Pairing : Eren x Rivaille
Genre : Romance, Au, OOC, BOYSLOVE , BL, dll
Rate : M
Disclaimer : Hajime Isayama - sensei
.
.
.
.Terdengar suara deru mesin mobil memasuki pekarangan sebuah rumah. Mobil Ferarri hitam berjalan masuk perlahan dan menempati sebuah lahan parkir yang sebelumnya sudah terdapat beberapa mobil yang terparkir rapih disana. Suara langkah sedikit tergesa dari seorang pria mendekati mobil tersebut , yang lalu dengan sedikit menahan nafas membuka kenop pintu mobil tersebut.
"Selamat datang, Tuan muda" sapanya, hormat. Yang hanya di angguki pelan oleh pria yang kini sudah keluar dari mobilnya.
"Apa ibu ada?" Tanya pria bermata hijau itu, melirik sejenak kearah satpam yang tengah mengangkat koper miliknya.
"Nyonya Clara sudah menunggu anda, Tuan" sahut pria klimis blonde itu, mengulurkan tangannya mempersilahkan Pria muda Yeager itu untuk berjalan terlebih dahulu.
Eren Yeager hanya menghela nafas pelan seraya mulai berjalan memasuki hall rumahnya dengan sedikit melonggarkan dasi yang melekat melingkari lehernya. Raut penat terukir jelas pada wajah tampannya, namun saat ingat akan seseorang yang akan ia temui, membuatnya sedikit mengukirkan senyum di bibirnya.
"Okaeri, Eren" sapa Carla yang rupanya sudah menunggu didepan pintu, sesosok anak kecil berada dalam gendongannya. Membuat senyuman dibibir Eren semakin lebar.
"Tadaima, Bu" Eren pun mengecup pelan pipi sang ibu, dan langsung beralih pada sosok kecil dalam gendongannya, "hallo, pangeran kecil Papa" sapanya , ceria. Eren pun mengambil alih anak tersebut untuk ia gendong dan sesekali mengecup pipi tembamnya semangat. Carla hanya menghela nafas pelan melihat seberapa perhatiannya sang putra pada cucunya.
"Masuklah, Ibu sudah buatkan makan malam untukmu" lalu ia pun berjalan terlebih dahulu memasuki rumah. Berjalan menuju pantry Carla segera menuangkan jus orange kedalam gelas dan memberikannya pada Eren. "Bagaimana mengenai pengurusan surat ke kota Mitrasnya? Apa Armin sudah menyetujuinya?" Lanjutnya, membuat Eren yang masih asik bercanda dengan putranya menghentikan kegiatannya.
"Ibu tenang saja, semua sudah kuurus. Armin pun memberikan cuti yang cukup untukku selama berada disana" jelas Eren, mendudukkan putranya pada kursi khusus yang ia beli untuk anaknya saat berada di meja makan.
"Berapa lama kau akan cuti? Pengobatan yang akan dijalani putramu cukup memakan waktu lama, Eren" Carla mendekati cucunya yang mencoba meraih-raihkan jemari mungil kearahnya.
Menyesap orange jus, Eren melirik kearah ibunya, "Aku meminta cuti kerja dan keringanan selama aku berada disana, Bu" jelasnya, mulai menyantap perlahan masakan yang Ibunya sediakan diatas meja. "Aku juga sudah meminta Hange-san untuk memastikan jika disana aku bisa melakukan pekerjaanku dengan baik"
Carla hanya menghela nafas seraya memainkan jemari mungil itu dengan pelan, "Padahal kau bisa mempercayakannya pada pengasuh disana. Ereri akan baik-baik saja. Percayalah pada Ibu, Eren" katanya, memperhatikan putranya, "Kau tidak perlu ikut kesana, percayakan Ereri pada Hange-san"
"Tidak bu, aku pun ingin menikmati waktuku bersama dengannya" tolak eren tegas, "dan lagi, anggap saja aku pergi berlibur dengan putraku. Sangat sulit menemukan waktu hanya untuk bermain dengannya. Aku sadar, aku cukup mengabaikannya selama ini. Andai aku lebih perhatian lagi, sepertinya kejadian yang menimpa Mikasa-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVE
FanfictionEren hanyalah seorang pria duda yang ditinggal meninggal oleh mendiang istri. Hanya Ereri lah yang ia miliki. Yang kini mengalami masalah terhadap saraf kakinya yang terjadi paska kecelakaan 1 tahun yang lalu, dan sedikitnya membuat sang Ibu resah...