Dan kejadian aneh terus terjadi setiap kali Doyoung bersama Yedam. Gambaran-gambaran kematian orang terus hadir di kepalanya tanpa dia menyentuh siapapun. Setiap kali dia menghabiskan waktu bersama Yedam, kepalanya mendadak pening seperti ada jutaan liter gelombang informasi memaksa masuk ke kepalanya.
"Kepalamu pusing lagi?" Yedam bertanya dengan nada khawatir melihat Doyoung kembali memegang kepalanya.
Doyoung menggeleng dan berusaha tersenyum meski rasa sakit di kepalanya semakin menyiksa. Ini adalah hari sabtu, Yedam dan Doyoung sedang ada di taman perpustakaan kota. Beberapa minggu terakhir, sabtu dan minggu terasa lebih istimewa bagi Doyoung. Dia akan menghabiskan waktu bersama Yedam, kadang mengunjungi tempat wisata di kotanya, kadang hanya duduk di cafe sambil mengerjakan beberapa tugas, atau kadang mereka hanya duduk didepan rumah Doyoung dan bertukar cerita.
"Doyoung, coba kau lihat ilustrasi ini." Yedam menyodorkan satu buku tebal bertuliskan ensiklopedia jamur pada Doyoung. Mereka memang sedang mempelajari jamur untuk ulangan di hari senin.
"Tunggu sebentar." Doyoung memejamkan matanya.
Bayangan kematian kembali datang, kecelakaan beruntun tepat di depan perpustakaan tempat Doyoung dan Yedam berada. Satu mobil truck, beberapa mobil sedan, dan satu bus sekolah berisi anak anak dari sekolah dasar yang sedang berwisata. Dan salah satu sedan itu akan berputar menabrak pagar taman perpustakan.
"Hyung, kita harus menjauh dari sini."
Tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, Doyoung menarik Yedam pergi dari sana. Bayangan kematian itu terlalu menakutkan dan Doyoung tidak mau Yedam melihat kejadian mengenaskan itu.
"Kenapa?" Tanya Yedam.
Doyoung hanya memandang Yedam sekilas, menyalurkan ketenangan dari kedua bola matanya dan kembali menarik Yedam masuk ke dalam perpustakaan kota. Tepat mereka sampai di pintu masuk, suara klakson nyaring terdengar. Yedam memalingkan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.
"Hyung, jangan lihat kebelakang, hanya lihat mataku." Doyoung menahan kepala Yedam dan menutup kedua telinga Yedam.
Sungguh, kecelakaan yang terjadi di depan sana sangat mengerikan. Akan ada mayat bergelimpangan. Anak anak kecil dengan topi kuning yang lucu berteriak dan menangis ketakutan, bus yang mereka tumpangi akan terguling ke kiri. Bisa kalian membayangkan apa yang dilihat Doyoung? Mengerikan.
Suara suara klakson masih terdengar, teriakan teriakan terkejut juga beberapa teriakan meminta tolong yang pilu. Serta suara tangis yang sangat pelan namun menyakitkan. Suara anak anak kecil yang terkurung di dalam bus mereka yang terbalik, menangis meminta tolong dengan kondisi luka.
Semua yang di lihat Doyoung sebelumnya benar benar terjadi disana.
"Doyoung, apa yang terjadi?"
"Ada kecelakaan besar yang mengenaskan, dan aku tidak mau kau melihatnya, jadi sekarang hanya tatap aku." Kata Doyoung lagi.
"Aku mendengar suara tangis anak kecil, kita harus menolongnya."
Tentu saja jiwa kemanusiaan Yedam yang sangat tinggi akan membuat Yedam bertindak. Yedam berusaha memalingkan wajahnya, namun tangan Doyoung terlalu kuat menahan kepalanya untuk tetap menatap Doyoung.
Di belakang kepala Yedam, mobil mobil ambulans mulai berdatangan, polisi juga turut hadir. Beberapa korban yang tergeletak di aspal mulai diangkat, beberapa masih selamat dan hanya cidera kecil, beberapa lagi tak bisa diselamatkan, terbentur terlalu keras. Namun, semua kengerian ini belum berakhir, Doyoung sudah melihatnya tadi. bus yang terguling ke samping, anak-anak yang menangis karena terperangkap disana akan hangus terbakar. Bus itu akan segera meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloves - DODAM
FantasyDoyoung dapat melihat kematian seseorang ketika telapak tangannya menyentuh orang tersebut. Namun hidupnya yang sudah mengenaskan itu harus lebih mengenaskan lagi karena dia bertemu anomali dalam bentuk Bang Yedam. "Apa kamu tidak akan menemui sang...