Prolog

66 8 0
                                    

Happy Reading..

•••

Ini cerita tentang Galva Geindra Dirgantara, pria pindahan dari luar negri. Entah setan apa yang merasuki nya untuk menjadi fake nerd. Mungkin ingin menguji teman SMA baru nya. Galva akan pindah ke High School Diergan. Pria berparas tampan, tubuh tegap, rahang tegas, sorot mata tajam, hidung mancung dan bibir tebal namun seksi. Rambut hitam legam, dan bola mata berwarna ke abu abuan. Dia pindah karena harus mengikuti kedua orang tua nya yang harus menyelesaikan masalah bisnis utama mereka. Mau tidak mau, Galva harus ikut. Penampilan nerd Galva. Memakai celana kebesaran, baju lengan panjang, rambut yang tertata rapi kebelakang, memakai soflent untuk menutupi mata indah nya. Dia ingin menjadi siswa lugu, lemah dan polos.

Namun, dua bulan bersekolah disitu, seorang gadis cantik yang berpenampilan urak urakan, ceria, dan mudah senyum itu tiba tiba mengklaim diri nya sebagai pacarnya. Dia mengaku semenjak Galva memasuki High School Diergan, dia sudah mesem mesem, memikirkan bagaimana lugu nya cowok itu, bagaimana senyuman khas Galva. Saat dikantin, dengan tidak tahu malu nya, dia berdiri diatas kursi, menatap seisi kantin.

"WOI RAKYAT KU! KENALIN.." Gadis itu bingung, siapa nama cowok itu, lalu menatap Galva yang lebih rendah dari nya, ya karena dia make kursi maka nya tinggi.

"Psst, nama lo siapa?" tanya gadis itu berbisik.

Galva menatap gadis ini, lalu ikut berbisik, "Galva Geindra."

Gadis tersebut mengangguk, kemudian mengadahkan kembali kepala nya, menatap seisi kantin yang hening, menunggu kelanjutan ucapan nya.

"Ulang-ulang, tadi ada kendala banjir dimana mana, tenggelam semua yang ada, termasuk cinta ku pada nya. ASEKKK!!" Gadis tersebut malah bernyanyi dan bergoyang.

Semua ikut berjoget, baru ingin menggerakkan badan nya, suara lantang milik gadis itu kembali terdengar.

"WOI JANGAN IKUTAN JOGET NJIR! GUE MAU NGOMONG!"

Mereka menatap gadis tersebut tajam, yang ditatap hanya nyengir saja.

"Ngomong apaan sih?" teriak salah satu siswa yang dipojok.

Gadis tersebut menghela nafas nya. Lalu menatap seisi kantin lagi.

"Ikutin gue ya!" teriak nya. Sontak semua mengangguk, terserah gadis ini saja.

"Tarik nafas." titah nya. Semua menarik nafas nya, menunggu kelanjutan gadis itu.

"Jangan dibuang, mubajir." ucap nya sambil tertawa terbahak bahak.

"Bubar bubar!"

"Bubar woi nak esde ngajak ribut!"

"Salah jalan ni orang."

"Gila, pas pembagian otak ni orang kemana sih?!"

Begitu lah gerutuan gerutuan orang. Menatap gadis itu sinis. Untung pemilik cucu pemilik sekolah.

"WOI GUE SERIUS KALI INI. PLIS DENGERIN." teriak gadis itu lagi. Kali ini berdiri diatas meja.

Galva menatap sekeliling. Membuka jeket nya, lalu naik keatas kursi yang dibelakang gadis ini.

Gadis tersebut terkejut bukan main saat sebuah tangan kekar seperti memeluknya, padahal tengah mengikat lengan jeket diperut nya.

"Keliatan."

"Gue gak tahan!" seru nya, "MULAI SEKARANG GUE PACARAN SAMA GALVA. GALVA GEINDRA." ucap nya lantang.

Seisi kantin menganga mendengar sebuah fakta yang keluar dari bibir mungil gadis ingin. Termasuk Galva sendiri.

"Sekian terima kasih." dia membungkuk kan badan nya, lalu turun dari meja. Seisi kantin masih menatap mereka dengan tatapan tak percaya.

"Maksud lo apaan?" tanya Galva masih belum mengerti.

"Tanyain pas hati lo udah seutuh nya buat gue."

•••

Nayara Cellynatha Diergan. Gadis langganan Bk, kalau saja bukan cucu pemilik sekolah, sudah ditendang jauh jauh dari sini. Naya, panggilan nya. Gadis penggila dengan yang berhubungan dunia malam, termasuk balapan. Eitss bukan berarti dia cewe murahan. Iya teman nya kebanyakan cowo. Ara dilakukan bak ratu, dijaga bak berlian. Karena kedua orang tua nya menitipkan Naya kepada sepupunya. Ini bukan tentang perkumpulan geng motor atau semacam nya. Ini hanya cerita dia, dunia nya, teman nya dan keripik pisang nya:)

Dia baru saja menduduki kelas sebelas, sama hal nya dengan Galva. Tapi, nakal nakal begini otak nya pinter.

Saat itu, mata nya tak sengaja menangkap sosok pria yang berbadan tegap tengah duduk bersama dua teman nya yang cool. Berbeda dengan Galva yang berpenampilan dibawah standar. Naya tidak masalah, inti nya, hati nya berdesir hangat saat mendengar samar samar suara berat, dan senyuman khas nya. Rasa ini Naya pendam sendirian, selama dua bulan. Karena sudah tidak tahan, tepat dikantin, dengan lantang nya dia mengakui Galva sebagai pacar nya.

Dan, berawal dari sini.

•••

Woi woi woi!!

Gue jamin cerita nya seru😭
Kalo gak seru, lo bisa ninggalin komentar buat kritik, atau ninggalin lapak ini:)

Selamat membaca reades ku😙

See u chap 1 nya✨

My Geeky BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang