Empat•

36 5 0
                                    

• • H a p p y R e a d i n g✅ • •

.

"Anj ganteng banget tuh temen Gala!" seru Naya heboh. Kini mereka bertiga sudah didalam kelas yang seperti kapal pecah ini. Entah apa yang terjadi saat istirahat tadi. Inti nya meja sudah tidak tersusun rapi seperti sedia kala.

Indah menyeringit, "Gibran? Suka lo sama dia?" tuduh nya.

Cia membulatkan mata nya, "Serius lo Nay suka sama Gibran?"

Naya memutar bola mata nya malas, "Gak lah bego! Ngapain gue suka sama orang yang minim akhlak begituan." kesal nya.

Indah mengangguk, "Syukur deh." gumam nya.

"Terus siapa?" tanya Cia.

Naya kembali mesem mesem, mengingat senyuman manis cowok tersebut.

"Nay! Lo gak gila kan abis dari kantin?" ujar Indah.

Naya menegakkan tangan dibelakang tubuh nya, dia duduk diatas meja. Naya mengangguk, "Gue gila abis dari kantin saat melihat senyuman manis nya." ucap nya lebay.

Indah menempelkan tangan nya dikening Naya, lalu menggeleng kearah Cia, "Gak panas kok."

Naya menoyor kepala bagian belakang Indah, "Kalo gak panas berarti gue gak idup setan!"

"Manusia lo?"

"Sialan lo Ya."

"Culun itu?" tanya Indah memastikan.

Naya mengangguk semangat, senyuman nya kembali terbit, "My geeky."

Indah dan Cia menganga tak percaya. Ini kali pertama nya melihat Naya seperti ini. Kali pertama nya! Sebelum nya Naya hanya membaperkan, tidak mau tanggung jawab, dengan alasan 'Gue gabut ngerespond lo, lo nya aja baperan.'

"S-serius lo Nay?" tanya Indah tak percaya.

Naya mengangguk semangat, "Senyuman nya itu lho."

Cia mendekatkan diri kesamping Indah, "Naya jatuh cinta?" tanya Cia berbisik.

Indah mengerjapkan mata nya beberapa kali. "NAYA SIALAN! SELERA LO RENDAH BANGET ASU!"

Naya refleks menoleh kearah Indah dengan tatapan marah, "Apa kata lo?!"

Cia memebekap mulut Indah yang kelewat nyaring, "Lo bikin Naya marah anjing!"

Indah menggeleng, "Peace bu boss, gue refleks sumpah." ucap nya sambil nyengir.

Naya menatap pintu kelas nya, "Lo tau gue kalo bekawan gak mandang apa apa, apalagi bekawin."

Cia menjitak pelan kepala Naya, "Sekolah lo dulu pikirin bego! Bekawin bekawin matamu."

Indah mendengus, "Bekawin ish."

Naya turun dari meja nya, lalu berjalan kearah pintu, dia menatap sahabat nya yang tengah menatap nya aneh.

Naya menunjuk kedua nya dengan sorot aneh. Naya menggerakkan telunjuk nya keleher, seolah olah tengah menggesekan sesuatu. Lalu mengangkat jari tengah nya.

"Gil-

"Kemusuhan kita."

•••

"Nanti mampir ke Cafe Classic yuk?" ajak Gibran.

"Cafe Classic?" beo Gala.

Gibran mengangguk, "Itu loh Cafe yang baru buka itu. Menu nya juga bagus bagus, harga nya juga gak terlalu mahal. Apalagi kini tengah diskon sampe sebulan. Makanan nya juga enak enak, mantep deh pokok nya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Geeky BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang