Pairing : EREN X RIVAILLE
Genre : Romance, BOYSLOVE , YAOI, BOYXBOY, OOC, AU, DLL
RATE : Mv
Discalimer : Hajime Isayama-sensei
.
.
.Eren menatap lurus memperhatikan semua terapi yang dilakukan oleh Hange pada putranya. Sudah nyaris seminggu pula dirinya berada di kota kecil Mitras guna menemani putranya selama terapi itu berlangsung. Eren sungguh tidak mengira akan melihat perkembangan yang cukup signifikan terjadi pada putranya. Ereri bahkan sudah mulai bisa menghentakkan kakinya meski terlihat agak kaku dan berat. Namun , itu lebih baik dari beberapa hari kemarin. Dan Eren berpikir kurang dari sebulan putra tunggalnya itu akan segera mampu berlari riang kearahnya.
"Minumlah" sebuah kaleng kopi menghalangi pemandangannya, manik Emerald nya melihat kearah si pemberi.
"Terima kasih" ujarnya, meraih kaleng itu dan meminumnya. Kedua matanya melirik kesamping, dimana pria surai hitam itu mendudukkan diri didekatnya.
"Semua berjalan lancar" komentar Rivaille, dibalas anggukkan pelan oleh Eren.
Bibirnya mengulas senyum senang, kedua matanya terus memperhatikan Hange beserta bawahannya, "Pantas banyak yang datang kesini, memang pengobatan yang dilakukan oleh Hange-san sangat memuaskan" katanya, membuat Rivaille mendengus pelan.
"Melihat sakit yang diderita Ereri bukanlah suatu hal parah, bukankah dokter juga tidak mengatakan kalau kaki Ereri akan lumpuh selamanya?" Ujar Rivaille, menegak minuman teh hitamnya. "Yah, meski begitu memang harus segera di obati, jika tidak semua akan berjalan semakin buruk" lanjutnya, menambahi.
Eren mengangguk membenarkan, "Sepertinya kau cukup mengerti mengenai hal berbau medis" balasnya.
"Jika kau lupa, Kuso Megane merupakan dokter gila, dan aku harus terbiasa mendengarkan ocehannya mengenai setiap pasiennya" Rivaille memutar matanya bosan mengingat kelakukan sahabat gila nya itu. Bahkan ia tidak akan lupa bagaimana Hange selalu memaksa meminta saran darinya, padahal ia tidak tahu menahu mengenai hal medis. Eren hanya terkekeh pelan melihat wajah sedikit tertekuk itu.
"Tapi meski begitu kalian sangat akrab" ucapnya, membuat Rivaille kembali memutar kedua bola matanya malas.
"Aku bahkan tidak pernah menduganya.. kenapa aku bisa memiliki teman tidak waras sepertinya" sahutnya, menggidikkan bahu.
"Oi oi oi, Cebol! Aku masih disini dan mendengar ucapanmu" protes Hange, mendelik tidak terima kearah si surai hitam yang hanya menatapnya datar, "kau jahat sekali berkata begitu, aku merasa tersakiti, cebol" lanjutnya bersungut, Eren yang melihatnya hanya bisa tertawa kecil.
"Aku hanya berkata yang sesungguhnya, Kuso Megane" balas Rivaille, malas. Hange semakin mendelik kesal kearahnya.
"Tch, dasar cebol" kesalnya.
"Urusai, Kuso Megane! Cepat selesaikan terapinya" titah Rivaille, mulai jengah harus menunggu seperti ini.
"Apa-apaan katamu itu, hah Cebol?? Kenapa disini terlihat kau sebagai atasanku" sungut Hange, yang kini menggendong Ereri mendekat kearah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVE
FanfictionEren hanyalah seorang pria duda yang ditinggal meninggal oleh mendiang istri. Hanya Ereri lah yang ia miliki. Yang kini mengalami masalah terhadap saraf kakinya yang terjadi paska kecelakaan 1 tahun yang lalu, dan sedikitnya membuat sang Ibu resah...