16

505 62 12
                                    

AUTHOR POV

Jaehyun hanya berdiam diri di kamar, ia benar benar merasa pusing, badannya pun panas. Entah apa yang membuatnya sakit, tapi ini sangat merepotkan.

Jaehyun berniat untuk mengambil minummya, namun ia malah mendengar teriakan Yeri.

"AAAAAAAAAAAAAA."

Jaehyun benar benar terkejut, ia berlari ke arah suara itu berasal. Yang ia temukan adalah Yeri yang tergeletak juga Lisa, Joy dan Rose yang panik.

"Ini ada apa? Astaga, Yeri kenapa?" Jaehyun membantu mengangkat Yeri ke kasur yang berada di kamar itu.

"Tadi dia kayak bengong ngeliatin cermin, terus dia teriak abis itu pingsan.." Balas Lisa.

Tak lama, Jennie, Seulgi dan Taehyung datang. "Ini ada apa ya?" Tanya Seulgi.

"Loh, Yeri kenapa?" Sambung Seulgi. Mereka menghampiri Yeri, bisa dilihat dengan jelas wajah pucat Yeri, keringat dingin mengalir pada wajahnya.

"Bentar-bentar, ini kenapa ya? Yeri kecapean atau gimana?" Tanya Taehyung.

"Jadi awalnya dia lagi liatin cermin, terus dia tiba tiba bengong gitu, eh pas kita panggil dia malah teriak terus pingsan." Jelas Joy.

"Lagi-lagi perkara cermin, sebenernya ada apa sih? bikin bingung aja." Kesal Seulgi.

Sementara Jennie hanya memandang ke arah cermin, tidak ada yang terjadi. Cermin itu juga tidak berubah. "Yang di liat Yeri tuh apa sih?" Gumam Jennie.

•••••

"Gua nemu! Ini nih coba di nyalain." Ucap Wendy.

"Aduh, hati-hati ya. Takut nanti kayak tadi lagi, malah nyelakain." Ucap Irene. Ia khawatir tombol itu bukan untuk menyalakan lampu.

"Udah tenang aja, gua yakin ini buat nyalain lampunya kok." Wendy menyangkal. Jelas-jelas itu tombol untuk menyalakan lampu, tetapi Irene masih saja curiga.

"Yaudah, gua coba nih ya." Suho bersiap, sebenarnya ia juga ragu.

*Clack.

"Nahkan! Ini emang tombol buat nyalain lampu." Ucap Wendy yang hanya di balas anggukan oleh Irene.

"Ini ruangan apa ya? Berdebu banget ini, terus juga kayaknya minim oksigen, apalagi ini ruangan yang ga kena cahaya." Ucap Suho.

Irene melihat sekitarnya, "Iya sih bener, tapi ini ruangannya agak aneh ya? Buat apa juga ada ruang bawah tanah kayak gini."

Wendy melangkahkan kaki nya sambil melirik kanan kiri. "Cari petunjuk dulu yuk? Siapa tau disini ada yang aneh."

"Udah ada ruangan tertutup di bawah aja udah aneh banget, Wen." Ucap Irene.

"Iya, bener sih.."

"Disini banyak buku ya? Berdebu banget lagi." Ucap Suho. Ia yakin buku ini telah ada sedari lama, memang penataan buku nya sangat rapi, tetapi itu tidak bisa menutupi betapa usangnya buku itu.

"Kayaknya tempat ini salah satu tempat yang ga kerawat deh." Balas Irene.

Wendy mengangguk setuju. Namun, seketika Wendy memikirkan satu hal gila. "Kira-kira magic book nya ada disini ga ya?" Ucap Wendy dengan wajah polosnya.

Suho dan Irene sedikit tersentak. Mereka menatap Wendy dengan mata yang terbelalak. Lalu Irene tersenyum lebar, "Iya! Iya!!! Itu dia, magic book!"

•••••

Disisi lain, ada Mark, Minhyun dan Sungjae yang juga menemukan jalan untuk pergi ke bawah tanah. Mereka sedang menelusuri tangga untuk pergi ke bawah. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka telah sampai di tempat yang penuh dengan cermin.

"Mengerikan."

Mulai dari cermin yang kecil sampai cermin yang besar, mereka semua terpajang di setiap dinding yang ada. Cermin itu tampak normal, tapi jika harus memikirkan untuk apa ada cermin di tempat seperti ini rasanya sedikit mengerikan.

"Kita mau tetep jalan kesana? Kalian berani?" Tanya Minhyun.

"Berani aja, lagian ini kan cuma cermin." Balas Sungjae. Minhyun menggelengkan kepalanya, menurutnya cermin disini sangat aneh.

"Iya, memang ini hanya cermin, tapi kayaknya agak bahaya? Paling bagus kita balik lagi aja terus kita laporan sama yang lain, kalau gaada yang tau kita disini terus kita sembarangan kesana kan bahaya juga." Ucap Mark.

"Iya sih, yaudah mending balik lagi aja, sekarang kita udah tau di bawah ini ada apa kan." Balas Sungjae.

Entah kenapa, Minhyun mengingat kejadian yang menimpa Yeri. Itu sangat menakutkan menurut nya.

Mark, Minhyun dan Sungjae kembali lagi ke atas. Mereka ingin pergi menghampiri Suho. Tetapi saat ia pergi ke halaman belakang, tidak ada siapapun disana.

"Ini kayaknya Bang Suho udah selesai liat liat deh." Ucap Sungjae.

"Eh itu pintu nya kebuka tuh, gua cek ya." Mark pun mendekat ke arah pintu itu, betapa terkejutnya saat ia melihat ada lubang di dalam pintu.

"Kenapa?" Tanya Minhyun sambil menghampiri Mark, diikuti dengan Sungjae.

"Gila! Ini lubang apa?" Sungjae terkejut, sekarang ia mulai merasa merinding.

Minhyun dan Mark hanya bisa terdiam sambil menatap ke arah bawah.

"Jangan-jangan Bang Suho di bawah?" Mark mulai khawatir.

"Sial, sekarang kita harus apa?"

Kota Mati

Hai haiiii!
Apa kabarrrr? Udah lama ga up nih, kangen ga sama cerita Kota Mati??

Kalau penasaran, tungguin up nya yaa hehehe

Tbc...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kota MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang