Chapter 1.8

331 79 2
                                    

Tahun pertama, chapter 8
Si pembuat banyak masalah

Don't forget to click de'star before u read this chapt-!
_________________________________________

Don't forger to click de'star bf u read this chpt!

Ruang rekreasi Slytherin saat ini terasa begitu mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang rekreasi Slytherin saat ini terasa begitu mencekam. Hal itu menyebabkan tak ada seorangpun yang berani membuka suara untuk sekedar mengatakan 'hai'.

Penyebab munculnya atmosfer ini karena lima diantaranya sedang dalam mood yang tidak bersahabat. Lima penyihir itu adalah satu anak Quidditch yang entah siapa namanya, Uncle Sev, Pansy Parkinson, Draco Malfoy, dan seorang Gryffindor yang tak lain dan tak bukan adalah aku.

Aku tidak tau alasan anak Quidditch itu mengeluarkan aura mencekam. Tapi aku tau alasan Draco, Parkinson, dan uncle Sev.

Semua ini bermula saat Pansy tidak senang karena aku terlalu sering berada di asrama Slytherin beberapa hari ini, sehingga dia selalu membuatku menjadi emosional saat melihat wajah mirip anjingnya. Tadi, dia sempat memberi mantra lumos untuk melawanku. Tentu itu tidak berarti apa-apa karena lumos bukanlah mantra untuk berduel, membuatnya menjadi bahan tertawaan anak-anak. Merasa tak terima, dia jadi menjelek-jelekkan nama keluarga Avery. Semua yang dia katakan memang hanya karangan dan aku masih bersabar, hingga kesabaran itu habis saat sebuah kalimat keluar dari mulutnya.

"Dasar anak yang tidak diinginkan."

Tanpa menunggu lagi, aku segera memberikan mantra crucio yang sudah aku atur sedemikian rupa agar tidak berdampak terlalu buruk kepadanya. Draco juga terlihat kesal karena tak terima sahabat nya diejek tapi dia berusaha menahan amarah dan menenangkan ku.

Semua anak terkejut dengan yang aku lakukan. Beberapa dari mereka berlari pergi untuk mencari si kepala asramanya.

Dan pada akhirnya disinilah kami sekarang. Sedang diadili ditengah kerumunan anak-anak Slytherin lainnya.

"Ceritakan semuanya," Uncle Sev menatap mata kami bergantian dengan pandangan mengintimidasi.

"A-aku hanya mengatakan jika dia adalah anak Gryffindor, tidak seharusnya ada di Slytherin terus menerus. Padahal aku sudah mengatakannya dengan baik-baik, tapi dia malah memberikan kutukan tak termaafkan kepadaku profesor!" Parkinson menghapus air matanya, ia menyembunyikan wajahnya di bahu Draco. "Bukankah seharusnya dia dikirim ke azkaban?"

Aku merespon dengan pura-pura muntah, sedangkan Draco berusaha melepaskan wajah Parkinson dari bahunya.

Cih, masih untung dia tidak ku berikan crucio berkali-kali. Dia pikir dengan akting menangis seperti itu, dapat meluluhkan hati batu milik si Profesor patah hati? Mana bisa! Apalagi uncle Sev dapat me-legilimence seseorang dengan mudah bagai membalikkan telapak tangan.

"Sia."

Tersentak dengan panggilan yang tiba-tiba itu, aku tanpa sadar segera berdiri dan berseru, "Yes sir!"

𝒀𝒐𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒗𝒊𝒍 ⁽ᵃ ᴴᵒᵍʷᵃʳᵗˢ ᶠᵃⁿᶠⁱᶜᵗⁱᵒⁿ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang