GENRE : ANGST
Beberapa bulan kemudian...
Singto, pria berkulit tan itu tidak henti-hentinya memikirkan kemana perginya Krist. Setiap hari ia selalu melakukan pencarian dibantu dengan Off sahabatnya.
Ia sudah frustasi mencari kesana kemari demi menemukan Krist, hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran pria manis itu. Yang biasanya ia selalu menghampirinya, sekarang sudah tak bisa lagi.
Off sahabatnya hanya menghela napas beratnya melihat Singto seperti tak bernyawa. Saat dikantor, pria berkulit tan itu hanya sesekali berbicara dengannya. Menjadi seseorang yang sulit ditebak, apakah sebegitu pengaruhnya Krist terhadap Singto?
"Sing, kau mau kemana?" Tanya Off saat melihat pria itu berdiri membawa tas nya.
"Pulang" jawabnya singkat.
"Bagaimana jika kita makan dulu?" Off mengajaknya supaya Singto tidak terlalu memikirkan hal yang tak pasti.
"Aku tidak lapar Off" balasnya lagi melangkah pergi dari hadapan pria bermata sipit itu.
Off menghela napasnya, ia menjadi khawatir pada sahabatnya yang seperti mayat hidup.
Saat langkah kakinya menuruni anak tangga, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.
Unknow message
Singto, ini akuIa mengerutkan keningnya heran, berpikir sejenak mengenai nomor yang mengiriminya pesan singkat. Tidak biasanya ia mendapat pesan singkat seperti itu. Ia menghendikkan bahunya dan berpikir bahwa hanya orang yang iseng mengerjainya saja.
Ia memasukkan ponselnya lagi kedalam saku celananya dan bergegas pulang, melirik ke beberapa staff yang masih berada di area lobby dan tersenyum ramah. Meskipun hatinya masih diliputi rasa rindu terhadap Krist, tetapi ia harus tetap profesional saat dikantor.
Sesampainya ia diparkiran, ia langsung bergegas masuk kedalam mobilnya dan melaju membelah kemacetan di sore hari ini. Pikirannya melayang saat ia masih bersama dengan pria manis itu, bagaimana senyuman itu yang mampu membuat harinya terasa berwarna.
Krist bagaikan arwah yang tiba-tiba hilang dari hadapannya, terasa ada tetapi raganya tidak ada. Bahkan hatinya merasakan keberadaan Krist itu masih di sekitarnya.
Pria tampan itu menepikan mobilnya di pinggir jalan, saat kakinya keluar dari mobil, ia menangkap siluet seseorang mirip dengan Krist yang perlahan berjalan menjauh. Ia mencoba mengikutinya, tetapi disaat persimpangan jalan itu ia kehilangan jejaknya. Sosok itu sudah menghilang bak di telan bumi.
Ia menghela napasnya, tak terasa air matanya menetes tanpa bisa ia cegah. Ia bingung harus mencari kemana lagi pria manis itu.
"Krist, aku merindukanmu. Kau dimana?" ucapnya sambil terisak.
Ia melangkahkan kakinya dengan gontai menuju mobil yang sedari tadi terparkir dipinggir jalan. Ponselnya tiba-tiba berdering, tetapi ia mengabaikannya dan lebih memilih berjalan lagi. Tetapi lagi-lagi ponselnya berdering, menandakan jika itu memang penting. Ternyata Off sahabatnya yang menghubunginya, akhirnya ia menggeser tombol berwarna hijau.
"Halo Sing" ucap Off di sebrang sana.
"Ada apa?"
"Kau dimana? Cepatlah kemari aku butuh bantuanmu"
"Tentang kekasihmu? Aku malas jika harus menjadi nyamuk untuk kalian"
"Ini tentang Krist, aku menemukannya" jawab Off.

KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Krist
FanfictionSingto tidak menyangka, kartu ATM yang hilang membawanya pada Krist. Pria yang membuatnya jatuh sejak awal jumpa. Segala alasan dilakukan untuk mendekatinya. Hingga suatu hari, Krist hilang tanpa kabar. Singto yang frustasi mencoba untuk mencari. J...