Ini hari pertama metawin kerja part time di kedai kopi yang di rekomendasi kan teman nya, dia sedang libur kuliah jadi dia pikir untuk mengisi waktu kosongnya sebaiknya dia mencari pekerjaan, lumayan juga kan untuk menambah uang jajan, hehehe.Selain metawin ada satu orang lagi ternyata pekerja part time lain yaitu bright tapi dia sudah lebih dulu bekerja di cafe ini, katanya sudah hampir 1 setengah bulan bekerja dan dia sudah cukup mahir membuat berbagai varian kopi, mulai dari cafe latte, espresso, capuccino, americano hampir semuanya sudah dia kuasai.
Jadi pemilik cafe menyuruh bright untuk mengajarkan win cara membuat menyajikan kopi yang enak dan aesthetic tentunya.
.
.
.
Ini sudah 2 minggu sejak metawin bekerja part time di cafe dan hubungannya dengan bright semakin dekat, yah mereka menjadi sangat akrab sejak hari pertama, bahkan bright juga sering mengantrakan win pulang jika kebetulan mereka ada di ship kerja yang sama, atau bahkan kadang walaupun mereka ada di jam kerja berbeda bright akan menyempatkan waktunya untuk menjemput win, Entahlah ada hubungan apa di antara mereka.
.
.
.
.
.
Hari ini jadwal libur win bekerja di cafe, dan sejak pagi bright terus menerus mengiriminya pesan katanya dia sangat bosan karna win tidak datang bekerja, dan dia terus mengatakan kenapa jadwal libur mereka tidak sama. Ah astaga kenapa bright menjadi sangat cerewet akhir akhir ini, yah win pikir bright itu tipe orang yang tidak terlalu banyak bicara pas awal kali mereka berkenalan, saat itu bright hanya memperkenalkan dirinya secara singkat jelas dan padat jadi win agak kaget mengetahui sisi lain dari bright yang ternyata dia sangat clingy. Hal itu cukup menggemaskan sebenarnya bagi metawin dia terkekeh mengingat hal ituMetawin sedang bersantai di depan televisi sore hari itu, entahlah acara apa yang sedang dia tonton di layar kaca di hadapanya. Telepon genggam yang dia abaikan telungkap di samping tubuhnya bergetar menandakan ada pesan masuk disana, win meraih nya dan membuka kunci layar henpon nya pesan itu dari bright, yah siapa lagi yang mengganggu win seharian ini pikirnya, tanpa banyak berpikir win membaca pesan bright dan sedikit mengerutkan keningnya -dia ada di daerah rumahnya- molonognya pada diri sendiri, lalu win mengetikan pesan balasan lalu kembali meletakan benda pipih itu di samping tubuhnya.
17.09 sore hari
Sekitar setengah jam sejam pesan balasan yang di kirimkan win pada bri tidak ada lagi pesan balasan dari lelaki itu hingga suara telepon nya berbunyi nyaring rington panggilan masuk berbunyi ddisana
BRIGHT
Nama bright terpampang di layar telepon milik win, tanpa banyak berpikir dia mengangkat panggilan itu
'ya bright'
'win aku di depan rumah kamu, bisa keluar sebentar?'
setelah mendengar itu metawin langsung berlari keluar rumahnya untuk menemui bright, Metawin tergesa gesa membuka pintu gerbang rumahnya disana dia langsung menemukan bright sedang duduk di atas motor retro klasiknya
'Hai' sapa win pada bright, senyumnya sangat cerah, bright balas tersenyum dia sangat merindukan senyuman itu hari ini, aah manisnya.
Bright menyorkan kantung plastik putih ke hadapan win, meski bingung win tetap menerima nya.
'ini apa?' tanya nya bingung
'bukan apa apa, ya udah aku balik yah' kata bright
'loh gak mau mampir dulu?' tawar win, agak kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
Brightwin One Shoot
Short StoryHanya sepenggal kisah manis dari penulis amatir tentang si lelaki gigi kelinci win metawin dan si kakak ganteng bright vachirawit Happy reading 💚💚💚