12

125 32 0
                                    

"Astaga Han, gue lupa. Jeje sama Wawan ngajak ke cafe—"

"Mati aja sana."

Tanpa berlama-lama, Jihan langsung mematikan sambungan.

Dasar daki bekantan sialan.

Jihan mendengus sebal. Seluruh isi kebun binatang adalah Hartono. Bisa-bisanya cowok itu melupakan Jihan yang di SMK dan pulang begitu saja setelah dari cafe?!

Sialnya lagi Didin yang jam pulangnya sama dengan Jihan sudah pulang duluan tadi.

Jihan mendesah pelan, gadis itu kemudian menggerakkan kepala mencari apakah ada orang yang dia kenal dan bisa dimintai tumpangan.

Mata Jihan melebar begitu melihat sosok pemuda tampan yang ia kenali sedang berjalan memasuki area parkiran SMK. Tanpa berlama-lama Jihan langsung menghampiri pemuda itu.

"Kak Yoda!" panggil Jihan nyaring.

Yoda yang dipanggil pun langsung menoleh. Kedua alisnya terangkat begitu melihat Jihan yang berlari kecil ke arahnya.

"Jihan kok belum pulang?" tanya Yoda begitu Jihan sudah berhenti di depannya.

Jihan jadi mencuatkan bibirnya sebal, "ditinggal Hartono."

"Oh.... Kalo gitu mau bareng gak?"

Senyum Jihan langsung mengembang, tanpa berlama-lama ia langsung menganggukkan kepala nya. "Emang kak Yoda yang paling pengertian!" seru Jihan riang.

Yoda jadi tertawa mendengar itu, "tapi kita ke rumah Yaya dulu ya? Gue mau ambil barang."

"Sip!"

Yoda tersenyum, "ayo." ajaknya menggerakkan dagu.

Jihan mengangguk kecil, kemudian segera mengikuti Yoda berjalan ke arah motornya.


***


"Kak, nyanyi dong." minta Jihan pada Yaya yang kebetulan sedang memegang gitar.

Yoda di belakang sedang bicara dengan kakaknya Yaya. Ternyata 'ambil barang' yang dimaksud adalah barang yang dia beli dari kakaknya Yaya.

Yaya yang tiba-tiba diminta nyanyi pun jadi mengerjap bingung.

"Ah kak Yaya payah. Katanya anak band, tapi nyanyi aja gak bisa." ledek Jihan tengil.

Yaya hanya tersenyum tipis, mencoba sabar.

"Kalo mau denger gue nyanyi ya bayar dulu. Suara gue ini mahal," kata Yaya tersenyum sombong.

"Idihh." sinis Jihan membuat Yaya tertawa.

"Eh kak," Jihan jadi maju mendekat, "kemajuan sama kak Ying gimana?" tanyanya memain-mainkan alisnya.

"Wah... Kepo banget ya lo?" kata Yaya balas tersenyum miring.

"Hehe, ya masa dari awal semester sampai sekarang masih gak ada perkembangan?" tanya Jihan penasaran.

"Sama kan kek lo sama Ajun?"

Garis wajah Jihan langsung berubah. Gadis itu jadi mendelik, "heh apaan kok Ajun?!" protesnya.

Yaya refleks tertawa melihat reaksi gadis itu, "peka dong Han kasihan si Ajun." ucapnya dengan sisa tawa.

"Dih paan," ucap Jihan memanyunkan bibirnya sebal. "Kak Yoda kok lama banget sih." katanya mengalihkan pembicaraan.

Yaya menggeleng kecil. Kadang bingung kenapa Jihan setidak suka itu dengan Ajun. Yha, walau memang salah Ajun juga sejak awal sudah mengambil langkah yang salah.

"Bang Yoda masih lama tuh keknya, dia mesen banyak barang soalnya." kata Yaya mengerti Jihan tidak suka membahas Ajun sekarang.

"Oh..."

Melihat Jihan yang kini berubah 180 derajat, Yaya jadi membenarkan posisi gitarnya. "Sambil nunggu bang Yoda, gue nyanyiin satu lagu deh."

Sudut bibir Jihan langsung tertarik ke atas, "nah gitu kek dari tadi!" serunya kembali mendekat.

Yaya refleks tertawa kecil kemudian mulai memainkan gitarnya dan bernyanyi.

****

Annoying Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang