01

359 56 1
                                    

Gadis cantik dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu melangkah malas memasuki kelasnya. Tanpa menegok ke kanan atau kiri, gadis itu langsung berjalan lurus ke bangku nya yang ada di barisan belakang.

Jihan –nama gadis itu– menaruh tas kemudian duduk di bangku nya. Gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam tas kemudian menyalakannya. 

Gadis cantik itu awalnya membuka instagram, melihat-lihat saja. Sampai akhirnya ada notifikasi chat masuk membuatnya berhenti dan membaca sejenak.

Garis wajah gadis itu langsung berubah menjadi datar. Jihan mendesah berat, dengan cuek melanjutkan kegiatannya lagi. Tapi lagi-lagi ada notifikasi chat masuk membuatnya tidak enak untuk mengabaikan, walau tau chat itu pasti sangat tidak penting.

Dengan malas Jihan menekan notifikasi itu kemudian mengetikkan balasan.





Room Chat - Ajun

Ajun : (send a picture)

Ajun : selamat pagi cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajun : selamat pagi cinta

Ajun : ayo bangun nanti telat ke sekolah

Jihan : demi dewa

Jihan : perasaan gue bukan indigo tapi kok bisa liat setan?

Ajun : ^_^

Ajun : ayo bangun

Ajun :  lanjut nanti malam aja mimpiin gue nya

Jihan : ew gue udah di sekolah keleus

Jihan : sok mau bangunin orang sendirinya baru bangun

Jihan : liat jam dulu sono

Ajun : LAH

Ajun : yah hari ini gagal pergi sekolah bareng Jihan lagi :(

Jihan : siapa yang mau ke sekolah bareng lu hah?

Ajun : tega :(

Ajun : ya udah gue mau mandi dulu

Ajun : nanti kita ketemu di sekolah ya cinta 😉

Jihan : musnah sana



Jihan mendengus sebal, tidak lagi meladeni chat Ajun supaya kakak kelasnya itu segera bersiap mandi dan berangkat ke sekolah.

Nama kakak kelas rese itu adalah Junan Daryata, biasa dipanggil Ajun. Alasannya supaya tidak dikira kembar dengan teman kelas cowok itu, Jinan Handaru.

Jinan Junan, nama yang hampir mirip. Lalu kedatangan Jihan membuat Jinan dengan senyuman lebar berkata, "asik Jinan Jihan Junan kembar tiga!"

Yaudahlah ya terserah.

Jihan menghembuskan nafas pelan, jadi bertopang dagu dengan tangan menyiku di atas meja. Gadis cantik itu memandangi ponselnya yang ia taruh di atas meja kemudian jadi menipiskan bibir.

Ajun itu menyebalkan.

Dari awal Jihan menjadi siswi di SMK Treasure— tidak, bahkan sejak Jihan masih kelas 3 SMP, pemuda itu sudah terus-menerus mengganggu nya.

Mengirim chat tidak penting, selalu muncul setiap kali Jihan sedang main ke rumah Hartono sepupunya dan masih banyak lagi.

Pokoknya Jihan gak suka Ajun. Alasannya? Jihan juga tidak tau alasan pasti nya. Gadis itu hanya tidak menyukai Ajun saja.

Apalagi fakta bahwa pemuda itu mendekatinya hanya semata sebagai penghubung untuk mendekati kakaknya, Mira. Jihan semakin tidak menyukai pemuda itu.

Apa-apaan.

Gak mau ya Jihan kakaknya punya pacar modelan kek Ajun?!

Jihan tanpa sadar jadi mendengus sebal dengan wajah merenggut kesal. Mengingat nama cowok itu saja sudah membuat Jihan jengkel setengah mati.

Iya, Jihan setidak-suka itu dengan Ajun.



"Aduh, aduh. Kakak cantik pagi-pagi kenapa udah masam aja muka nya?"

Suara yang familiar itu membuat Jihan jadi tersentak dan langsung menolehkan kepala. Di sana ada Alena, gadis tinggi yang merupakan sahabatnya sejak SMP, sedang menaruh tas kemudian menarik kursi dan duduk.

Jihan menipiskan bibir kemudian menggeleng kecil, "nggak ada apa-apa." balasnya singkat kemudian meraih tas menyiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya. Kalau Alena udah datang, berarti gak lama lagi bel masuk bunyi.

Alena mengangkat sebelah alis, "oh gitu..." sahutnya mengangguk-angguk kecil. Berikutnya gadis itu jadi memutar tubuh menghadap Jihan kemudian tersenyum dengan manis, "pr informatika udah selesai Han?"

Pergerakan Jihan terhenti, gadis itu jadi menoleh lagi pada Alena dengan garis wajah super datar. Melihat itu Alena jadi meringis kecil.

"Ayo lah Han, gue gak ngerti ini sama tugasnya..." ucap Alena memelas.

Jihan menghela nafas pelan, kemudian dengan malas mengeluarkan buku tulis berwarna biru nya dan memberikannya pada Alena.

Alena langsung berseru senang, dengan cepat menerima buku itu. "Thank you Jihan!" serunya segera mengambil buku tulisnya sendiri kemudian menyalin jawaban dengan cepat.

Jihan tak merespon banyak. Gadis itu kemudian kembali mengeluarkan buku dan alat tulis dari tas nya.



****

a/n:

Voment nya dong?

Annoying Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang