16

110 32 0
                                    

Tak Tak Tak Tak

Jihan mengetuk-ngetuk layar hapenya, masih menunggu chat dari Ajun. Tapi sampai sekarang pemuda itu bahkan tidak online.

Jihan mendengus, masa dia chat duluan sih?

Eh tapi, emang kenapa kalo chat duluan?

Jihan menipiskan bibir kemudian mulai mengetikkan chat. Tapi baru beberapa huruf, ia langsung menghapus chatnya lagi.

Nggak nggak, enak aja Jihan yang chat duluan.

Jihan jadi mencuatkan bibirnya kecil, "nih cowok lagi ngapain sih? Biasa jam segini pasti aktif...." gumamnya sebal.

Gadis itu mendengus. Ia menaruh ponselnya di atas kasur kemudian berjalan keluar kamar.

Sudut bibir Jihan tertarik ke atas begitu ia melihat sang kakak yang ada di ruang TV di lantai atas, sedang menonton TV.

Dengan segera Jihan berjalan mendekat.

"Kak Mira~"

Mira menoleh sesaat kemudian kembali memandang TV, "kenapa?" tanyanya tenang.

"Hehe, pinjam hape kakak dong."

Mira menoleh lagi pada Jihan, kali ini dengan kening berkerut. "Mau ngapain?" tanyanya bingung. Tidak biasanya Jihan meminjam ponselnya.

"Ada deh. Boleh ya? Bentar aja kok," kata Jihan memohon kecil.

Mira mengangkat sebelah alisnya, tapi juga tak perduli banyak. "Yaudah sana. Hape gue di kamar,"

"Yey! Makasih kak Mira!!" seru Jihan senang. Ia kemudian berbalik dan segera menuju kamar Mira.

Jihan membuka pintu kamar Mira kemudian masuk dan berjalan ke arah meja belajar. Ia mengambil hape Mira kemudian menyalakannya.

Tanpa berlama-lama Jihan langsung membuka aplikasi chat dan mencari kontak Ajun.

Jihan mengernyit, "kak Mira sama Junan jarang chatan ya ternyata." gumamnya pelan. Padahal ia kira keduanya sering chatan.

Jihan berdehem pelan kemudian mulai mengetikkan chat.

Mira : Ajun

"Nah udah, sekarang tinggal tunggu diba.....las."

Garis wajah Jihan perlahan mengendor. Dua detik setelah ia mengirim chat,  Ajun langsung online. Chatnya juga sudah mendapat centang biru tanda sudah di baca.

Ajun
Mengetik.....

Ajun : iya Mir?



WAH.

Entah bisikan darimana, Jihan secara refleks menekan ikon video. Iya, video call.

Tidak perlu menunggu lama, Ajun langsung mengangkatnya.

"Kenapa deh Mir, tumben ba... ASTAGA!"

"BAGUS YA SEKALI NYA KAK MIRA AJA LO CEPAT! MANA HAH GUE SURUH LO CHAT KOK GAK NGECHAT SAMA SEKALI SETAN!?"

"Han, nggak gitu, gue lu—"

"Cot."

Bip

Jihan mendengus. Dengan sebal memutuskan sambungan. Ia menaruh kembali hape Mira, kemudian berbalik dan keluar dari kamar kakaknya itu.

"Kenapa Han kok teriak-teriak?" tanya Mira saat Jihan melewatinya.

"Nggak ada apa-apa."

Brak!

Mira yang menyaksikan itu jadi ternganga kecil.

Kenapa lagi adiknya ini.



***

Annoying Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang