Belum genap tiga puluh menit berlalu, tanpa permisi hasrat kembali pelan-pelan mengisi, desiran darah Seokjin menari, menuntut Seokjin segera bereaksi.
Keduanya masih saling peluk di atas ranjang berantakan, tangan Seokjin terkulai di atas kembang kempis perut kokoh Namjoon, kaki kanan Seokjin mengunci satu kaki terdekat milik sang dominan. Menggelung manja di dekapan Namjoon yang terlelap tak terlalu pulas, Seokjin pelan-pelan mendengus, mendongakkan kepalanya hingga bibir yang sedari tadi menyentuh tulang selangka, kini berpindah ke ruas-ruas telinga Namjoon.
Tak ada jilatan maupun gigitan, hanya bibir yang Seokjin seret pelan-pelan menyusur lipatan. Punggung kakinya ia gerakan pelan, menciptakan gesekan, membangunkan bulu-bulu disekitaran betis Namjoon yang masih tak berkutik. Tangan kanan Seokjin berpindah meraup rahang Namjoon, mengunci gerak sebelum ia memulai sergap. Namjoon sepenuhnya menyadari gerak yang terjadi, ia masih diam menanti.
Seokjin beranjak sedikit, siku kirinya ia gunakan sebagai tumpuan setengah badannya yang masih memeluk Namjoon. Kembali ia ciumi tiap inci wajah Namjoon pelan, sangat pelan, tangan kanannya masih di posisi yang sama, menjalar meraup sisi-sisi garis rahang Namjoon. Bibir tebal dan kenyal Seokjin tak mungkin tak menyalurkan sengat, lawan mainnya mulai menggeliat. Sesekali Namjoon membalas gesekan punggung kaki Seokjin dengan kakinya yang lain, memilin betis mulus Seokjin menggunakan ujung ibu jari. Seokjin suka, Namjoon seolah menuruti maunya.
Kecupan Seokjin mengganas di ceruk leher dan kuping Namjoon bergantian, gerakan kakinya makin berani, sesekali paha mulusnya sengaja ia temukan dengan penis Namjoon yang ia yakini mulai mengeras. Seokjin memastikan wajahnya berhadapan dengan Namjoon yang terpejam, jemari kanannya menari di ceruk leher Namjoon, menuruni tulang selangka, perlahan ke dada, tertahan di pusar, ia jeda sejenak, lalu 'hap' tangan Seokjin meraup sempurna penis Namjoon. Sementara di atas sana, di detik yang sama, netra Namjoon terbuka, mengunci pandangan sayu Seokjin.
Bibir Seokjin merekah mencipta senyum penuh kepuasan, lagi-lagi berhasil menyengatkan hasrat kepada lelaki tampan di bawahnya. Tangan Seokjin mulai mengurut perlahan penis Namjoon, gerakan memijat biasa, awalnya. Namjoon meraup bibir tebal lelaki di atasnya yang sedari tadi sengaja menggodanya; menaikkan alis, menggigit ujung bibir, menatap sayu, bagaimana itu tak membuat Namjoon gila?
Pijatan penis berubah menjadi gerakan meremas naik turun, mengikuti irama lumatan dan gigitan lidah keduanya di atas sana. Namjoon menggesekkan kedua telapak kakinya bergantian ke permukaan selimut, saat gerakan tangan Seokjin di pusat tubuhnya membuat seluruh badannya bergetar. Lengan kokohnya ia lilitkan ke pinggang ramping Seokjin yang sesekali menggodanya dengan gerakan pinggul naik turun, membuat penis Seokjin menari di otot perut Namjoon.Seokjin mengambil alih permainan, ia memutar tubuhnya menaikki badan Namjoon. Dan ya, kepala Seokjin di utara dan Namjoon di selatan, pandangan Seokjin adalah penis besar Namjoon sementara tepat di netra Namjoon adalah dua gundukan sintal bokong Seokjin dan lubang pemuasan yang sudah tak lagi asing. Namjoon terperanjat tanpa protes melihat permainan cepat Seokjin, ia menyerahkan seluruh permainan ke lelaki yang kini menungging seksi di atasnya.
"pretty, uhh" Namjoon melenguh saat jilatan mulai merasai ujung penisnya.
Dari ujung menuju pangkal, lidah Seokjin menyapu seluruh lipatan kulit di penis Namjoon, mengisi setiap pori dengan air ludahnya. Sesekali iya hisap kepala penis Namjoon, mengulumnya seperti anak kecil kegirangan. Namjoon mendaratkan kedua tangannya di kedua bokong Seokjin, meremasnya kuat-kuat saat Seokjin tanpa aba-aba melesakkan penis miliknya ke mulut, penuh. Bibir Seokjin mengerucut menjepit penis Namjoon, menyedot pelan, tangan Seokjin memijat pelan sisa penis yang tak ia lahap, membuat Namjoon meringis kenikmatan.
"oouhhss, nnnggh, suck it baby" tangan Namjoon mengeratkan remasannya, memutar gundukan kenyal bak mengoyak adonan.
Seokjin meningkatkan temponya, ia naik turunkan penis Namjoon kencang, memasukkannya lebih dalam hingga satu sentakkan dari pinggul Namjoon membuat Seokjin tersedak, penis Namjoon masuk seluruhnya memenuhi rongga mulut, ujung penis Namjoon menyentuh langit-langit tenggorokkan Seokjin. Mata Seokjin berair, sedetik kemudian kembali memainkan penis Namjoon, sementara pinggulnya sengaja ia goyangkan, menggoda Namjoon, menawarkan kepuasan lain. Namjoon tak tinggal diam, meraih lubrikan di bawah selimut, lalu mengoleskan sedikit di kerutan rectum milik Seokjin.
Air liur melumuri seluruh batang penis Namjoon, memudahkan Seokjin memainkan objek favoritnya malam ini. Seokjin makin kencang membuat gerakan tangan naik turun, memutar, serta melumat habis penis Namjoon di pintu kerongkongannya. Di atas sana, Namjoon tak kalah gila, ia mulai memainkan jarinya di lubang pemuasan, memasukkan satu hingga tiga jari melesak menemukan celah.
"pretty, I'm close"
Namjoon melenguh semakin keras, mencengkeram kasar paha mulus Seokjin. Mungkin Namjoon akan menjambak rambut Seokjin jika tangannya mampu, menuntun kepala Seokjin maju mundur di depan pinggulnya. Seokjin hilang akal, dikulumnya seluruh penis Namjoon sekali lagi, diikuti gerakan seirama tangannya yang masih menggenggam penis Namjoon sebelum ia menghentikkan aktivitasnya, membuat Namjoon mengerang tanggung.
Seokjin membalikkan badan menduduki pinggul Namjoon, dengan cepat memasang pengaman ke penis Namjoon, tak berjeda, Seokjin memasukkan penis Namjoon ke lubangnya sendiri yang mengundang teriakan keduanya. Menusuk seluruh celah-celah kenikmatan tubuh Seokjin yang panas. Penis Namjoon melesak masuk, kali ini di bibir lain bagian tubuh Seokjin. Sempit, sangat sempit, menjepit.
"FUCK!!!!!" pekik Namjoon.
Tangannya mencakar erat kedua paha Seokjin yang mulai bergerak naik turun. Memandang tubuh Seokjin yang meliuk di atasnya membuat Namjoon ingin meledakan seluruh hasrat.
Seokjin mengatur tempo permainan, tangannya mencengkram dada polos Namjoon."NGGHH" "you're-shho-fuckin good pretty, OH GODD" "uuhh"
Namjoon yang semula membiarkan Seokjin mengatur permainan kini ikut mengambil alih, ia hentakkan pinggulnya mengikuti ritme goyangan Seokjin. Seirama, bekerja sama.
"uhh ouhh, Capt. I'm close"
Namjoon mengangguk mengerti, direngkuhnya tubuh Seokjin hingga kedua dada tak berjarak, dilumatnya bibir merah Seokjin tanpa mengurangi ritme hentakkan penis di bawah sana. Badan keduanya bergetar, saling umpat merasai nikmat.
"hngghh Capt"
"hmmgh? pretty, together"
"CAPPTTT" "oouh" "fuck"
Tubuh Seokjin menegang, begitupun Namjoon, kembali saling melepaskan cairan kenikmatan bersamaan, bermandi peluh dan cairan milik Seokjin di antara dada keduanya. Nafas saling memburu dalam dekapan, wajah cantik Seokjin terkulai di ceruk leher Namjoon yang basah.
"Thank you, pretty" Namjoon mengelus puncak kepala Seokjin lembut.
"My job, if you forget" Seokjin mengecup manja bibir Namjoon sebelum menariknya bangun untuk membersihkan diri bersama-sama.
***
Di sebuah sofa sudut ruangan, keduanya mengenakan kimono berbahan sutera berwarna merah maroon, menikmati segalas wine dan berbincang ringan. Seokjin duduk manja bergelayut disamping Namjoon yang menengadahkan badannya di sandaran sofa, memainkan bibir gelas dengan bibir bawahnya.
"So? Fantasi kamu?" ucap Namjoon, menaikkan satu alis sambil menyesap wine di gelasnya.
"What?"
"Captain?" Namjoon mengelus pipi Seokjin yang menyentuh dadanya
Seokjin berdecah "chh, well"
"a Pilot?"
"Yes" "Mantanku pilot, bajingan itu lebih pilih bisnis gelapnya dan ninggalin aku, baby. Bodoh, malah pilih orang jahat dari pada si seksi ini" Seokjin memasang muka melas menatap Namjoon. Tak ada marah di kalimat Seokjin, nadanya manja, membuat Namjoon mendaratkan ciumannya di pipi merah Seokjin, gemas.
"Kamu baru saja bercinta dengan orang jahat, pretty"
"Semua yang menghubungiku lewat Jung Hoseok, orang jahat, sayang. Ngga perlu kamu kasih tau" Jawab Seokjin dengan santainya.
"Siapapun, asal bukan Kim Taehyung" Ucap Seokjin sebelum ia terlelap di dada bidang Namjoon.
Mangerutkan kening mendengar sebuah nama disebut, Namjoon membopong mahkluk cantik yang memerah dihadapannya, dikecupnya sekali lagi si pemilik wajah polos seperti boneka yang memuaskannya malam ini.
Membereskan nakas sebelum tidur, Namjoon menatap penuh tanya sebuah layar handphone yang menyala.
"Kim Taehyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Take it? | NamJin & Taekook 🔞
RomanceKim Namjoon, mendatangi Jung Hoseok disebuah bar dan memintanya untuk memesan Kim Seokjin untuk dirinya, malam ini. Kisah dua orang kesepian yang dipertemukan, menghabiskan malam panjang memabukkan. Namun ternyata, mantan kekasih Kim Seokjin adalah...