GENRE : ADVENTURE, FANTASISatu tahun kemudian.
Lagi-lagi Singto terjebak dalam meeting dengan perut keroncongan, selalu begitu hingga Off jengah mendengar keluhannya. Kali ini alasannya bangun kesiangan dan tidak sempat sarapan, apa lagi?
"aku membaca artikel yang menarik semalam dan.. "
"hanya karena membaca artikel saja sampai begadang?" Off sampai melotot dengan mata sipitnya mendengar alasan Singto yang menurutnya konyol
"dengarkan dulu.. "
"nah jadi khun Singto, bagaimana menurut anda?" suara tegas pimpinan yang menyebut namanya seketika membuat Singto terkesiap. Mampus, sedari tadi dia tidak fokus pada jalannya rapat.
"e..saya setuju saja khun" jawab Singto gugup
"setuju apanya?" tanyanya lagi
"Setuju..." Singto melirik layar proyektor yang sudah padam. Sial dia tidak tahu apapun.
"au perut saya mendadak sakit. sepertinya saya butuh toilet sekarang juga, Permisi" Singto pura-pura kesakitan sambil memegang perutnya lalu melesat secepat mungkin meninggalkan ruang rapat.
***
"
bodoh sekali kau itu" Off menjitak kepala Singto keras hingga pemiliknya mengaduh kesakitan begitu dia kembali ke mejanya dari ruang rapat dan melihat Singto sudah berada di mejanya pula.
"bagaimana kalau kau sampai di pecat hah?" belum sempat Singto menanggapi ucapan Off, seseorang datang menghampiri mereka dan mengatakan kalau Singto disuruh menghadap pimpinan perusahaan.
"oih Ini semua gara-gara mulut terkutukmu" cerca Singto pada Off sebelum bergegas menuju ruangan sang pimpinan.
***
Off tidak bisa tenang memikirkan nasib Singto tapi perutnya tidak mau diajak kompromi jadi saat jam istirahat tiba dia hanya membeli roti dan kopi di kantin lalu segera kembali ke mejanya. Dari kejauhan dia melihat Singto sudah berada di mejanya tapi pria itu tidak menunjukkan raut muka sedih seperti habis di pecat jadi Off tenang tapi tetap penasaran.
"jadi ada apa?" todong Off begitu sampai di dekat Singto
"seperti katamu" jawab Singto datar
"emangnya aku bilang apa?"
"gausah sok innocent deh"
"hah? " Off benar-benar tidak mengerti.
"kau kan bilang kalau aku dipecat" ujar Singto sinis dengan suara yang naik satu oktaf
"kapan aku bilang gitu? tadi kan aku tanya. Lagi pula mana mungkin kau sungguhan di pecat tapi tidak sedih"
"darimana kau tau aku tidak sedih?"
"mukamu. Mana ada orang sedih mukanya gitu? Sumringah"
Singto lantas berbalik menghadap Off dan mencengkam bahu sahabatnya itu kuat-kuat
"Off dengarkan aku" ucap Singto dengan raut wajah yang berubah serius sedang Off menyergit dalam, apa otak Singto mengalami gangguan?
"aku akan menemukan Krist. Aku punya ide untuk mencarinya"
Benar! Harusnya Off ingat jika sejak hilangnya Krist satu tahun lalu otak Singto memang terganggu.
"aku serius. Kali ini pasti berhasil" ucap Singto mantap dan Off jadi simpati

KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Krist
Fiksi PenggemarSingto tidak menyangka, kartu ATM yang hilang membawanya pada Krist. Pria yang membuatnya jatuh sejak awal jumpa. Segala alasan dilakukan untuk mendekatinya. Hingga suatu hari, Krist hilang tanpa kabar. Singto yang frustasi mencoba untuk mencari. J...