Ruefulness(1)

291 9 0
                                    

"Tahukah kalian cara perpisahan yang paling menyakitkan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tahukah kalian cara perpisahan yang paling menyakitkan?.Berpisah karena kematian. Karena kau tidak bisa lagi melihatnya,tak peduli seberapa besar kau merindukannya,ia tak akan kembali ke dunia hanya untuk sekedar menghapus air matamu.... tidak akan bisa......"

Normal pov

==========

Hujan lebat mengguyur kota bangkok.Langit sangat gelap ,jutaan butiran air hujan bagai tercurah dari langit. Tetesan air menerpa jendela kaca berakhir menjadi lelehan dan turun menurut gravitasi.Deru suara hujan menjadi teman bagi seseorang yang kini belum terbiasa dengan kesendiriannya.

Seorang pemuda berdiri didepan kaca jendela sebuah apartemen mewah, ia menatap kosong ke arah luar.Kerlip cahaya lampu-lampu kota serta gedung tinggi menjulang terlihat mengabur karena terbias air hujan.Udara lebih dingin dari malam-malam biasanya. Win nama si pemuda itu menempelkan tangannya di kaca, jemarinya membuat pola-pola abstrak jika dilihat lebih jeli, pola itu mengukir sebuah nama.Namun dalam sekejap tulisan itu menghilang karena tersapu udara di ruangan.

"Lihatlah bahkan namamu saja sangat cepat menghilang.... " Gumam Win.Senyum getir penuh rasa sakit terbingkai di wajah putih itu, Ia memegang dadanya yang terasa sesak,meremat kuat.

Tes... cairan liquid bening kembali luruh dari obsidian rapuh ,untuk kesekian kalinya isakan menyedihkan kembali menguar di ruang temaram itu.

"Kenapa kau menepati janjimu, saat kepercayaan ku menghilang maka kau juga turut menghilang....hiksss... kenapa? " Win berjongkok memeluk tubuhnya sendiri, punggungnya bergetar, sayup-sayup suara isakan menjadi raungan menyakitkan.

Kekasih tercintanya kini telah tiada, pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Saat baru saja ia mengetahui kesalahpahaman yang terjadi,tanpa sempat Win mengucap kata maaf. Rasa bersalah menggerogoti hatinya.Win tak kuasa menerima kepergian Bright secara tiba-tiba.Sungguh Win masih sangat membutuhkan Bright.

Flashback.

Awalnya Win masih tidak percaya saat mendengar kabar bahwa Bright mengalami kecelakaan.Saat itu ia shock namun masih berdalih berharap kalau semua ini hanya lelucon paling buruk yang pernah ia dengar.

Hingga sesampainya Win di rumah sakit, ia masih berharap semua ini mimpi, hatinya menolak realita yang ada. Terdengar oleh Win beberapa perawat mendorong ranjang rumah sakit, diranjang itu terbaring seseorang seluruh tubuhnya tertutup kain putih bahkan noda darah merembes dari kain itu.Pasien itu seperti korban kecelakaan. Win mulai gugup, "Ku mohon itu bukan dia..." Gumam Win cemas, langkahnya sedikit berlari untuk mengenali pasien itu, namun belum sempat ia mendekat, kain putih itu tersingkap.

Bak adegan slow motion wajah Bright penuh darah terpampang di penglihatan Win.

Untuk sesaat Win tertegun di tempatnya, pemandangan yang ada di hadapan nya serasa petir menyambar ego ketidakpercayaannya yang ia coba bantah beberapa menit yang lalu.Dunianya runtuh dalam sekejap mata.

BrightWin universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang