[Awalnya]

42 18 8
                                    

~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~

~~

"Ini sih ganteng parah," gumam seorang gadis.

Gadis ber-name tag Putri Diah Ratnasari itu berjalan melewati koridor yang lumayan ramai dengan tangan memegang ponsel dan kepala sedikit tertunduk. Dia baru saja pergi ke kantin dan sekarang menuju kelasnya, setelah upacara di hari senin selesai sekitar lima menit yang lalu. Para murid setelah upacara memang di beri waktu istirahat sejenak sekitar lima belas menit.

"Gila ganteng banget, kalo kata Maemunah mau meninggoy gue rasanya," pekiknya tertahan.

Senyum lebar selalu menghiasi wajahnya kala dia menatap ponselnya, tak peduli dengan apa yang berada di sekitar. Pandangan murid lain pun Putri abaikan. Saat hendak menaiki tangga menuju kelasnya langkah Putri berhenti.

"GILA WOYYY MINGYU GANTENG BANGET!!" teriaknya kegirangan dengan kaki yang meloncat kecil.

"Makasih."

Senyum lebar di wajah Putri lenyap, dia berbalik dan menemukan sosok lelaki tinggi yang sedang menghadap padanya. Putri menatap lelaki itu bingung.

Tiba-tiba senyum lelaki itu mengembang, lalu ia mengulurkan tangannya kepada Putri membuat Putri semakin kebingungan.

"Lo fans gue kan?" tanyanya masih dengan senyum yang mengembang.

Dahi Putri mengerut lalu dia menatap tangan yang masih terulur padanya itu sebentar dan kembali menatap lelaki di depannya ini. Lelaki itu mengangkat alisnya saat Putri tak menanggapi tangannya kemudian lelaki itu menarik kembali tangannya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan canggung.

"Lo siapa sih? Sok kenal banget sama gue. Gue gak kenal sama lo, jadi gak usah sok kenal dan deket-deket gue, mana ngaku-ngaku gue fans lo lagi, kenal juga enggak. Sok sok-an mau SKSD, maaf gue gak minat," cerocos Putri tanpa henti membuat lelaki yang tak Putri ketahui namanya itu menganga tak percaya.

"Lo tadi bilang gue ganteng kok, padahal kita belum kenalan."

"Idih. Tiga kata buat lo, fiks lo aneh!"

Putri berbalik dengan rambut sengaja dia kibaskan lalu melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Dasar cewek aneh!"

"Pucek untukmu babe!!" teriak Putri saat dia sudah sampai di tangga kesepuluh.

"Gue bukan bapak lo!!!"

Para murid yang menonton adegan itu menyimak dengan khusyuk, mungkin lebih tepatnya menatap lelaki yang masih di dasar lantai bawah itu dengan pandangan ingin tahu. Putri tak peduli, dia ingin cepat sampai di kelas agar dapat melihat idolanya lagi.

"MALIIIIIIKKKK."

"Maaf ya teman-temanku semuanya atas suara mengesalkan di pagi hari ini, jika mendapatkan penyakit telinga misalnya diare, mules, dan radang silahkan kasih tau ya, nanti saudari Putri yang terhormat akan bertanggung jawab."

[Bukan] IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang