Rasanya menyimpan rahasia Doyoung saja sudah cukup berat untuk Hyunsuk, dan sekarang dia harus menyimpan rahasia bahwa Asahi adalah seorang indigo. Apa sekolah mereka ini sebenarnya sekolah untuk orang orang berkekuatan khusus?
"Yeah aku bisa melihat hantu sejak berumur 5 tahun. Awalnya menyeramkan, aku sampai demam hebat. Tapi lama kelamaan biasa saja." Asahi menjelaskan cerita hidupnya sebagai seorang indigo.
Hyunsuk dan Asahi tengah menghabiskan waktu berdua di ruangan osis. Sebagai ketua osis, Hyunsuk mendapatkan akses mudah untuk menggunakan ruangan itu. Keduanya memilih bolos karena merasa percakapan mengenai Yedam cukup penting.
"Hyung, dibelakangmu sedang ada wanita. Dia berbaju put-"
Belum selesai deskripsi Asahi, Hyunsuk yang memang dikenal penakut berteriak menghentikannya.
"Cukup, jangan diteruskan. Aku ingin tidur nyenyak malam ini." Ucapnya. Bulu-bulu kuduk Hyunsuk sudah berdiri sejak Asahi menceritakan makhluk-makhluk yang dia lihat.
"Jadi, kenapa Bang Yedam?" Hyunsuk bertanya to the point, tak ingin lagi basa basi.
"Selain melihat hantu, aku juga bisa melihat semacam aura, aku tidak tau sebutannya, itu seperti cahaya yg keluar dari tubuh seseorang. Ketika seseorang sudah mati maka auranya berubah warna."
Hyunsuk mengangguk-angguk tanda mengerti.
"Bang Yedam tidak memiliki aura apapun. Dia tidak memiliki cahaya seperti orang hidup dan tidak juga memiliki cahaya seperti orang yang sudah meninggal."
Hyunsuk memijat pelan kepalanya. Oh Tuhan, kenapa dia harus dikelilingi orang orang aneh. Doyoung yang bisa melihat kematian, Asahi yang bisa melihat hantu, dan sekarang Yedam yang tidak jelas auranya.
"Sebenarnya selama ini aku juga berusaha untuk mencari tau tentang Yedam. Aku sengaja mendekatinya, berusaha berbicara berdua di kesempatan apapun." Suara Asahi kembali menggema diruangan osis.
"Hasilnya nihil. Dia seperti menutup diri, tidak mau menceritakan apapun. Kehidupannya terlihat normal-normal saja."
Selesai berbicara, Asahi mengeluarkan suara "puh" pelan, tanda dia frustasi.
Pantaslah selama ini Asahi selalu mendekati Yedam. Bahkan duduk berdua hingga rumor kalau Asahi menyukai Yedam menyebar kemana-mana. Ternyata ini alasannya.
Hyunsuk terdiam sejenak. Matanya terpejam dengan kedua tangan menopang kepala. Lalu dia membuka matanya, menatap lurus seakan-akan dia bisa melihat masa depan.
"Kalau begitu, kita harus menyelidiki Yedam." Kata Hyunsuk optimis.
Asahi menyahut dengan anggukannya yg penuh semangat. Dia bahkan mengepalkan tangan tanda Semangat.
Maka segeralah terbentuk persekutuan mencari tau siapa sebenarnya Bang Yedam. Dengan ketua Hyunsuk dan anggota Asahi. Kim Doyoung? Menurut Hyunsuk, Doyoung hanya akan menyusahkan saja, anak itu pikiranku terlalu dangkal-ralat- maksudnya terlalu polos.
Rapat kecil dadakan dengan bahan diskusi Yedam itu berakhir. Hyunsuk dan Asahi melangkah keluar dari ruangan. Tepat beberapa langkah Asahi akan keluar, Hyunsuk mencegatnya.
"Bagaimana dengan Doyoung? Apa auranya?"
Asahi terdiam sejenak. Dia menelan ludahnya sebelum berbicara.
"Auranya sangat gelap, bahkan lebih gelap daripada orang-orang yang sudah meninggal. Dia sungguh menakutkan."
Hyunsuk terdiam sejenak. Ingatannya kembali ke kejadian setahun yang lalu ketika dia melihat makhluk besar bersayap hitam itu pertama kali. Pria dengan pakaian serba hitam yang memberinya tugas amat penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloves - DODAM
FantasyDoyoung dapat melihat kematian seseorang ketika telapak tangannya menyentuh orang tersebut. Namun hidupnya yang sudah mengenaskan itu harus lebih mengenaskan lagi karena dia bertemu anomali dalam bentuk Bang Yedam. "Apa kamu tidak akan menemui sang...