Ruefulness (2)

77 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




NORMAL POV

Selang beberapa hari setelah kejadian di rumah keluarga besar  Vachirawit-chivaaree, Win selalu mengabaikan Bright.

Tapi Bright tak pernah bosan untuk memberi pengertian dan meminta maaf pada Win.Walaupun Bright merasa tak membuat kesalahan, Ia terus berusaha menjelaskan bahwa hanya Win yang ada di hatinya dan Navvy hanyalah teman biasa. 

"Aku mencintaimu, Win… ." Bisik Bright di telinga Win yang kini berbaring miring.

Padahal ia sudah bangun dari tidurnya namun sangat enggan hanya untuk bertatap muka dengan Bright di pagi ini. 

Hatinya sedang kesal padahal dia baru saja berencana untuk berbaikan dengan suaminya itu, tapi tadi pagi-pagi sekali ponsel Bright berbunyi menandakan ada seseorang menelpon.

Dirasanya Bright langsung bangun dan menerima telepon,lalu menjauh dari Win. 

Win meremat selimut yang menutupi tubuhnya saat mendengar samar-samar suara tawa Bright yang menggema dari luar kamar. 

Setelah selesai menelpon, Bright bergegas kekamar mandi. Ponsel yang ia letakkan di atas meja nakas kini sudah berpindah ke tangan Win.

Win dengan lihai membuka lockscreen di ponsel suaminya lalu mengecek setiap chat yang ada. Sesaat kemudian matanya terbelalak , Win terkejut bukan main saat membaca barisan chat dari Navvy yang membahas butik gaun pernikahan dan ia meminta Bright untuk datang ke butik itu.

Kebetulan ia mengenal tempat butik itu karena Bright juga memesan Setelan jas pernikahannya di butik itu. 

Dan yang membuat hati Win panas, Bright membalas chat itu dengan tulisan 

"Ya, aku akan datang"

=======

Setelah Bright berangkat, Win bergegas melanjutkan aksinya memata-matai suaminya,  ia mengikuti Bright dan ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang dilakukan suaminya dengan wanita yang dia sebut hanya teman itu di butik gaun pengantin. 

Win tidak ingin bertanya, karena sudah jelas Bright akan memberi alasan yang penuh dengan kebohongan. 

Walaupun Win tidak siap kejadian apa yang akan ia dapati nanti.Kini Pikiran negatif memenuhi otaknya. 

Sekarang Win sedang mengikuti mobil Bright yang berjarak sekitar 100 meter dari mobilnya sendiri, ia bak mata-mata yang mengikuti target buruannya.

Hingga hampir 30 menit kemudian mobil yang dikemudikan Bright terparkir apik di halaman sebuah butik gaun pengantin, ada Navvy yang sudah menunggu di sana.

Navvy tersenyum sumringah menyambut Bright dan pelukan hangat ia rentangkan untuk menyambut laki-laki yang kini masih berstatus suami Win itu. 

Win meremat kuat setir kemudinya. Matanya terasa panas dan mulai berkaca. Nafasnya ngos-ngosan naik turun pertanda amarahnya sedang terbakar. 

BrightWin universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang