Tahun pertama, chapter 10
Perasaan yang tidak tenangVote dlu dong guys, jangan vote chap awal aja :[
_________________________________________Esok paginya, saat aku akan melakukan rutinitas sarapan di aula besar, berbagai macam percakapan langsung memenuhi indra pendengaran sepanjang perjalanan.
The Great Hall terasa sangat ricuh karena adanya rumor tentang seorang murid Hogwarts yang menggunakan salah satu dari tiga kutukan tak termaafkan di lingkungan sekolah. Selain itu penyebab lain aula besar ricuh adalah karena salah satu meja yang didominasi oleh penyihir-penyihir dengan jubah dan dasi bercorak biru tengah berusaha menahan tangis, pandangan sayu mereka memperhatikan empat buah jam pasir berderet dengan warna hijau, merah, kuning, dan .... transparan.
"Poin kita! Pasirnya hanya tersisa sedikit sekali! Yang benar saja!"
"Aku sudah susah payah mengumpulkan poin dan tanpa aku tau alasannya tiba-tiba menghilang!"
"Kita harus bertanya pada Profesor Flitwick apa yang terjadi."
"Katanya yang mengurangkan poin ini adalah dia dan profesor Snape."
"Lihat itu, wajah ketua asrama kita sangat kusut."
"Katanya poin kita yang menurun ini berhubungan dengan rumor siswa itu."
"Yang menggunakan kutukan tak termaafkan?"
"Mengapa para profesor hanya diam saja? Apa mereka semua tidak tau atau tidak mencari tau lebih lanjut tentang siswa itu?"
Setidaknya seperti itu percakapan para murid asrama kutu buku.
Tak ada seorangpun yang dapat fokus untuk memakan makanan yang tersaji dihadapan mereka. Semuanya sibuk dengan obrolan yang mengangkat topik menurunnya poin asrama Ravenclaw. Bahkan para profesor pun hanya duduk diam menutup indra penglihatan dan pendengarannya.
Anak Gryffindor menuduh dan beberapa mengasihani, anak Hufflepuff bergosip perlahan tentang penyebab penurunan poin, sedangkan Slytherin tertawa, menuduh, dan bergosip dengan kencang.
Itulah yang aku tangkap dari gabungan hasil penajaman berbagai macam indra dan hasil legilimence ke beberapa orang. Hasil legilimence dari para anak asrama memiliki tuduhan yang beragam. Ada banyak pikiran mereka mengatakan jika yang melakukan kutukan tak termaafkan adalah anak Slytherin, tapi ada juga yang mengatakan jika itu adalah seseorang yang menyamar menjadi siswa Hogwarts. Pokoknya beribu-ribu spekulasi bermunculan. Namun sayangnya tak ada sama sekali tebakan mereka yang tepat.
Padahal sebenarnya anak yang menggunakan kutukan itu adalah aku. Atthanasia Jenine Avery. Siswi dari asrama pihak light, Gryffindor.
Sayang sekali mereka semua tidak dapat mengetahuinya karena orang-orang yang ingat penyebab poin asrama Ravenclaw menghilang sudah diatasi, dan sayang sekali mereka semua tidak ada yang mengingat perkataan aku saat pertandingan Quidditch kemarin ataupun saat di ruang rekreasi Slytherin dikarenakan bubuk pelupa yang aku dapatkan dari Knockturn Alley dua tahun silam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒀𝒐𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒗𝒊𝒍 ⁽ᵃ ᴴᵒᵍʷᵃʳᵗˢ ᶠᵃⁿᶠⁱᶜᵗⁱᵒⁿ⁾
Fanfiction𝐖𝐫𝐢𝐭𝐞 𝐢𝐧 : Indonesian 𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 𝐉.𝐊 𝐑𝐨𝐰𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 𝐦𝐞 _________________________________________ Atthanasia Avery, satu-satunya penerus keluarga Avery. Anak ya...