yang lain, kalau mau beda tinggal tambahin baby dibelakangnya."

Putri masih terdiam. Malas meladeni Aming yang cerewet.

"Atau panggil gue Mingyu, gue kan sama gantengnya kayak idola lo."

Putri menatap Aming kesal. Aming ini orang yang bisa membuat Putri pusing dan kesal di saat yang bersamaan. Putri menjawab Aming semakin mengesalkan, Putri diam Aming malah membuat Putri pusing.

"Ogah gue manggil lo dengan nama Mingyu!"

"Yaudah panggil aja gue baby Aming," ujar Aming

"Rasa ingin mual tapi gak bisa keluar."

[Bukan] IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang