Chapter 7

29 5 5
                                    

Setelah insiden di mana Sesshoumaru melihat Kagome pingsan ia segera mengutus orang kepercayaannya untuk menyeliki adik tirinya Inuyasha. Tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan informasi. Di atas meja sudah terdapat amplop yang berisikan semua informasi yang di-inginkan Sesshoumaru.

Tangan Sesshoumaru meremas kertas yang dipegangnya. Dalam hati ia mengumpat kesal, benci terhadap Inuyasha. Di sana tercetak jika Inuyasha pernah menjalin cinta dengan Kagome selama 3 tahun, tapi hubungan mereka  kandas. Kandasnya hubungan di duga Inuyasha selingkuh dengan sepupu Kagome bernama Kikyo.

Dijelaskan jika sebelum bertemu dengan Kagome. Inuyasha dan Kikyo telah menjalin hubungan bahkan sejak senior high school sampai universitas. Hubungan Kikyo dan Inuyasha berakhir lantaran Kikyo harus melanjutkan S2-nya ke luar negeri dan karena itu hubungan mereka terputus. Setelah itu Inuyasha bertemu dengan Kagome karena Kagome pernah bekerja di perusahaan yang sama dengan Inuyasha. Karena sering bertemu dan rupa mereka hampir mirip Inuyasha merasa jika Kagome itu Kikyo. Bisa di katakan Kagome hanya sebagai pelarian atas kerinduan Inuyasha kepada Kikyo yang tinggal di luar negeri.

'Inuyasha brengsek.' Batin Sesshoumaru kesal. Sama saja ia telah mempermainkan perasaan wanita itu.

Diremasnya kertas itu, semakin leceklah kertas yang ada di tangan Sesshoumaru. "Cih, bibit yang terlahir dari pelakor sudah terbukti kualitasnya, akan sama dengan sang induk." Cibir Sesshoumaru kesal.

'Kagome akan ku bahagiakan dirimu, aku tidak sama dengan Inuyasha. Kau akan ku jadikan ratuku.' Monolog Sesshoumaru pada dirinya sendiri.

Ia jadi teringat pembicaraan dokter dengan orangtua Kagome. Nyonya Higurashi mengatakan jika Kagome tidak memiliki riwayat penyakit asma. Cuman setahun ini putrinya berubah.     

Apabila Kagome bertemu dan  bersentuhan dengan lawan jenis ia akan mengalami hal seperti tadi, asmanya kumat. Apalagi berada di tengah kerumunan banyak orang yang tidak ia kenal. Putrinya akan dilanda serangan panik, yang dapat membuat sesak nafas kemudian pingsan. Terutama jika bertemu dengan orang yang tidak di kenal ataupun merasa tidak nyaman.

Nyonya Higurashi sudah berupaya untuk menyembuhkan kondisi sang putri. Biarpun tidak bisa pulih 100% setidaknya kondisi Kagome jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Itu bisa karena rasa trauma yang pernah di alami oleh putri ibu. Sebaiknya putri ibu menjalani terapi, agar rasa trauma dan serangan panik  menghilang dan kondisinya bisa pulih seperti semula. Tentu saja dengan dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya." Saran sang dokter.

Mengingat semua pembicaraan dokter dan nyonya Higurasi semakin membuat Sesshoumaru ingin membahagiakan Kagome. Dilihat wanita itu yang sangat tertutup bahkan cenderung rendah diri. Membuatnya ingin melindunginya.

"Penderitaan apa yang telah kau alami Kagome?"

.

.

Tiga hari Kagome di-izinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Kagome semakin sungkan dan merasa berterima kasih kepada Inukimi sekeluarga. Dialah yang menanggung semua biaya rumah sakit selama ia dirawat. Biarpun Kagome mengatakan jika ia akan mengganti biaya rumah sakit tetapi Inukimi bersikeras menolak dan mengancam jika Kagome tetap keras kepala menggantinya wanita itu akan sangat marah, ia tidak akan datang ke toko bunga maupun kuil Higurashi. Mendengarnya membuat Kagome semakin merasa tak enak hati.

Kagome di bawa pulang ke rumah sang kakek, kuil Higurashi. Rumah kakeknya berada di belakang kuil, rumah dengan gaya tradisional itu telah memberikan kenangan yang tak terkira bagi penghuni rumah, banyak kejadian yang telah mereka lalui, baik duka maupun lara. Rumah turun temurun dari nenek moyang mereka. Sudah banyak biaya yang di keluarkan oleh keluarga Higurasi untuk merawat dan menjaga rumah serta Kuil warisan keluarga mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang