17

2.3K 254 96
                                    

Sungchan sarapan dengan lesu, hanya mengaduk - aduk makanannya tanpa minat.

"kau kalau gak mau sarapan, jangan diaduk - aduk gitu, gak enak kelihatannya" tegur Haruto.

Sungchan menghentikan kegiatannya dan beranjak dari duduknya.

"Uchan berangkat aja yaa yah, bund" pamit Sungchan yang sudah berjalan pamit ke sekolah.

Haruto dan Junkyu saling pandang. Mereka mengerti bahwa anaknya masih galau.

"bunda, itu beneran Uchan bund? Rhea sedih liatnya ihh" sedih Rhea.

Secara Rhea dan Sungchan sangat dekat, walaupun saling ejek tapi mereka saling sayang.

"kakak kemarin gak liat aja kak Uchan berdarah - darah tangannya, ternyata patah hati itu sakit banget, Wawan gak mau pacaran ah, nanti patah hati" komentar Wawan.

"Wawan jangan dulu pacaran ya, masih kecil, tapi kalau sama Uwo masih kakak pikirkan sih" ucap Rhea.

"enggak, adik sama siapa aja juga jangan dulu, apalagi sama Uwo" sinis Haruto.

Junkyu mendengus mendengarnya.

"posesif" cibir Junkyu.

"sayang, aku posesif itu juga demi kebaikan wawan, wawan masih kecil jangan dulu pacaran, nanti kalau wawan sakit hati gimana? Emang kamu udah siap liat dia nangis - nangis kayak Uchan?"

Junkyu terkekeh sambil mengelus rahang Haruto.

"Wawan udah kelas 1 SMA sekarang sayang, wajar kalau dia akan mengalami fase itu nanti, jangan kekang perasaannya dengan kata 'jangan' nanti kalau wawan malah kebablasan, nanti kamu mau nyalahin siapa?"

Haruto tersenyum lembut, benar juga kata Junkyu anaknya harusnya dibiarkan bebas tapi dengan pengawasan mereka juga.

"kalian kenapa sih suka sekali bermesraan di depan kami, iri tau gak, untung Uchan gak liat, kalau sampai liat beuh makin sakit hati dia tuh" cibir Rhea.

"udahlah Kak, kayak gak tau ayah sama bunda aja, bucinnya kemana - mana, mending kita berangkat aja kak" ucap Wawan.

Junghwan ini karna dia sudah masuk kelas 1 SMA pemikirannya juga mulai berubah menjadi lebih dewasa sedikit, walaupun kalau apapun berhubungan dengan donat dia akan berubah bak anak TK.

"ya udah, Rhea sama Wawan berangkat dulu ya, dadahh ayah bunda" pamit Rhea dan lambaian tangan dari Junghwan.

.
.
.

Sungchan duduk sendiri dengan menelungkupkan kepalanya dimeja. Galau banget dia.

"lo gak ada niatan move on gitu?" tanya Jisung yang duduk disebelah Sungchan.

"lo gak tau rasanya ditolak saat sayang - sayangnya Sung" lirih Sungchan.

"ya kalau gak lagi sayang - sayangnya lo nembak dia, buat apa dong, kalau orang patah hati itu, hatinya yang sakit, ini lo otaknya yang sakit" Julid Jisung.

Sungchan hanya mendengus.

"gua mau bolos aja lah, percuma juga disini gak konsen" ucap Sungchan.

"yee, ketahuan bunda baru tau rasa lo" omel Jisung.

Sungchan tidak menanggapi, dia dengan cepat pergi keluar kelas dan tujuannya sekarang adalah rooftop.

Tapi sewaktu dia melewati kelas anak - anak Ipa, Sungchan berpapasan dengan Shotaro.

Mereka terdiam sesaat, sebelum Sungchan menarik tangan Shotaro untuk dibawanya ke taman belakang sekolah.

"lepas Chan, jangan tarik - tarik gua, bentar lagi bel masuk" omel Shotaro.

Watanabe Family (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang