Sebelum membaca jangan lupa di vote dan comment yaa:*
.
.
.
.
.Hari kini sudah pagi dan waktu sudah menunjukkan pukul 09.56 pagi. Tapi, dua makhluk yang berada dalam gulungan selimut itu tak kunjung bangun. Bahkan tirai yang sudah di buka oleh ibu Vaye tidak membuat dua makhluk tersebut terbangun. Kebo.
Dringggg!
Dua makhluk yang sedang tertidur nyenyak kini harus terganggu dengan suara dering ponsel yang entah milik siapa.
Zena membuka matanya saat suara itu semakin mengganggu acara tidurnya, " Ngh, siapa sih? " Zena melirik ponsel Vaye yang berada di atas nakas tepat di samping nya.
Zena mengambil ponsel milik Vaye dan melempar nya tepat di wajah Vaye yang masih tertidur. Sontak membuat empunya terlonjak kaget karena ada sesuatu yang menghantam wajahnya.
Vaye langsung melirik Zena tajam. " Berisik, tuh angkat dulu " ketus Zena tanpa memperdulikan lirikan tajam Vaye dan memutuskan untuk melanjutkan acara tidurnya.
Langsung saja Vaye angkat tanpa melihat nama seseorang yang menelpon nya ini, " Halo? "
" Selamat pagi, Vaye "
Vaye yang mengenal suara ini langsung memelotkan kedua bola matanya. Ia langsung melihat nama panggilan yang sedang menelpon nya ini, " Sialan, Harusnya gue liat dulu siapa yang telpon "
" Apaan? "
" Setidaknya balas dulu sapaan ku tadi "
" Pagi " ucap Vaye tidak niat.
" Apa kamu ada waktu hari ini? "
" Sibuk "
" Kalau begitu nanti jam 11 siang kamu datang ke rumahku ya, nanti aku akan kirim alamat nya "
Alis Vaye berkedut kesal, " kan gue bilang gue sibuk "
" Sibuk menghabiskan waktu di atas kasur sambil berguling-guling? Dan kau bilang itu sibuk? Tidak. Kau harus datang nanti kalau tidak aku yang akan menyeretmu untuk datang kesini "
" Kan gue bilang kalau gue-- "
Tut-- Tut--
Sambungan diputus secara sepihak oleh Evan. " Setan " maki Vaye.
Vaye melirik Zena yang sudah kembali ke alam mimpinya yang sempat terganggu, " Gue tinggal nanti ngamuk kalau gue bangunin ngamuk juga tapi kalau di tungguin sampai bangun gue yakin nih anak bangun nya sore "
Di hari Sabtu ini, Zena memang sering menghabiskan waktunya untuk tidur. Sudah seperti berhibernasi saja.
" Gue tinggal ajalah, nanti tinggal gue kabarin aja " Vaye bermonolog.
Vaye melirik jam beker yang ada di atas nakas, 10.03 pagi. Masih ada sisa waktu satu jam. Tapi Vaye memilih untuk bersiap-siap dari sekarang karena ia yakin kalau tidak segera bersiap-siap ia malah leha-leha terlebih dahulu.
Selesai mandi dan melakukan acara skincare routine nya Vaye memilih pakaian yang akan ia kenakan. " Hot pants, tanktop hitam, jaket denim " gumam Vaye sambil mengeluarkan pakaian yang akan ia gunakan dari dalam lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Broken Heart
RomanceRate : T / M Vaye Cyzarine atau lebih sering dipanggil dengan nama Vaye harus meninggalkan orang yang dicintai nya bersama anak yang sedang ia kandung. Hatinya hancur berkeping-keping saat mengetahui kalau Evan, pujaan hatinya hanya mempermainkan p...