jealous

310 31 2
                                    

*BRAK*
suara pintu dibuka dengan kasar membuat bright terlonjak kaget dari kursi belajar yang tengah didudukinya, matanya menatap pada daun pintu yang kini terbuka lebar menampilkan pria manis bergigi kelinci berdiri di ambang pintu yang sedang menatap nyalang ke arahnya.

Pria bergigi kelinci itu menghampiri bright dengan tergesa sambil menghentak-hentakan langkahnya pada lantai kramik kamar milik bright

*tega sekali kau meninggalkan aku??* katanya dengan nada yang sangat ketus

*aku lelah, Jadi aku pulang lebih dulu* kata bright asal, lalu kembali memfokuskan dirinya pada buku yang sedang dia baca beberapa saat lalu

*tapi bukan kah kau bisa mengirimi ku pesan lebih dulu, kau meninggalkan aku tanpa mengabariku. Mengesalkan* Si manis dengan gigi kelinci itu masih melayangkan protesnya pada kekasih yang sekaligus sahabatnya sejak kanak-kanak itu

*aku lupa, maap* bright kembali menjawab dengan acuh.

Metawin yang melihat itu merasa aneh pada laki-laki tampan di hadapannya ini, pasalnya bright tidak pernah seperti ini kecuali dia sedang tidak dalam mood yang baik. Dan yah metawin pikir bright saat ini sedang dalam mood yang buruk jadi metawin berniat untuk berhenti protes dan memaafkan kekasihnya itu saja kali ini

*baiklah, lain kali kabari aku kalo kau akan pulang lebih dulu. Aku tadi menunggumu lamaaaaaa sekali, kuhubungi pun kau tidak mengangkatnya bahkan pesanku saja kau tidak membalasnya* metawin mengatakannya dengan nada yang di buat se-dramatis mungkin

*ponsel ku mati* telunjuk bright mengarah pada nakas yang menunjukan tempat dimana bright mencarger ponselnya

*aku juga mencari mu ke sekeliling sekolah tadi, kalo saja pak ujang tidak memberi tau ku, sepertinya aku masih akan ada disekolah sekarang mencarimu*

*yah maapkan aku* kembali bright menjawab sekenanya saja

*kau tau bright tadi siwi melakukan hal bodoh sekali, dia kalah bertaruh dan mendapat hukuman dan anak-anak lain menyuruhnya untuk berjoget di tengah kantin haha* metawin mulai bercerita tentang apa yang terjadi hari ini pada bright namun bright terlihat sangat tidak tertarik untuk mendengarkan celotehan si manis, namun metawin tidak perduli dengan reaksi bright dan tetap melanjutkan ceritanya tentang kesialan yang menimpa teman temannya karna kalah bertaruh *dan, lalu luke mendapatkan hukuman ...* ucapan si manis terpotong kala bright bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan metawin yang tampak bingung *kau mau kemana?* tanya nya penasaran

*kebawah, makan.*

*ikutttttt* metawin menyahut dengan ceria dan mengekor bright turun ke bawah
.
.
.
.
Selama makan baik bright maupun metawin tak ada yang mengeluarkan suaranya, Metawin enggan mengeluarkan suara takut takut bright merasa terganggu karna seperti nya hari ini moodnya memang benar benar sangat buruk.

Bright membawa piring kotornya kewestafel dan mulai mencucinya metawin menatap punggung laki laki tampan itu yang sedang membersihkan peralatan makan yang baru saja ia gunakan dengan diam,

Setelah selesai bright kembali berjalan kearah kamarnya tanpa mengatakan ataupun melirik metawin barang sedetik saja, hal itu membuat metawin menghela nafas panjang menghilangkan 10tahun waktu hidupnya (mitos) metawin melakukan hal yang sama dan menyusul bright kembali ke kamarnya,

Saat memasuki kamar bright, metawin tak melihat laki laki itu di mana pun, sampai dia mencoba mencarinya kebalkon dan yah ternyata sang kekasih tengah menikmati menghisap sebatang nikotin dengan asap yang mengepul keluar dari mulutnya, metawin yang tak menyukai asap rokok pun tak berani menghampiri bright

*bright* panggil metawin lirik, yg mana membuat si laki laki tampan mengalihkan pandangannya kearah metawin
*hmm* jawabnya
*sebaiknya aku pulang saja, kalo begitu aku pergi dulu* setelah mengataknnya metawin berbalik berjalan ke dalam kamar bright berniat mengambil ranselnya dan pulang. Merasa tak enak pula di acuhkan oleh bright. Namun saat langkahnya hampir mendekati kasur bright yang mana ranselnya berada, langkahnya mendadak berhenti tanganya ditahan oleh bright membuat metawin Secara otomatis memalingkang wajahnya kearah bright, dengan gerakan cepat bright menarik metawin dan membawanya pada dekapan hangat, bright melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi gembil metawin lalu menubrukan bibir sintalnya dengan bibir penuh milik metawin, membuat si manis membulatkan matanya karna terkejut

*aku tidak suka ada yang dekat dengan mu* kata bright setelah dia melepaskan ciumannya *aku tidak suka orang lain menyentuh mu* lanjutnya lagi *aku melihat luke mencium pipimu, aku tidak suka. Aku merasa marah* bright menundukkan wajahnya sesaat setelah dia menyelesaikan kalimat terakhir nya.

Metawin yang terlihat masih mencerna apa yang baru saja dia dengar dari mulut bright hanya diam mematung sambil mengerjap ngerjapkan matanya lucu, dan saat dia sudah memproses semua ucapan bright dia tertawa terbahak

*hahaha bright apa kau sedang cemburu saat ini* goda metawin yg membuat bright makin menundukn wajahnya, malu. *astaga jadi kau bersikap seperti itu karna kau cemburu* metawin mengangkat wajah bright sejajar dengan nya lalu mengecup bibir bright singkat membuat kedua pipi bright memerah.

Bright hanya mengangguk ngangukan kepalanya tak sanggup untuk menjawab pertanyaan metawin
*luke malakukanya itu karna mendapatkan hukuman karna dia juga kalah bertaruh dari anak anak lain, mereka menyuruh nya untuk mencium orang di sebel nya dan yah itulah yang terjadi, tak ada apa apa diantara kami*

*aku tetap tidak menyukainya, win* rajuk bright

*maafkan aku* metawin kembali memeluk tubuh bright yang mana di balas dengan sangat erat oleh laki laki tampan itu

*berjanjilah kau takan melakukan nya lagi*

*aku berjanji, bright*
.
.

Brightwin One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang