Chapter 5

142 17 11
                                    

Sesshoumaru tidak menyerah, ia akan lakukan apapun untuk bisa mendapatkan informasi tentang  Kagome. Sesshoumaru akan memanfaatkan sang ibu untuk mendapatkan wanita itu. Jika apa yang dilaporkan Jaken tepat, berarti anak yang ia lihat bersama sang ibu adalah anak hasil hubungan gelap.

"Cih, murahan," monolognya.

Di rumah sang ibu, Sesshoumaru melihat jika ibunya tengah patah hati. Seharusnya ia yang patah hati, kenapa malah ibunya? Sungguh aneh, pikirnya. 

"Ibu, sudahlah. Kenapa kau begini. Wanita itu pasti bukan wanita baik-baik. Ibu tau, dia tidak menikah tapi sudah punya anak. Anak itu pasti hasil dari hubungan gelap," tutur Sesshoumaru menghibur sang ibu. Bukannya terhibur sang ibu malah memukulnya keras.

"PLAK!"

"JAGA BICARAMU SESSHOUMARU! KAU BELUM MENGENAL KAGOME DENGAN BAIK! AKU TIDAK MENGAJARIMU UNTUK TIDAK SOPAN MENGENAI PEREMPUAN!" Inukimi sampai menampar pipi anaknya keras. Ia kecewa dengan sikap putranya yang menurutnya tidak pantas. Atas dasar apa Sesshoumaru menilai seperti itu. 

"Ibu, kenapa kau sampai segitu membelanya? Kau bahkan sampai menamparku." Geram Sesshoumaru tertahan.

Inukimi tidak menjawab omongan sang putra, ia menyuruh Sesshoumaru keluar dari kamarnya. Sesshoumaru yang melihat ibunya seperti itu merasa bersalah. Biarpun dingin, irit bicara dan cuek di mata orang, ia tidak bisa cuek, dingin, dan apatis terhadap ibunya sendiri.

"Ibu maafkan Sesshoumaru ini. Aku yang salah," kata Sesshoumaru sambil berjalan keluar dari kamar ibunya. Inukimi yang terlanjur marah tak menghiraukan ucapan maaf sang putra.

Sebagai ucapan maaf untuk ibunya. Sesshoumaru sampai mengambil cuti, ia akan menemani kemanapun sang ibu pergi. Hari ini adalah hari dimana ibunya mengunjungi kuil Higurashi. Sang ibu awalnya tidak peduli dengan Sesshoumaru. Namun melihat kesungguhan sang putra yang ingin menebus kesalahan yang kemarin Inikumi menyetujuinya.

"Ibu silahkan masuk. Hari ini aku akan menjadi supir pribadi untuk ibu, menggantikan Tokijin," jawab Sesshoumaru sambil membuka pintu mobil. Inukimi masih memandang sang putra dingin, lalu masuk ke dalam mobil. Sesshoumaru tersenyum kecil melihat tingkah laku ibunya, setelahnya ia membuka pintu kemudi, lalu duduk. Diliriknya sang ibu masih diam tengah menatap ke samping jendela mobil.

"Ibu, apa kita langsung ke kuil Higurashi?" tanya Sesshoumaru.

"Kita ke toko bunga Higurashi dulu, aku ingin membeli bunga sebagai persembahan," jawab sang ibu tanpa memandang sang putra. Sesshoumaru menurut. Ia lalu menyalakan mobil dan mobil sport hitam metalik pun melaju menuju tempat yang dituju.

Setelah sampai ditujuan mereka pun turun. Inukimi sempat heran, kenapa putranya tau tentang toko bunga ini? Padahal sepanjang jalan ia tidak bicara padanya.

"Darimana kau tau tempat ini? tanya Inukimi akhirnya.

"Ibu tidak tau, kecanggihan teknologi cukup pesat. Aku tau lewat ponsel canggih ini," tutur Sesshoumaru menjelaskan.

"Oh."

Skip.

Bunyi klinting, menandakan ada pelanggan masuk. Inukimi dan Sesshoumaru masuk. Pandangan mereka tertuju pada dua anak yang berada di toko bunga. Kedua mata mereka memicing, seakan mereka adalah musuh. "Mama~ ada tamu~" teriak Shippo keras.

Kagome yang berada di belakang tengah menyiram tanaman tersentak kaget. Shippo keponakannya kembali memanggilnya dengan panggilan 'mama' itu tandanya tengah bertemu dengan orang yang ia tak sukai.

" Hai nak, siapa namamu?" tanya Inukimi ramah.

"Namaku Shippo, nenek yang kemarin itu kan?" Inukimi mengangguk sebagai balasan.

Tak lama Kagome datang menggunakan terusan panjang berwarna hijau tua dilapisi kaos lengan panjang. Memakai sepatu boot dengan kaos kaki hitam dan di tangannya menenteng rangkaian bunga dalam pot. Rambut panjang bergelombang-nya ia biarkan tergerai dengan indah.

*kira-kira beginilah penampilan Kagome

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*kira-kira beginilah penampilan Kagome.*

"Ada apa Shippo... nyonya." Kagome menatap tamu yang datang, lalu membungkuk.

Inukimi yang melihatnya tersenyum simpul. "Halo Kagome, seperti biasanya ya..." Kagome mengerti apa yang di maksud oleh wanita yang sudah menjadi pelanggan setianya.

"Oh iya Kagome, perkenalkan, ini putraku Sesshoumaru yang dulu ingin ku kenalkan padamu."

Kagome tersenyum menatap Sesshoumaru yang berdiri di samping Inukimi. Ia juga membungkukkan tubuhnya sopan.

"Salam kenal, namaku Higurashi Kagome."

"Hn," jawab Sesshoumaru langsung disikut sang ibu. "Bicaralah dengan benar," bisik Inukimi menggeram. "Ah, maafkan tingkah putraku yang kurang sopan ini Kagome," katanya menyesal.

"Tidak apa-apa nyonya. Saya akan siapkan buketnya. Tolong tunggu sebentar. Shippo dan Aimo tolong bawa mainan kalian ke atas, ne?" perintah Kagome halus.

"Tidak mau, aku ingin di sini dengan mama!" jawab Shippo bersikeras.

"Anak-anakmu sangat lucu ya Kagome," tutur Inukimi tersenyum. "Kenapa aku baru tau jika kau sudah memiliki anak, dan kemana suamimu?" lanjutnya.

"Hah, sebenarnya..."

"Shippo-chan, Aimo-chan." Panggil sosok wanita dengan rambut pirang sebahu, menggunakan kemeja krem panjang yang lengannya digulung sampai siku dan celana panjang bahan berwarna gelap langsung masuk ke toko bunga milik Kagome, di samping si wanita berdiri sosok pria tinggi, rambutnya hitam legam dengan kemeja yang serupa dengan milik si wanita dan celana bahan hitam tengah menenteng koper di tangan.

"Loh kalian berdua, kenapa diam saja? Mama dan papa sudah pulang, kalian tak merindukan kami?" tanya wanita itu bingung.

Semua yang berada di sana terpaku. Jika di dalam anime mungkin terlihat tanda titik air di kepala mereka. Sedangkan pasangan suami-istri yang tengah menjemput kedua anaknya merasa bingung, "Kenapa hawanya jadi canggung begini, Hajime. Apa hanya perasaanku saja?" Bisik wanita bernama Kaname.

"Hehehe, tidak sayang. Sepertinya kita salah menjemput anak-anak di jam segini." jawab pria itu canggung.

"Oh, jadi kalian..."

TBC.






Don't Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang