Angin malam menyapa jalanan kota yang kian larut, dedaunan mendayu-dayu, ranting saling beradu sebagai tanda udara malam tengah merayu. Dalam deru, nafas dua manusia saling memburu.
Decit roda melengking di sebuah lobby hotel mewah pusat kota Seoul, melempar kunci dengan kasar ke petugas vallet, Namjoon mengikuti langkah Seokjin yang kini sedang mengambil alih perihal lain. Keduanya handal memainkan peran dalam sejenak, melenggang santai bergandengan tangan layaknya sejoli dimabuk cinta.
Ting! melesat menuju lantai 19.
Keduanya beradu tatap lewat pantulan cermin yang mengitari. Bagi Namjoon tiga menit bak tiga jam berada di dalam kotak sempit ini, nafsunya kembali membuncah ketika menatap makhluk cantik di hadapannya, rambut berantakan, kemeja acak-acakan yang justru membuat tulang selangka dan dada Seokjin tampil begitu indahnya. Cahaya remang di bar tadi tak mengizinkan Namjoon menatap jelas wajah Seokjin yang kini mampu membangunkan hasratnya. Mata Namjoon berkilat, memotong jarak, menatap bibir yang merekah dan membulat, Seokjin tau ia akan dilahap.Namjoon mengunci Seokjin di sudut lift dengan kedua tangannya. Seokjin mendongak sengaja menawarkan bibirnya, menautkan kedua tangan di pinggul Namjoon yang tak berjarak dengan perutnya. Meski tau sepetak ruang itu terpantau, namun apa daya, pikiran keduanya terlampau kacau.
"Ngga nyangka aku semenawan ini, hm?" Seokjin mengangkat kedua alis, menyusur tulang rahang Namjoon hingga ke dagu, mencubit ujung dagu pria seksi yang berada 5 senti di hadapannya.
"Kamu bikin aku gila, pretty" Namjoon meraup bibir Seokjin rakus, sedetik kemudian terhenti.Ting!
"Shit!" Pekik Namjoon sebelum menyeret Seokjin keluar. Makhluk manis di belakangnya tersenyum penuh kemenangan menuruti seretan Namjoon menyusuri koridor, entah mengapa ia menyukai gairah Namjoon untuk menyantapnya tanpa ampun. Seokjin melingkarkan tangan ke lengan Namjoon yang tengah sibuk membuka akses, bergelayut manja meneduhkan dagunya di bahu Namjoon.Klek!
Pintu terbuka, tanpa aba-aba Namjoon mendorong Seokjin ke dinding keras-keras, membuat Seokjin cukup terperangah, menyedot habis bibir Seokjin, meraupnya tanpa ampun. Seokjin melenguh menikmati tiap lumatan Namjoon."nggghhh, baby, easy"
Masih melekat di dinding yang sama, Namjoon merengkuh pinggul Seokjin, mengangkat tubuh si cantik begitu mudahnya, lagi-lagi membuat Seokjin terperangah. Namjoon membiarkan kedua kaki Seokjin mengapit badannya dengan kedua tangan melingkari tengkuknya. Sementara tangan sang dominan kini berada di dua bokong montok lawan mainnya, menahan berat badan Seokjin, meremasnya seirama dengan amukan bibir. Dada keduanya menyatu, bibir dan lidah saling pagut dengan penis yang beradu denyut.Seokjin mengerang menikmati kecupan dan hisapan ganas di ceruk leher dan bibirnya bergantian, badannya gusar, urat-urat leher menyembul akibat gerakan kacau kepala Seokjin, tangannya menjambak rambut Namjoon tiap ia merasakan sentakan penis di bawah sana berkali-kali. Meski penis Namjoon masih berlapis kain, Seokjin mampu merasakan kerasnya. Namjoon semakin gila, pikirnya.
"Capt, NNNGGGhhhh, ran- jhang" ucap Seokjin penuh desah.
Namjoon membawa tubuh molek dalam gendongan mendekati ranjang, tetap saling berpagut, kaki Seokjin mengerat melingkari pinggul Namjoon sebelum dilempar kasar olehnya. Kini Seokjin telentang dengan kemeja berantakan, menggelinjang, menatap netra Namjoon sayu, menggesekan kedua telapak kakinya ke selimut yang mulai lusuh. Sementara Namjoon rusuh melepaskan jam tangan serta ikat pinggang, melemparnya ke sudut sofa.
"Take it off, Pretty" Perintah Namjoon sambil terengah. Seokjin tak menurutinya, ia justru mengubah posisi yang semula telentang, kini menungging. Menawarkan pantat indahnya, sengaja menggoyangkan gundukan indah yang masih terbungkus lengkap di depan mata Namjoon.
"Undress me, please?" Seokjin memutar kepalanya, mencari netra Namjoon agar bertemu dengan puppy eyes miliknya.
"fuck!" buru-buru melepas celana jeans dan meraup pelumas, Namjoon menerjang ranjang dengan ganas, ia bertumpu lutut di depan bokong indah Seokjin, menyaksikan lelaki miliknya menggodanya dengan gerakan bokong maju mundur. Dengan cepat Namjoon meremas bokong Seokjin, sesekali ia gesekkan penis besarnya di sana. Tangan kanan berusaha melepas ikat pinggang Seokjin, tangan lain meraba penis Seokjin dari luar celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take it? | NamJin & Taekook 🔞
RomanceKim Namjoon, mendatangi Jung Hoseok disebuah bar dan memintanya untuk memesan Kim Seokjin untuk dirinya, malam ini. Kisah dua orang kesepian yang dipertemukan, menghabiskan malam panjang memabukkan. Namun ternyata, mantan kekasih Kim Seokjin adalah...