Pairing : EREN X RIVAILLE
Genre : Romance, BOYSLOVE , YAOI, BOYXBOY, OOC, AU, DLL
RATE : M
Discalimer : Hajime Isayama-sensei
.
.
."Selamat!!" Teriakan antusias yang disertai suara ledakan dari confetti meramaikan suasana malam di rumah Eren. Hange beserta yang lainnya kompak memberikan kejutan atas berhasilnya dalam masa terapi junior Yeager itu. Si kecil Ereri yang kebetulan genap berusia 3 tahun itu sudah bisa berlari kecil dengan lincah. Membuat mereka yang gemas sesekali mencubitinya.
"Astaga, pantas saja Rivaille memaksaku keluar, ternyata untuk pengalihan, huh" kekeh Eren, yang cukup terkejut. Ia kembali teringat akan kekasih bersurai undercut nya yang memaksanya untuk pergi mengantar belanja. Padahal selama ini pria pendek itu tidak pernah memaksanya untuk ditemani saat belanja. Rupanya ini.
Mendapati komentar itu, membuat Rivaille sedikit bersemu malu, "Salahkan mereka, aku pun tidak ingin" sanggahnya, tidak ingin disalahkan. Eren kembali tertawa kecil seraya mengusap sayang surai hitamnya.
"Ibu tahu kalian sedang masa-masa kasmaran, tapi tidakkah kau ingin menyambut Wanita Renta yang merindukan putra tunggalnya?" Kata Carla Yeager, membuat Eren terkejut tidak mengira Ibu-nya ada disini.
"Ibu?" Eren pun segera menghampiri Carla dan memeluknya erat, "Astaga, kenapa tidak memberitahu? Kapan Ibu sampai?" Tanyanya, benar-benar senang ada sang Ibu disini. Ia sungguh merindukan sosok lembut ini.
"Tidak hanya Ibu, Ayah pun disini, Nak" sahutan lain, kembali mengejutkan Eren. Astaga, kenapa mereka semua berada disini. Ini seperti dirinya tengah berulang tahun saja. Dan manik emeraldnya pun kembali terbelalak begitu menyadari sahabat blonde nya berada disini.
"Ayah, Armin juga Annie?" Gumamnya, menggelengkan kepalanya senang. Sepasang kekasih berambut blonde itu hanya melambai pelan kearahnya, seraya menggendong putranya.
"Armin menghubungi-ku dan bertanya mengenai perkembangan Ereri tiap seminggu sekali. Sampai kemarin aku mengatakan jika terapinya sudah berhasil. Ia pun berinisiatif untuk datang kesini bersama Tuan juga Nyonya Yeager" jelas Hange, sedikit terkekeh, "Yah , kau tahu , Eren? Si bocel sendiri yang mengusulkan untuk membawa mu keluar selagi kami mempersiapkan semuanya" lanjutnya, membuat Rivaille berdelik tajam kearahnya, sedangkan Eren beserta yang lainnya terkekeh kecil mendapati pipi pucat itu sedikit berona merah.
"Jadi, begitu" gumam Eren melirik menggoda kearah Rivaille yang mengalihkan tatapan mata darinya.
"Sudah lama Ibu ingin bertemu denganmu, kau sepupu jauh Mikasa, benar?" Tanya Carla, meraih tangan pucat itu, Eren sedikit terkejut mendapati fakta yang baru ia ketahui.
"Eh? Benarkah?" Tanyanya, kaget.
Rivaille melirik kearah Eren seraya mengangguk samar, "Itu benar Nyo-"
"Ibu, panggil aku Ibu" potong Carla, lembut. Rivaille kembali merona merah, ia merasa degup jantungnya terpompa cepat mendapati sinyal restu dari calon mertuanya. Eren dan Grisha hanya tersenyum simpul memperhatikan interaksi dari dua orang tersayangnya.
"I-ibu, emm-itu benar. Mikasa adalah adik sepupu dari mendiang Ibu-ku" lirihnya, lalu manik abunya melihat kearah Eren, "maafkan aku, kupikir kau sudah mengetahuinya" lanjutnya, tidak enak pada sang kekasih. Seakan ia merahasiakan hal ini, padahal ia tidak bermaksud seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVE
FanfictionEren hanyalah seorang pria duda yang ditinggal meninggal oleh mendiang istri. Hanya Ereri lah yang ia miliki. Yang kini mengalami masalah terhadap saraf kakinya yang terjadi paska kecelakaan 1 tahun yang lalu, dan sedikitnya membuat sang Ibu resah...