NORMAL POV
Sudah tiga hari Win tinggal di rumah Bright, namun semakin hari semakin membuat Bright tak tenang,.. ia merasa bahwa menerima Win di rumahnya akan membawa masalah di kemudian hari, buka karena Bright takut tapi bright cukup tau siapa orang tua Win.
Tidak mungkin Orang tua Win tak mencarinya. Dan apa yg di takutkan Bright akhirnya terjadi.
Tuan besar Mentawin mengunjungi bright saat ia baru saja selesai menyanyi di cafe.
"Jadi kau Bright? Pria yg membawa kabur anakku?" Tanya Tuan mentawin datar tapi sangat terasa menekan.
Bright terkejut namun ia sudah siap untuk ini.
"Maaf tuan, bisa kita bicara? "
"Ohoo, lihat siapa yg berbicara"
"Maaf tuan, dengan segala hormat ada yang ingin aku bicarakan"
"Daii, silakan tentukan tempat nya anak muda"
"Baiklah, mohon tunggu sebentar tuan Mentawin" jawab bright sopan dan berlalu sebentar. Meninggalkan Tuan mentawin dan dua anak buahnya yg tengah duduk dengan penuh keangkuhan.
Tak lama Bright kembali, ternyata ia meminta ijin pada pemilik cafe untuk meminjam tempat VIP di cafe itu untuk berbicara lebih pribadi dengan Tuan Mentawin.
"Silakan ikuti saya tuan Mentawin" ajak Bright dengan sopan, membawa Tuan mentawin dan anak buahnya keruangan di lantai atas untuk berbicara lebih lanjut.
"Pho!!" Pekik sebuah suara saat baru saja beberapa langkah mereka beranjak.
"Win/win!" Ya, Win datang di saat yg tepat, atau mungkin tidak.
"Disini kau rupanya anak nakal!" Ucap tuan Mentawin kepada Win.
"Ba..bagaimana pho bisa disini?"
Tanya Win seraya merapat ke samping Bright. Dan Tuan Mentawin jelas melihat itu.
"Kau bertemu dengan ayahmu setelah tiga hari dan kau memilih orang lain untuk kau gandeng? " Tanya Tuan mentawin sedikit sarkas.
"Ji..jika Pho kesini untuk membawaku pulang, aku tak mau. Aku ingin bersamanya! Aku lelah menjadi boneka Pho! " Jawab Win takut, namun ia beranikan diri karena ada Bright disampingnya.
"Berani bicara hmm" ucap Tuan mentawin.
"Dan kau, apa kau masih ingin bicara?" Tanyanya pada Bright.
"Krab,.. "
"Win tunggu disini" ujar Bright,.
"Tidak! Aku ikut." Jawab Win tak melepas tautan tangannya.
Bright memandang Tuan Mentawin seolah meminta ijin.
"Jangan lihat aku, tunjukkan saja jalannya, aku tak bisa lama-lama" jawab tuan Mentawin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BrightWin universe
FanficBerisi kumpulan cerita pendek Bright Win . rate 18 tahun keatas. genre banyak. cerita ini merupakakan cerita collab ku bersama @winaashaa.