Belajar 2

7 4 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa di vote dan comment yaa:*

.
.
.
.
.

Kini Evan dan Vaye sedang berada di halaman belakang. Vaye menatap sekeliling nya. Bahkan halaman nya saja sangat luas. Orang kaya memang beda ya.

" Jadi? " Vaye menatap Evan untuk meminta penjelasan.

" Sikap, sikap mu harus sedikit di ubah. Tidak. Benar-benar harus di ubah " jelas Evan.

" Lo gak bisa ngerubah sikap seseorang seenaknya, lo pikir lo itu siapa? " tuding Vaye.

" Aku? Aku Evan Reynard dan aku bisa melakukan apapun yang aku mau tanpa dibantah, asal kamu tau wajahmu yang indah itu sangat tidak cocok dengan sikapmu yang terlalu bar bar "

Gigi Vaye bergemelatuk, " Lo-- "

" Aku tidak menerima penolakan Vaye Cyzarine " Evan menatap Vaye tajam.

Yang ditatap hanya bisa mengepalkan tangan nya lantaran menahan emosi. " Jadi, disini kita akan bermain sedikit permainan seperti drama tapi dalam permainan ini anggap saja aku yang sedang mengobrol denganmu, kau bisa memainkan nya seperti kehidupan sehari-hari mu " Evan menjelaskan pembelajaran kedua nya.

" Ya " celetuk Vaye singkat.

" Baiklah ayo kita mulai ".  " Selamat pagi, Vaye "

" Pagi " sahut Vaye malas.

" Saat ada seseorang sedang menyapa kau harus membalasnya dengan sedikit ceria jangan terlihat suram seperti itu kalau misalnya kau sedang ada masalah atau sedih kau bisa menutupi nya supaya tidak membuat lawan bicaramu khawatir " ceramah Evan.

" Hmm "

" Hahh, seperti nya ini akan sulit bagaimana kalau aku akan memberikan mu pertanyaan saja? " Evan benar-benar bingung dengan sikap abstrak Vaye ini. Tadi saat di meja makan aura anggun nya itu sangat kentara sekali, seperti seolah-olah dirinya itu adalah ratu dari kerjaan yang terhormat.

Alasan Evan tertarik pada Vaye, karena ia yakin di dalam diri Vaye ada sesuatu yang sangat unik dan dapat mengejutkan dirinya.

" Sebelum bertanya aku ingin kamu melihat video lucu terlebih dahulu " Evan merogoh saku nya dan mengambil ponselnya.

Jari-jari nya yang kokoh bergerak dengan lunch di layar ponsel tersebut. " Nih kamu tonton " Evan menyodorkan ponselnya pada Vaye.

Vaye mengambilnya dengan malas dan mulai menonton video lucu yang dipilihkan oleh Evan. Ia bingung sekali untuk apa dirinya menonton video lucu?

Vaye menutup mulutnya menggunakan sebelah tangan nya yang bebas. Badan nya kini bergetar lantaran menahan tawa.

" HAHAHAHAHAHAHA " tawa Vaye langsung meledak karena dirinya sudah tidak bisa menahan tawanya lagi. Video itu benar-benar lucu sampai membuat Vaye sakit perut.

Evan terperangah melihat Vaye tertawa. Karena setiap bersama Evan pasti bocah itu selalu memasang wajah jutek juga ucapan nya yang sangat pedas melebihi ucapan tetangga.

Evan berdehem, " Cara tertawa mu tidak anggun sekali " komentar Evan.

" Orang ketawa pun juga dinilai? Orang ketawa gak bisa di atur bodoh itu sudah jadi naluri mereka masing-masing " Vaye menatap Evan tidak percaya. Yang benar saja saat dia tertawa harus terlihat anggun. Bukan haha Vaye sekali.

Evan tidak mengidahkan protesan dari Vaye. " Saat kamu tertawa sebisa mungkin suara tawa mu itu jangan terlalu kencang dan tertawalah dengan lembut, lalu saat tertawa jangan membuka mulutmu lebar-lebar sebisa mungkin saat kamu sedang tertawa tutup mulutmu dengan satu tangan "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang