Chapter - O6

18.9K 1.3K 153
                                    

Sudah 2 bulan lamanya sejak Gulf tinggal di mansion Mew. Hubungan mereka pun menjadi semakin baik. Setidaknya Mew sudah melunak dan tidak kasar lagi kepada Gulf.

Pagi ini Gulf memasak untuk sarapan Mew. Beberapa minggu belakangan ini memang Gulf sedang suka memasak dan melakukan hal hal yang menurutnya menyenangkan.

"Pagi Kana" ucap Mew sambil merapikan kancing bajunya

"Kana masak apa? Baunya sampai ke atas"

Mew mendatangi Gulf ke dapur. Belakangan ini juga, Mew semakin menempel pada Gulf.

"Masak nasi goreng saja phi, mmmm... Atau phi mau yang lain?"

"Tidak itu saja sudah cukup"

Mew duduk di meja makan sambil membuka ipad nya. Mengecek siapa tau ada pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Selesai memasak, Gulf langsung menaruh nasi goreng di atas meja makan dan menyiapkan makanan serta kopi untuk Mew.

"Makan dulu phi, nanti baru lanjut cek pekerjaannya" ucap Gulf sambil menyodorkan sepiring nasi goreng untuk Mew

"Iya ini phi makan, Kana juga makan"

Gulf hanya mengangguk tanda mengiyakan permintaan Mew. Setelah makan Gulf membereskan meja makan, sebenarnya Ann yang membersihkan. Tapi Gulf ikut membantu.

Melihat khun phi nya kesusahan memakai dasi Gulf terkekeh. Mafia apa yang tidak bisa memakai dasi pikir Gulf.

"Sini phi, Kana pakaikan. Sudah besar masa pakai begini saja ga bisa"

Mew hanya mengeluarkan cengirannya.

Setelah selesai menggunakan dasi Mew pun bergegas menuju ke kantor.

🌞🌻──────────────────── ༉៸྄͜

Gulf's POV

Setelah khun phi ku berangkat, aku naik dan masuk ke kamar. Bulan lalu phi mew membelikan aku sebuah handphone keluaran terbaru. Aku tahu harganya sangat mahal. Tapi kata phi mew aku tidak boleh menolak pemberiannya. Jadi terpaksa aku pakai.

Aku menscroll instagramku, melihat lihat story yang dibuat temanku.

Saat aku sedang scroll instgram, tiba tiba...

"Hoekk... Hoek.."

Aku langsung berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan seluruh isi perutku.

"Hoekkk hoekk... Mual sekali.. hoekk"

Ibu yang mendengar aku muntah muntah langsung berlari ke arah kamarku. Ibu masuk ke kamar mandi dan membantuku untuk mengeluarkan isi perutku.

"Kana... Kana kenapa nak?" ucap ibu sambil memijat tengkuk ku

"Gapapa bu, kana cum.. hoekkk.. cuma mual dan.. hoekkk... lemas"

"Astaga, apa yang kamu makan nak?"

Aku menatap ibu. Tubuhku lemas sekali dan tiba tiba pandangan ku gelap.

Gulf's POV end

🌞🌻──────────────────── ༉៸྄͜

Mew's POV

Aku sedang meeting saat Ann menelponku dan berkata bahwa Kana ku pingsan di kamar mandi setelah muntah muntah. Tentu saja aku panik. Sebentar, apa aku baru menyebut Kana milikku? Ah dia memang milikku sejak awal.

Kana yang biasanya ceria dan sehat kenapa tiba tiba sakit? Dia tidak memakan sembarang makanan dan selalu makan makanan yang sehat.

Saat sampai di rumah aku langsung berlari menuju kamar Kana. Disana sudah ada dokter yang sedang memeriksa Kana.

"Dokter bagaimana keadaan Kana? Dia sakit apa dan apa penyebabnya? Apa aku harus membawa dia ke rumah sakit paling bagus dan menyiapkan kamar vvip? Atau aku harus membangun rumah sakit khusus untuk Kana?"

Doktet, Ann, dan Podd (dia sengaja mengikutiku pulang, takut aku menabrak katanya) melihatku dengan tatapan bingung. Podd tertawa terbahak.

"Seorang Mew Suppasit Jongcheveevat bisa khawatir juga? Hahahaha lucu sekali muka paniknya" ucap Podd

Dokter yang melihat hanya menggeleng geleng kan kepalanya.

"Tuan Gulf tidak sakit apa apa" jawab dokter tersebut

"Hah? Terus kalau tidak sakit kenapa muntah muntah? Yang benar saja dokter"

"Iya tuan Gulf hanya..."

Mew's POV end

🌞🌻──────────────────── ༉៸྄͜

"Iya tuan Gulf hanya sedang hamil muda. Makanya sering mual lemas dan nanti pasti akan mengidam"

Mew membuka mulutnya tak percaya. Lalu menggelengkan kepalanya.

"HAMIL?! Dok apakah kau buta gender? Dia laki laki. Dan dia hamil? Yang benar saja" ucap Mew

"Benar tuan, Tuan Gulf adalah laki laki carrier. Yang berarti memiliki rahim di dalam kandungannya. Dan ia memang bisa mengandung. Untuk lebih lengkapnya tanyakan saja kepada dokter yang lebih berpengalaman. Tolong dijaga kandungannya ya, kehamilan pada pria lebih rentan daripada kehamilan pada wanita. Saya tuliskan resep vitaminnya ya"

"Nah ini resepnya dihabiskan ya. Saya permisi dulu"

Ann mengantar sang dokter keluar. Gulf tak terkejut, ia hanya takut. Daritadi Gulf hanya menundukkan kepalanya. Mew mengkode Podd untuk keluar, dan Podd mengkode Mew untuk tenang sebelum keluar.

Setelah Podd keluar...

"Kana, apakah kau tahu ini?" Tanya mew dengan nada dingin

Gulf semakin menundukkan kepalanya. Ia mengangguk pelan.

"K-khap. K-kana tau phi"

Mew mendekati Gulf dan duduk di sampingnya, lalu mengelus kepala Gulf.

"Kenapa Kana ga bilang ke phi hm?"

"K-kana... kana... kana takut hiks.. kana takut phi hiks..." Gulf mulai menitikkan air matanya

Mew memeluk Gulfnya dan mengelus punggungnya.

"Heyy, takut kenapa hm? Coba kana jelaskan kenapa Kana takut?"

"Kana gamau ditinggal hiks... Kana sayang phi, sayang ibu... Gamau pergi huaaaaa....."

Mew yang tadinya panik menjadi tertawa mendengar jawaban Gulf. Wajah Gulf saat ini menurutnya lucu.

"Astaga ga akan ada yang suruh Kana pergi. Ga akan ada juga yang mau meninggalkan Kana. Jangan khawatir, phi akan tanggung jawab" ucap Mew sambil tersenyum

"Benarkah phi? Phi ga akan pergi? Phi sayang baby?" Balas Gulf polos

Mew menganggukan kepalanya

"Phi sayang baby, sayang papa nya baby juga"

Wajah Gulf menjadi memerah. Lalu tersenyum dan loncat ke pelukan khun phi nya.

"aaaaaaa terimakasih Khun Phi. Kana sayang phi sangat"

Mew membalas pelukan Gulf lalu tersenyum.

"Phi rak nong na khap"

🌞🌻──────────────────── ༉៸྄͜

Hai, sesuai janji gue hari ini gua update padahal gue lagi ulangan. Pinter kan gue😭👍🏻

Oiya buat next chapter rencana gue mau bikin part nc🌚 Sarannya ntar aja atau bikin nih. Jangan lupa vote dan komen wankawan

We're Forever [MewGulf 21+] • EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang