13

2.5K 282 93
                                    

Suasana didalam sirkuit terlihat tenang, tidak banyak yang menonton.

Karna ya ini masih siang, dan yang bertanding disini hanya Junkyu dan Sungchan.

Haruto menyewa sirkuit ini selama 3 jam, demi memenuhi keinginan Junkyu sebenarnya dengan membawa - bawa bayi mereka.

Ya Haruto mengerti Junkyu pasti sangat rindu turun balapan, mengingat bagaimana dulu hampir setiap malam dia balapan.

Dan setelah memiliki Rhea, Junkyu tidak bisa menikmati balapan lagi, apalagi ditambah pekerjaannya dulu yang mengharuskan Junkyu konsentrasi.

Tidak ada waktu untuk balapan, tidak ada waktu untuk party dan ngedj, tidak ada waktu untuk Junkyu bersantai, mengurus anak, suami, pekerjaan sudah dia lakukan bertahun - tahun ini.

Sangat wajar menurut Haruto kalau tiba - tiba Junkyu ingin turun balapan, apalagi sekarang Junkyu sudah tidak bekerja. Walaupun was - was, tapi Haruto yakin Junkyu akan baik - baik saja.

Haruto bisa melihat senyum bahagia dari bibir dan binar bahagia dari kedua manik coklat Junkyu.

Tanpa sadar Haruto menarik sudut bibirnya membentuk sebuah kurva yang dinamakan senyum, hanya karna melihat senyum bahagia dan tulus Junkyu.

Junkyu sedang dibantu oleh ahli disana untuk memasang pakaian keamanan. Dan disana Haruto bisa melihat Junkyu dan Sungchan berargumen.

"bunda ini aneh - aneh aja, masa Uchan harus tanding lawan bunda sih" dengus Sungchan.

Junkyu tertawa mengejek.

"kenapa? Takut kalah ya?"

Sungchan mendengus.

"walaupun lawan Uchan itu bunda, Uchan gak akan kalah bund, liat aja nanti" sombong Sungchan.

Junkyu memanggil Haruto untuk mendekat.

"Haru kamu juga harus pakai pakaian keamanan ini, kan kamu mau ikut aku disebelah kemudi" ucap Junkyu yang membantu Haruto memakai pakaiannya.

"iya Kyu, pokoknya kamu harus hati - hati" peringat Haruto.

"ay ay captain" ucap Junkyu sambil mengecup bibir Haruto singkat.

Sungchan yang melihatnya hanya memutar bola matanya bosan. Sumpah pemandangan seperti ini sudah benar - benar membuat Sungchan kenyang dengan rasa iri.

Bahkan beberapa kali baik Sungchan maupun Rhea pernah memergoki ayah bundanya hampir make a love di dapur atau sofa ruang tamu, membuat mereka lebih baik cepet ke kamar atau mengungsi ke rumah Jisung, Chenle atau Mashiho.

"bunda kamu aneh - aneh aja, masih hamil udah minta turun balapan, mama ngeri liatnya" omel Haechan kepada Rhea yang duduk disebelahnya.

"katanya ayah sih ini permintaan dedek bayi ma" ucap Rhea sambil memakan snack yang dibawanya.

Jaemin mendengus mendengarnya.

"untung aja kandungan Junkyu udah kuat, kalau enggak, kayaknya dia harus dikurung dikamar biar gak aneh - aneh tingkahnya" gerutu Jaemin.

Bahkan Jaemin membawa alat - alat medisnya dan obat - obatan lain, apabila terjadi sesuatu kepada Junkyu. Jaemin tidak mendoakan, tapi dia hanya berjaga - jaga. Secara disini yang menjadi dokter hanya dia. Well pekerjaannya adalah jadi dokter forensik ditempat Junkyu bekerja dulu.

"ini kalau Junkyu habis balapan ini minta party ngedj kayak dulu, fix anaknya bakalan sifatnya bar - bar kayak Junkyu" ucap Hyunsuk sambil meminum kopinya.

Jadi disini yang menonton ada keluarga Jeno, keluarga Mark, dan keluarga Jihoon. Jangan tanya dedek wawan dimana, karna dia sedang asik berdua dengan Jeongwoo, tidak memperdulikan keadaan sekitar.

Watanabe Family (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang