sᴇᴠᴇɴ

3 2 0
                                    




~•~

Rara mengetuk pintu kamar abangnya,pikiran dia bener bener gelisah saat ini..

"Abaangg.."Panggil Rara

"Masuk aja dekk,gak di kunci kok"Ucap Argaf dari dalam

Rara masuk kekamar Argaf,terlihat cowo itu tengah duduk di meja belajarnya. Rara berjalan masuk dan duduk di sofa dekat kakaknya itu

"Abaaanggg..."Rengek Rara membuat Abangnya yand sedang fokus ke bukupun teralihkan ketika mendengar adiknya merengek seperti itu

"Kenapaa Raraaa adik abang yang maniss hmm??"Ucap Argaf menatap Rara

"Bang nih yaa,ini contoh... Kalau cowo sama cewe temenan, terus cowonya liat cewenya rangkulan ama temen cowonya terus cowo temennya itu bilang kalau ceweknya pacar dia padahal bohong. Tercowo itu tiba tiba masang muka dingin terus pergi. Itu kenapa?"Tanya Rara membuat Argaf menaikan satu alisnya

"Lo ngomong apasi dek,Nggak ngerti abang.."Ucap Argaf "Yang pasti tu cowo yg deket sama ceweknya itu cemburu..."Lanjutnya membuat Rara terdiam

"Bentar ini cerita lo kan? Sama cowo yang nganter lo waktu itu.. ngaku?"Ucap Argaf menatap adiknya curiga "Lo deket sama temen cowo lo,dan dia ngaku lo pacarnya padahal bohong terus cowok yang nganterin lo itu masang muka dingin terus pergi.. Iya kan"Tebak Argaf

Rara menatap Abangnya "Nggak bukann... bukan cerita aku"Ucap Rara membuat Argaf tersenyum

"Masaaaa?? Iya jugaa"Ucap Argaf jail

"Udah ah,Adek mau ke kamar,makasih jawabannya bang"Ucap Rara lalu lari keluar kamar Argaf dan masuk ke Kamarnya

"ADEKKK!! PINTU KAMAR ABANG TUTUP LAGIII! Nyusahin tu anak"Ucap Argaf berjalan menutu pintu kamarnya lagi
















~.~

Di kantin mata Rara terus menatap kearah Jevan,Membuat Adel yang tengah mengajak Ngobrol Rarapun menatap kearahnya karna sedari tadi Rara tak menjawab satupun pertanyaan dari Adel

Adel mengkuti pandangan Rara dan ia menyadari bahwa Rara tengah menatap Jevan daritadi

"Lo ada masalah ama Jevan?Kok lo ngeliattin Jevan Terus??"Tanya Adell menepuk tangan Rara,membuat Rara menatap kearahnya

"Ahh nggak kok,Gue cuman liat dia ajaa"Ucap Rara

"Lo suka ya sama Jevan??"Tanya Adel menatap Rara

Rara menunduk "Sebenernya si gue udah nyaman sama Jevan,gue udah mulai suka sama dia.. tapi"Ucap Rara mengantung membuat Adel penasaran

"Tapi kenapa?? Taku Jevan nyakitin lo??"Tanya Adell membuat Rara mengangguk

"Terus gue denger Jevan sering berantem.. "Ucap Rara membuat Adel menatapnya

"Apa masalahnnya kalo jevan suka berantem??"Tanya Adell

Rara tak menjawabnya melainkan hanya diam dan memakan kembali makanannya





























~.~

Jam pelajaran udah berakhir,Rara berjalan di koridor menuju parkiran tapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara Adell

"Raraaa...ra!!"Panik Adel mendekatinya,Rara menoleh

"Ada apa??"Tanya Rara

"Temenin gue yuk ke basecamp nya Jean... Tdi aku dapet telepon dari ibu warung di basecamp, Jean sama Jevan berantem sama anak sekolah lain... Gue takut Jean kenapa-kenapa ayoo temeninn"Ucap Adel

"Jevan?? Yaudah ayokkk"Ucap Rara yang ikut panik karna Jevan ikut Berantem disana













Sesampainya di Basecamp Rara dan Adell masuk kedalam dan menemukan teman teman satu sekolahnya lebam dan begitu pula Jean dan Jevan yang tengah duduk disana

"Jeaannn!! "Ucap Adel mendekatinya,Jean terkejut menatap Adel yang mendekatinya

"Kok kamu berantem lagi sii,katanya gak bakal berantem lagii"Ucap Adel :Tuhkan muka kamu jadi penuh luka gini kann.. kamu jelek tauuu"Ucap Adel cemberut dan Jean menatap Pacarnya itu sedu

"Maaff.."Lirih Jean membuat Adel gak tega buat marahhin nya lagi

"Sini aku obattin "Ucap Adel mulai mengobati Luka Jean

Sedangkan Rara sedang berdiri bertatap-tatapan dengan Jevan,Jevan berdiri dan menarik tangan Rara keluar Basecamp lebih tepatnya mereka menuju kearah Taman

Dan disini mereka duduk berdua dibangku taman,Rara mengamati muka Jevan dan membuka tasnya mencari tisu basahnya dan plester

"Lo kenapa berantem??"Tanya Rara

"Gak apa apa.."Ucap Jevan ,Rara menatapnya dan menghela nafas

"Maaf.."Ucap Rara menarik dagu Jevan membuat Jevan menatapnya. Rara mengobati luka Jevan untuk kedua kalinya...

"Lo marah ya sama gue jev??"Tanya Rara membuat Jevan menatapnya

"Maksudnya??"Ucap Jevan membuat Rara juga menata matanya dan mengalihkannya lagi ke luka di muka Jevan

"Gue gak mau ada salah paham aja.. "Ucap Rara

"Salah paham gimana??"Tanya Jevan

"Gue sama Arka gak ada apa apa kok..Kita gak punya hubungan.."Ucap Rara

"Gak ada apa-apa? terus Ngapain dia rangkul lo dan dia bilang lo pacar dia"Ucap Jevan terdengar ketus,Membuat Rara terdiam

"Oh jangan-jangan lo sengaja ya bikin gue cemburu,biar gue perlakukan spesial"Ucap Jevan membuat Rara menatapnya kesal

"Ih nyebelin,apaan si"Ucap Rara langsung berdiri dan hendak meninggalkan Jevan,Tapi Tangannya ia ditahan oleh Jevan

"Mau kemana?? Lo sengaja kan bikin gue cemburu sama Arka"Ucap Jevan ikut berdiri menghadap Rara

"Kan gue udah bilang,gue sama dia gak ada hubungan apa apa..Dia cuman bohong supaya cewek yg waktu itu gak dekettin dia lagii"Ucap Rara membuat Jevan Tersenyum

"Kalo ada hubungan juga ga apa apa si"Ucap Jeva membuat Rara mengerutkan dahinya
"apaan si,udah ah"Ucap Rara mau meninggalkan Jevan
"Ehh raa"Tahan Jevan

"Apa lagiii??"Ucap Rara kesal

"Gue mau ngomong sesuatu"Ucap Jevan membuat Rara menatapnya

"I Love you.."Ucap Jevan membuat Rara membulatkan matanya dan Tersenyum Tipis

"Gak usah bercanda Jevan,canda lo gak lucu"Ucap Rara memanyunkan bibirnya

"Gue serius,Gue sayang sama lo..."Ucap Jevan menatap Rara serius,Rraa menatap Jevan

"Terus??"Tanya Rara membuat Jevan menatapnya

"Lo mau kan Jadi pacar gue??"Ucap Jevan

Rara terdiam

"mau ya?? mau dongg pastinya" ucap Jevan sambil menoel pipi Rara,Rara  tersenyum lalu menganggukan kepalanya, membuat Jevan menarik rara kepelukannya

"Makasih.."Jevan mengelus rabut Rara



























꧁𝚃𝚘 𝚋𝚎 𝚌𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍꧂

𝚓𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚢𝚊𝚊!!

LoveeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang