keran air

419 35 0
                                    

Nada dering suara handphone bright berbunyi cukup keras mengusik si pemilik yang masih betah memejamkan matanya menejalajah alam bawah sadar di atas kasur empuknya.

Bright meraba nakas disebelah samping tempat tidurnya guna mengambil handphone yang terus - menerus berbunyi, saat bright sudah menggenggam apa yang di carinya lantas dia melihat nama si pemanggil di layar telepon genggamnya tertera nama

'SUGAR💞'

yang tercetak di layar kaca itu sambil jari nya menyentuh tombol hijau pada layar untuk mengangkat panggilan telepon masuk itu

'Ya win?' tanyanya sesaat setelah bright menggeser tombol hijau dan mendekatkan si ponsel pada daun telinga nya

'P'bai apa yang harus aku lakukan, keran ku mati dan aku harus ke kampus aku memiliki kelas pagi hari ini' jawab si manis dengan satu tarikan nafas saat mendengar sapaan dari bright.

Bright yg mendengar rentetan kalimat keluhan dari kekasihnya lantas menarik nafas panjang dia pikir ada hal genting apa sampai - sampai si kekasih manis ini harus menelponnya pagi - pagi sekali seperti ini

'Kalo begitu datang saja kemari, aku rasa keran dikost ku tidak bermasalah, win' jawab si sabar malas.

'Waktu yg di butuhkan dari tempatku ke tempat mu itu sekitar 15 menit dan waktu yang harus di tempuh dari kost mu ke kampus sekitar 20 menit itu pun jika tidak macet, dan jika macet akan lebih lama lagi aku akan terlambat saat ke kampus nanti' jawab si manis cepat menanggapi kalo solusi yang bright berikan sangat tidak efektif.

'Kalo begitu tidak usah mandi cuci saja wajahmu dan gosok gigi mu' kata bright kembali menyarankan alternatif lain

'Bagaimana bisa aku tidak mandi, ayolah aku tidak sejorok itu dan itu akan membuat badanku tidak nyaman nantinya' si manis kembali menjawab dengan penolakan dari saran yang bright berikan

'Kalo begitu tunggu sampai air kerannya berfungsi lagi' bright menyarankan kembali

'Aku tidak tahu kapan keran itu akan mengeluarkan air, dan aku hanya punya 45 menit lagi sampai kelasku di mulai' lagi - lagi si manis menolak saran bright.

Sesaat bright terlihat seperti orang linglung, bagaimana tidak, dia baru saja bangun nyawanya belum sepenuhnya terkumpul tetapi kekasih manisnya itu sudah membuat bright harus berpikir keras mencari jalan keluar agar si manis bisa sampai di kampus tepat waktu dan tentu saja di harus MANDI sebelum menghadiri kelas paginya itu.

Ini bukan masalah bright tapi dia yang harus di buat pusing untuk hal sepele seperti ini.

'P'bai apa kau masih disana?' win kembali membuka mulutnya setelah tidak mendapat jawaban dari bright setelah perkataannya beberapa saat lalu

'Yah win, aku sedang memikirkan solusi yang tepat untuk mu tapi aku rasa aku tidak menemukannya, hal yang bisa kau lakukan sekarang jika kau tidak ingin terlambat menghadiri kelas pagimu kau hanya harus mencuci wajahmu dan bersiap - siap pergi ke kampus, kurasa itu adalah solusi yang tepat untuk mu saat ini' kata bright panjang lebar, terdengar helaan nafas di sebrang panggilan sana tanda bahwa metawin sedang menarik nafasnya panjang dan mau tidak mau dia harus menerima saran yang bright berikan.

'Kurasa aku memang harus melakukannya' suara win terdengar sangat tidak bersangat saat mengatakan hal itu 'baiklah aku akan mencuci wajahku dulu sekarang dan bersiap pergi ke kampus' sambungnya lagi.

Bright menghela nafas lega akhrinya si manis menerima sarannya dan bright berpikir dia akan melanjutkan tidurnya lagi setelah tadi terganggu dengan keluhan metawin yang dimana keran air nya tidak berfungsi dan dia tidak bisa mandi.

'Baiklah, cepat cuci wajahmu dan cepat pergi ke kampus atau kau akan terlambat, kabarin aku jika kamu sudah sampai di kampus'

'Hmmm okayy' metawin menjawab singkat.

suara si manis masih terdengar tidak bersemangat, tapi bright tidak ingin ambil pusing karna pasti mood kekasihnya itu akan segera membaik dan dia akan kembali pada mode cerianya, si manis mematikan sambungan telepon yg berlangsung kurang lebih 15 menit itu, bright menaruh telepon genggamnya kembali ke nakas samping tempat tidurnya lalu mulai menarik selimut tebalnya sampai ke bawah dagu nya menutupi semua bagian tubuhnya.

Ketika bright baru saja akan memejamkan matanya, telepon genggamnya nya kembali berdering, dengan enggan bright ambil kembali benda pipih itu dan yah tentu saja nama si manis yang terpampang di layar dengan berat hati bright menggeser tombol hijau pada layar handphone dan menempelkan si benda pipih itu pada daun telinga nya

'P'BAI KERAN NYA SUDAH BERFUNGSI LAGI'.



#ini sebenenya masalah gue pagi ini, gue kesiangan mau berangkat kerja dan apesnya keran di rumah ga keluar airnya akhirnya gue cuma cuci muka dan langsung ngacir ke tempat kerja.

Maap kalo alurnya berantakan 😂

Brightwin One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang