Aisyah Nur Azizah atau kerap disapa Aisyah atau Isyah adalah gadis mungil yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu jilbab yang menjular kebawah, dan baju kebesaran yang melekat pada tubuh gadis itu. Bukannya dia merasa risih, atau ribet, dia malah merasa sangat nyaman memakai baju, dan jilbab seperti itu.
Dengan memakai baju longgar, dan jilbab lebar, Isyah juga dapat manfaatnya.
Pertama, Isyah bisa menjaga kehormatannya, dan tanda kesucian menjadi wanita hingga menampakkan akhlak mulianya sebagai wanita.
Kedua, Isyah bisa menjaga rasa malunya. Dan, menghalangi masuknya pengaruh tabarruj (menampakkan anggota tubuh, dan perhiasannya), sufur (menampakkan kecantikan), dan ikhtilath (bercampur-baur antara laki-laki, dan wanita yang bukan mahram)
Ketiga, mencegah keinginan, dan kesenangan Syaithaniyah (sebagaimana perbuatan setan)
Hijab merupakan benteng untuk melawan zina, dan gaya hidup bebas. Hijab adalah penutup aurat wanita, dan ini merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah.
Allah ta'ala berfirman yang artinya;
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (QS. Al-Ahzab. 59)
Dan, Allah ta'ala juga berfirman yang artinya;
"Hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik." (QS. Al-A'raf. 26)
Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan).
Diluar sana anak seusia Aisyah sudah jarang memakai baju syar'i sepertinya. Mereka lebih senang memakai baju mini, mengikuti tren fashion zaman now.
Kebanyakan bilang baju syar'i itu kuno, pantesnya dipakai ibu-ibu, ketinggalan zaman pula. Kalau baju sekarang itu fashion kekinian, fashionnya anak muda, lebih mengikuti zaman.
Kalau kata Aisyah sih, baju zaman sekarang itu baju kekurangan bahan. Lebih celakalah wanita yang suka mengumbar-ngumbar aurat, malah bisa menjadi syahwat bagi kaum Ikhwan.
Aisyah sungguh khawatir dengan generasi anak muda sekarang, kebiasaannya sudah mengikuti gaya kebarat-baratan. Yang mengaku agamanya islam tapi kenapa masih banyak wanita diluar sana tidak menutup auratnya? Kenapa mereka malah mengumbar-ngumbar aurat yang tak pantas dilihat oleh kaum Ikhwan?
Astaghfirullah...
Aisyah membenakan tatanan hijabnya yang sedikit miring, setelah itu Aisyah mengambil buku serta beberapa lembar kertas yang berisikan tugasnya minggu lalu didalam tas ranselnya.
Aisyah akan ke kantor guru untuk mengumpulkan tugasnya ini, lebih cepat lebih baik bukan? Padahal waktu mengumpulkan tugas masih ada 2 hari lagi.
Aisyah beranjak dari tempat duduknya, dia membawa tiga buku tulis berbeda mapel, dan lima lembar kertas hvs berwarna.
"Isyah, mau kemana kamu?" Tanya Fiyah sahabat Aisyah yang barusaja masuk kedalam kelas
"Mau ke kantor guru ngumpulin tugas" jawab Aisyah
"Mau aku temenin gak?" Tawarnya
Aisyah menggeleng "gak usah, aku bisa sendiri kok. Aku duluan yah, Assalamu'alaikum" salam Aisyah sambil berlalu meninggalkan kelas
"Waalaikumussalam" jawab Fiyah lirih.
Aisyah berjalan sambil menunduk, inilah kebiasaan Aisyah. Selalu menunduk, menghindari tatapan para lelaki, walaupun itu tidak sengaja, maupun disengaja.
Aisyah itu menjaga pandangannya, dan pandangan seorang Ikhwan agar tidak menimbulkan dosa. Karena itu termasuk dari zina mata.
Allah ta'ala berfirman yang artinya;
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.'” (QS. An-Nuur. 31).
Aisyah membelokkan dirinya ke kanan, tak sadar jika ia menabrak seseorang hingga membuat dirinya terjatuh, dan tugas tugasnya ikut terhempas kelantai.
Samar-samar Aisyah mendengar suara laki-laki, Aisyah yakin yang ia tabrak adalah seorang Ikhwan.
"Van, lo gimana sih? Bidadari gue jatuh tuhh" itu suara yang Aisyah dengar
Aisyah segera bangkit, dia mengambil kertas hvs yang ada didepannya. Aisyah melihat ada tangan yang menyodorkan kertas, dan buku miliknya kepadanya. Aisyah segera menerima dengan cepat,
"Aduh, bidadarinya Andre.. maafin Vano yah, dia gak fokus gegara gak sarapan pagi" kata lelaki satunya seraya menyodorkan buku tulis, dan kertas kepada Aisyah.
"Gak papa, bukan salah dia aja. Saya juga salah gak liat jalan" Ujar Aisyah dengan menundukkan kepalanya semakin dalam
"Gue yang salah. Lo gausah merasa bersalah gitu sampai-sampai nundukin kepala lo. Angkat kepala lo, jangan nunduk gitu" serunya
"Maaf, saya permisi" pamit Aisyah yang masih menunduk seraya berlalu dari para lelaki itu.
"Hati-hati bidadarii" teriak lelaki satunya, membuat Aisyah hanya geleng-geleng kepala.
"Astaghfirullah" Aisyah beristighfar sembari memejamkan matanya sebentar sebelum dia memasuki kantor guru.
***
Jangan lupa teken bintang yang ada dipojok kiri bawah yah sayangkuhh..
Terimakasihh
Salam: Istrinya Kim Hanbin😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam do'aku
EspiritualKetika do'a terus dipanjatkan dengan sebuah usaha yang ia lakukan sebisa mungkin, membuat Devano semakin yakin jika dirinya dan Aisyah suatu saat nanti akan berjodoh. Setiap malamnya Devano selalu memanjatkan do'a, menyebut nama Aisyah. Hanya Aisya...