"...kalau kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jadi mari kita berkenalan terlebih dahuluu..."
***
Devano putra akbar atau kerap disapa Vano adalah anak kedua dari pasutri yang bernama Akbar, dan Laila. Kakak kandungnya bernama Angga putra akbar, atau kerap disapa Angga. Kakak Vano masih berkuliah di Jerman mengambil S2-nya. Sedangkan Vano masih duduk dibangku kelas sebelas SMA.
Vano itu hobinya berkelahi, balapan motor, ngerokok, tapi dia tak pernah menyentuh yang namanya Alkohol. Vano itu nakal, tapi siapa sangka otak encernya membuat dia bolak-balik menjuarai perlombaan bidang akademik, maupun non-akademik di sekolahnya.
Kalau kata Vano nakal boleh, tapi jangan sampai bodoh dalam pelajaran.
Vano itu punya wajah yang tampannya sebelas duabelas sama Chanyeol Exo kalau kata mamanya, dengan wajah tampannya itu berhasil membuat para gadis seantero sekolahannya pada jatuh hati kepadanya.
Setiap harinya Vano selalu saja mendapat surat cinta, cokelat, maupun bunga.
Sungguh Vano sangat benci dengan itu semua, bisa dibilang kalau Vano itu alergi. Bukannya Vano sombong, atau apalah. Memang benar apaadanya kalau dirinya itu sungguh muak dengan itu semua.
Satu hal lagi, Vano itu anti dengan cewek-cewek alay, dan sok kecantikan. Apalagi suka banget caper sama dia, Vano itu suka cewek yang kalem, natural, dan sedikit manja kepadanya, emm satu lagi polos juga maybe...
Seperti Sinta Mantan kekasihnya, yang sudah meninggal 5 bulan lalu. Karena penyakit kanker yang menggerogoti mantan kekasihnya itu.
Sebelum meninggal Sinta memang sudah memutuskan Vano dua hari sebelum kepergiannya. Itu sebabnya Sinta sudah menjadi mantan kekasih Vano.
Sampai kapan pun, Vano tak akan pernah menghilangkan nama Sinta dari hatinya. Bahkan nama Sinta sudah terukir sempurna dalam hatinya paling dalam. Sebegitu cintakah Vano sama Sinta?
Devano keluar dari kemudi mobilnya, disusul 3 sahabatnya, Wawan, Andre, dan Adam. Mereka adalah teman sehidup, sejiwa, seraganya Devano. eeeaa
Adam punya sifat yang dingin, omongannya kadang nyelekit, tapi sebenarnya dia baik. Sedangkan Andre, dan Wawan punya sifat yang bertolak belakang dengan Adam.
Devano mengambil earphone dari dalam tasnya, dia menancapkan kabel pada ponselnya, dan memasangnya ditelinga. Inilah kebiasaan Vano, menyumpal telinganya dengan earphone.
Vano memasang earphone tersebut bukan tanpa sebab, Vano menghindari teriakan-teriakan para cewek-cewek yang akan merusak gendang telinganya.
Bukan hanya Vano, Wawan, Andre, dan Adam juga ikut menyumpal telinganya masing-masing dan memutar lagu hiphop bervolume full.
Vano, dan ketiga sahabatnya berjalan meninggalkan area parkiran. Tangan kiri Vano ia masukkan kedalam saku celananya, sedangkan tangan kanan sibuk memegang ponsel.
Baru saja masuk kedalam gedung sekolah, sudah banyak cewek-cewek berjejeran memenuhi pintu utama, dengan teriakan khasnya, ada yang membawa cokelat, ada yang membawa bunga, dan juga surat berwarna merah muda.
Vano berjalan santai tanpa memperdulikan para cewek-cewek yang sibuk memanggili namanya, bukan nama dirinya saja. Ada yang memanggil nama sahabatnya, Andre, Wawan, dan Adam.
Mereka berempat adalah most wanted yang cukup terkenal, bahkan setiap harinya mereka bisa saja dua sampai tiga kali bolak balik masuk BK karena ketauhan bolos pelajaran.
Tanpa sengaja Vano menabrak seseorang, hingga membuat dirinya sedikit terhuyung kebelakang. Vano segera melepas earphonenya, dan melihat siapa yang ia tabrak.
Ternyata gadis berjilbab lebar yang tengah terduduk dilantai, dengan buku-buku, dan kertas-kertas yang sudah berserakan dilantai.
Ketiga temannya ikut terkejut, dan melepaskan earphone yang melekat pada telinganya masing-masing.
"Van, lo gimana sih? Bidadari gue jatuh tuhh" Andre mendorong pelan bahu Vano dan ikut membantu mengumpulkan buku-buku.
Devano pun membungkuk, dia juga ikut mengambili buku, dan kertas. Kemudian ia berikan kepada gadis berjilbab lebar itu yang ternyata sudah berdiri dengan kepala yang menunduk, seragam gadis itu ternyata sedikit kotor.
"Aduh, bidadarinya Andre.. maafin Vano yah, dia gak fokus gegara gak sarapan pagi" ujar Andre dengan menyodorkan buku, dan kertas-kertas kepada gadis berjilbab lebar itu.
"Gak papa, bukan salah dia aja. Saya juga salah gak liat jalan" kata gadis itu dengan menundukkan kepalanya.
"Gue yang salah. Lo gausah merasa bersalah gitu sampai-sampai nundukin kepala lo. Angkat kepala lo, jangan nunduk gitu" perintah Vano kepada gadis berjilbab lebar itu
"Maaf, saya permisi" pamit gadis itu yang masih menunduk seraya berlalu dari Vano, dan teman-temannya
"Hati-hati bidadarii" teriak Andre dengan senyum yang masih mengembang
"Dia siapa sih? Kan gue udah bilang gak usah ngerasa berasa bersalah sampai nunduk gitu, tapi kenapa dia malah pergi?" Tanya Vano bingung
"Bidadari gue itu, dia emang kayak gitu. Sama cowok mesti nunduk, bukan karena dia ngerasa bersalah sama lo" jawab Andre
"Sama gue yang gantengnya sebelas duabelas sama Kai Exo aja dia gak pernah natep gue" lanjut Andre
"Derita elo itumah" sahut Wawan
Vano menyerit tak paham, "Sama cowok selalu nunduk? Jadi dia gak pernah tahu wajah cowok-cowok yang ngajak dia bicara dong?"
"Maybee.." balas Andre dengan mengangkat kedua bahunya
Vano menatap punggung gadis berjilbab lebar itu yang semakin jauh dari pandangannya, entah mengapa rasanya dia cewek yang berbeda dari yang lain.
Disaat semua cewek pada berlomba-lomba menatap dirinya, tapi cewek itu sama sekali tidak menatapnya dari cewek itu terjatuh, karena tertabrak dirinya. Malah Vano kira cewek itu merasa bersalah kepadanya hingga menundukkan kepalanya, ternyata tidak.
Seulas senyuman terbit dibibir Vano, ada apa dengan dirinya ini? Apakah Vano mulai merasakan getaran aneh lagi setelah sekian lamanya? Tapi kenapa dengan gadis berjilbab lebar itu??
Tidakk!!
Seulas senyum Vano langsung luntur, dia menggelengkan kepalanya sebelum beranjak dari tempat tersebut.
"Lah kok ditinggal" kesal Wawan
"Pak bos bngs*t" umpat Andre dengan keras
"Tinggal susul apa susahnya" ketus Adam dengan berjalan meninggalkan Andre dan Wawan
"Apasi kutub, dasar" Andre dan Wawan langsung menyusul Vano serta Adam yang terlihat sudah jauh dari pandangan mereka.
***
Jangan lupa tekan bintang yang ada dipojokan kiri bawah.
Maaciww semuaa💜💜
Salam: Istrinya Kim Taehyung😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam do'aku
SpiritualKetika do'a terus dipanjatkan dengan sebuah usaha yang ia lakukan sebisa mungkin, membuat Devano semakin yakin jika dirinya dan Aisyah suatu saat nanti akan berjodoh. Setiap malamnya Devano selalu memanjatkan do'a, menyebut nama Aisyah. Hanya Aisya...